Teori Belajar Mendorong Terwujudnya Student Wellbeing

Di dalam dunia pendidikan kita mengenal adanya teori belajar. 

Teori menyediakan kerangka kerja untuk memahami pengamatan lingkungan. Teori berfungsi sebagai jembatan antara penelitian dan praktik pendidikan dan sebagai alat untuk mengatur dan menerjemahkan temuan penelitian menjadi rekomendasi untuk praktik pendidikan.  

Teori belajar dan praktik pendidikan sering dipandang berbeda, tetapi sebenarnya keduanya harus saling melengkapi. Keduanya tidak cukup untuk memastikan pengajaran dan pembelajaran yang baik. Teori saja mungkin tidak sepenuhnya menangkap pentingnya faktor situasional. 

Pengalaman praktis tanpa teori bersifat spesifik secara situasional dan tidak memiliki kerangka kerja menyeluruh untuk mengatur pengetahuan tentang pengajaran dan pembelajaran. Teori dan praktek membantu untuk memperbaiki satu sama lain.

Teori belajar ini penting dipahami oleh para pendidik agar mampu mengembangkan strategi pembelajaran dengan tepat. Teori pembelajaran ini sekaligus  memberikan fondasi bagi para pendidik agar mampu menyajikan pembelajaran  dengan strategi yang tepat dan efisien. 

Teori belajar  juga berfungsi sebagai petunjuk dan pemberi arah bagi pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas.

Teori belajar populer yang  kita kenal dapat dikelompokkan menjadi 5 , yaitu :

1. Teori Behaviorism oleh B.F. Skinner.

2. Teori Kognitif oleh Jean Piaget.

3. Teori Konstruktivis oleh  Lev Vygotsky

4. Teori Humanis