Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiada yang Mustahil: "Disability Awareness Week" Impian Penyandang Disabilitas Jelajah Dunia

25 April 2017   14:28 Diperbarui: 25 April 2017   23:00 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

“TIADA YANG MUSTAHIL”, adalah even perdanaku lewat yayasan kami CRIDASA (Christie dan Sahabat Nusantara).

***
Awalnya, sebenarnya aku hanya ingin me-launching buku ku yang ke-10 dan ke-11, atau buku wisata ku, “The Series – Keliling Eropa di Atas Kursi Roda”, buku ke-3 dan ke-4, dimana buku wisata “The Series – Keliling Eropa di Atas Kursi Roda”, buku ke-1 dan ke-2 sudah di launching tanggal 20 Desember 2015 lalu di Kalibata City Suare. Dan hanya even pribadiku saja…

Tetapi seperti biasa, seorang sahabat terbaikku, seorang mentor dan guru besar ku yang luar biasa, Valentino, selalu mempunyai ide2 yang kreatif serta inspiratif, dan menggabungkan even launching buku ku dengan sebuah even tentang disabilitas.

">


">


Valentino yang luar biasa, mempersiapkan even ini, sebagai konseptor, manager, IT, desainer, baahkan yang memandu acara ini dari awal sampai selesai ……. Wooowwwwww ……

***

Hubungan antara launching bukuku dengan disabilitas itu, sebenarnya apa? Banyak teman bertanya demikian.

Jelaslah, bahwa 4 buah buku2ku wisata keliling Eropa ini, aku menulisnya dari kacamataku sebagai seorang arsitek dan urban planner, yang berada di atas kursi roda. Bersama kedua anak2ku yang baru pertama kali ke Eropa, masih SMA dan SMP, tetapi aku memang ingin mendidik mereka untuk bisa mandiri, dimana aku sebagai ibunya bisa sewaktu2 ‘pergi’, dan mereka harus bisa tegar.

Bahwa didikanku berhasil dengan ‘quality time’ selama 1 bulan. Anak2ku bisa mengurus kami, termasuk aku ibunya yang hanya duduk di kursi roda. Mereka mengurus tiket, hotel, konsumsi, tour atau apapun, dan mereka hanya kembali padaku jika mereka … membutuhkan uang ….. hihihi …..

Seorang disabled pasca stroke, dengan tubuh kananku yang lumpuh selama 7 tahun ini, mampu meraih mimpi2ku, apapun itu. Bahkan tentang mimpi keliling Eropa pun, walau aku harus menabung sekitar 4 tahun, mimpiku tercapai. Perjalanan keluarga dengan ‘quality time’ yang luar biasa!

***
“TIADA YANG MUSTAHIL”, akhirnya terlaksana, lewat tangan dingin seorang Valentino, sahabatku yang luar biasa ini. Biasanya, jika ada kegiatan bersama, apalagi even2 pribadiku, walau Valentino memang selalu membantu aku dengan berbagai macam cara, aku pasti melakukan tugas2ku dan Valentino melakukan tugas2nya.

 Bertempat di Mall Bassura City, di Jatinegara pada hari Minggu, tanggal 23 April 2017 kemarin mulai jam 13.00 sampai lebih dari jam 19.00, even kami ini didukung dengan beberapa institusi sahabat dan teman2 kami, terutama olehMall@Bassura City, PT Indosat Ooredoo, Kompasiana, Selasar, IDKITA Community, IDCC, KartuNet, Rumah Kreatif Amy Atmanto, Rumah Internet Atmanto, Taman Wakaf Qur’An  ‘Ar Raafi’, Bumiputera, GAS Security World, id.CloudHost, dan Yayasan Agung Podomoro Land.

Hanging Banner even ini, dengan segenap mitra pendukung, dan suasana Mall Bassura di Atrium, dipagi hari .....

Tetapi tidak pada even ini. Aku sama sekali tidak membantunya, walau ini adalah evenku pribadi (awalnya), karena aku harus focus untuk mengurus persiapan anakku, Michelle, yang 2 hari kemudian setelah even ini berakhir, akan terbang ke Jepang, untuk belajar di Tokyo.

Ah ….. jujur aku sangat bingung, tetapi even inspiratif ini, ternyata selesai dengan applause tertinggi lewat tanan dingin Valentino. Banyak teman dan sahabatku berkata bahwa even ini sangat luar biasa, menggabungkan konsep launching buku dengan disabilitas. Bahkan bukan hanya aku sebagai disabled lumpuh 1/2 tubuh saja, tetapi teman2 dan sahabat2 berbagai disabled pun, banyak menjadi nara sumber ……

Sebelum bedah buku di launching buku wisataku, Valentino menempatkan sesi pertama adalah talkshow interaktif antara disabled, yang bercerita tentang sepak terjangnya dalam mengarungi kehidupan dengan keterbatasa. Lalu 2 orang yang inspiratif, yang mampu melakukan ‘sesuatu’ bagi disabled dan warga marjinal.

">


">

Sesi 1 : Talkshow dengagn Ahihie, Dimas aku, dengan Ibu Amy Atmanto dan Alfian. Dimas, disabilitas netra dan Habibie …..

***
Mereka adalah Habibie Afsyah, siapa yang tidak kenal Habibie? Seorang disabilitas daksa yang luar biasa! Menghasilkan ratusan juta tiap bulan, walau hanya bekerja dengan jri2 tangan kirinya saja …..

Ada juga Dimas Muharam, seorang disabilitas netra, yang mampu survive bahkan mamp membawa teman2nya alam dunia bekerja. Lulusan UI dan dia kuliah tanpa netra nya …..

Aku hanya seorang disabilitas lumpuh tubuh sebelah kanan, seorang arsitek dan hidupku hanya ½ tubuh saja, tetapi aku tidak pernah menyerah dengan semua permasalahan yang ada, terutama aku tetap selalu bersyukur apapun yang Tuhan berikan padaku.

Lalu Ibu Amy Atmanto, seorang sosialita dan salah seorang desainer terkenal Indonesia, tetapi sangat peduli dengagn disabilitas dan warga kaum marjinal. Mempekerjakan mereka, kaum marjinal di gallery beliau, serta mempekerjakan disabilitas rungu untuk memayet baju2 mahal, yang dibeli oleh kalangan atas dan pejabat2 Indonesia …..

">

Ibu Amy Atmanto, dengan mba Erna, disabilitas rungu, yang bertugas memayet baju2 rancangan Bu Amy dan dipesan oleh kalangan atas serta pejabat Indonesia ….. membanggakan!

***
Dan terakhir, Alfian Pamungkas, seorang anak muda berumur 20 tahun, tetapi sudah mampu membuka lapangan kerja bagi pemuda2 di kampungnya dan di beberapa kota di Indonesia. Seorang CEO sebuah perusahaannya pribadi yang bergerak di bidang IT ……

Kami semua sebagai nara sumber di sesi pertama ini, melaluinya mulai dari terbawah. Tanpa berpikir terlalu muluk, tetapi kami melakukannya dengan sangat konsisten untuk mewujudkan mimpi2 kami.

Masing2 punya mimpi, termasuk kaum disabilitas dan masing2 punya cara untuk mewujudkannya!

Ada juga kak Genta Garby, seorang musisi sahabat peayanan kami, guru vocal Michelle dan bersuara bagus sekali, dia juga yang selalu membantuku dalam setiap even2ku sebagai penyanyi. Kak Genta Garby, memainkan beberapa buah lagu cantik dengan gitarnya bersama seorang temannya.

">

Dokumentasi Pribadi

Genta Garby dan temannya, berakustik ria, sahabat dalam pelayanan …..

Sesi pertama selesai, bedah buku dalam sesi launching buku ku, dimulai. Ditemani oleh kang Pepih Nugraha, CEO Selasar (dahulu CEO Kompasiana) dan mas Nurulloh, sebagai pengurus Kompasiana, yang membedah buku2ku. Karena aku lahir dan dibesarkan sebagai penulis amatir di Kompasiana, aku selalu mengajak mereka dalam even2 launching bukuku. Dan mereka inilah yang benar2 mendukungku sejak awal mula mmembuat akun di Kompasiana …..

">

">
Bedah buku “Keliling Eropa di Atas Kursi Roda”, dengan kang Pepih CEO Selasar dan mas Nurulloh, pengelola Kompasiana

***
Tanya jawab di sesi ini juga berlangsung meriah. Apalagi dengan kedatangnan teman2 dan sahabat2ku yang berhubungan dengan dunia tulis menulis dan memang berada dalam komunitas Kompasianers. Termasuk Primus, teman masa kecilku yang memperkenalkan aku dengan dunia tulis menulis.

Bahkan salah satu komunitas Kompasianer bernama Ladiesiana, dengan salah satu admin mba Tamita Wibisono, khsus datang ke rumahku sebulan sebelum acara, untuk mewawancaraiku sebagai tokoh dalam artikelnya, untuk memenangkan sebuah lomba di Kompasiana.

">

Teman2 dan pengunjunng mall yang bertanya, mendapatkan hadiah dari mitra2 pendukung kami ….

Dan mba Tamita, datang bersama rombongan perempuan2 di Ladiesiana, sampai selesai, bahkan juga sampai beres2 semuanya jam 20.00 malam itu …..

Mas Erri, kompasianer sahabat lamaku yang pertama di dunia tulis menulis, datang bersama dengan mba Vema dan 3 orang anaknya. Mas Erri membantuku untuk dokumentasi. Begitu juga ba Indah Noing yang datang dengan 3 anak2nya.

Teman filatelis, postcrossing, serta teman2 SMP, SMA dan teman kuiah ku, pun beberapa datang.Wah …. Bahagianya akuuuuu ……

Bedah buku pun sangat menarik, apalagi kang Pepih dan mas Nurulloh tek-tok tentang buku2ku, serta tentang kesaksian mereka tentang aku sebagai Kompasianer, yang katanya sangat aktif sejak 6 tahun lalu. Mereka ‘buka2an’ tentang aku pertama kali menulis, dan sempat membuat bingung admin karena tulisan2ku yang amburadul (maklum, otakku memang error setelah stroke, tetapi justru menulis bisa ‘menyembuhkan’ error), sehinggga saling melempar tugas jika harus mengedit tulisan2ku, yang memang banyak dianugerahkan headline …..

">

Penandatanganan Sampul Peringatan dan buku2 yang di launching oleh kang Pepih dan mas Nurulloh

Hahahaha …..

Jam sudah hampir jam 5 sore, ketika penandatangan oleh kang Pepih dan maas Nurul, menandakan bahwa buku2 ku resmi bisa dijual. Setelah itu, beberapa presentasi oleh mitra2 pendukung, untuk sebuah mimpi …..

Pertama, adalah mitra asuransi Prudential, dikenalkan oleh Meta, juga teman masa kecilku. Adalah Bapak Ir.Benjamin Sulindro, Ma, MBA, CFP. Berbicara tentang konsep berasuransi. Memang tidak lama, tetapi ada beberapa pertanyaan yang sungguh mencerahkan tentang hidup dengan proteksi. Dan bagaimana kita, termasuk kaum disabilitas, mampu memproteksi dirinya sendiri, untuk bisa tidak menggantungkan masalah yang berhubungan dengan factor ekonomi.

">

Bapak Benjamin, yang mengulas tentang asuransi, termasuk asuransi perjalanan untuk kita semua, termasuk kaum disabilitas

***
Yang kedua adalah dari mutra pendukung, Asuransi Bumiputera, Bapak Deni Pramono, SE dan Ibu Mielitza K, SE, AAAIJ. Juga berbicara tentang proteksi ekonomi, dan tentang asuransi perjalanan. 

Aku pun sedikit bercerita tentang kesaksianku yang terserang stroke di Amerika, dimana sebuah asuransi perjalanan yang aku ikuti, membantu aku dengang claim sampai US$143,000.00 (sekitar 1,5 milyar), dimana sakitku 2 minggu di Amerika dan 1 bulan di Jakarta serta semua biaya peralatan dan perjalanan khusus dari San Francisco ke Jakarta, tercover, walau waktu itu kami sekeluarga hanya membayar asuransi perjalanan US$100.00 saja ……

">

Tim dari Bumiputera, juga mengulas dengan jelas tentang manfaat asuransi dan proteksi, sebagai dukungan eonomi jika terjadi sesuatu

***
Yang terakhir, tetapi justru yang fully mendukung even ini adalah Indosat Ooredoo, dan tim Indosat yang terdiri dari Ibu Niken dan Bapak Yudistira (Divisi Postpaid dan International Roaming PT Indosat Ooredoo). 

Dimana, ini sangat menarik karena ketika aku keliling Eropa selama 1 bulan dimana aku mengalami permasalahan tentang kartu kreditku, aku menelpon ke bank ku di Jakarta, dan menghabiskan pulsa sekitar 15 juta selama beberapa kali menelpon ke Jakarta, dari Swiss!

">

Padahal, ternyata Indosat mempunyai beberapa paket, yang aku belum mengerti bahwa paket2 itu bisa pada traveler tidak harus mengeluarkan uang berjuta2 hanya untuk menelpon ke Jakarta , dari 42 negara …..

LUAR BIASA!

Even ini kulihat, dan dari banyak teman yang datang juga mengatakan bahin ini sebuah even yang luar biasa dan berhasil dengan sukses! Undangan khusus memang hanya sekitar 70 orang, dan yang menulis di buku tamu adalah 56 orang. Tetapi, pengunjung mall yang awalnya tidak tertarik, tetapi justru mereka banyak bertanya di sesi tanya jawab, dan beberapa dari mereka menunggu sampai semuanya selesai, dan mendatangi aku.

">

Kompasianers + mama ku, minus Valentino …..

Mereka menjabat erat tanganku, berkata bahwa hari itu adalah hari yang luar biasa untuk mereka dan sangat inspiatif. Bahwa semuanya bukan hanya bisa bermimpi, karena mimpi tetap akan hanya sebagai mimpi saja, jika kita tidak mau ‘bangun’. Semua orang berhak bermimpi, termasuk kaum disabilitas.

Dan bagaimana kita mampu untuk mewujudkan mimpi2 kita, sangat tergantung dari kita masing2. Tetapi yang jelas adalah, “TIADA YANG MUSTAHIL”, asalkan kita tetap memaknai sebuah kenyataan bahwa Tuhan sangat luar biasa, dan DIA akan terus berada di samping kita dan membantu untuk mewujudkan mimpi2 kuta.

Dan bahwa kesaksian kami, akan bisa menjadi berkat bagi sesama, terutama bagi kaum disabilitas untuk menjalani kehidupannya, sesuai dengan rencana Tuhan ……

Dengan ini, aku mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya, terutama kepada sahabat2 yang sungguh luar biasa! Terutama Valentino, sahabta terbaikku, mentor dan guru besar hidupku, yang selalu ada disisiku, apalagi jia aku benar2 membutuhkannya ……

">

Aku dank ke-11 buku2ku, dan 2 buku terakhirku yang di launching, 23 April 2017 di Mall Bassura City ……

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun