Mohon tunggu...
Chrispian Jambul Chilvio
Chrispian Jambul Chilvio Mohon Tunggu... Lainnya - hallo

hallo semua....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UIN Walisong Semarang Ikut Serta dalam Pengambilan Hasil Alam

22 November 2021   19:30 Diperbarui: 22 November 2021   19:33 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses peyadapan air nira dari pohon aren

Desa Pledokan merupakan desa yang terletak pada Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Letak geografis desa ini bisa dibilang masuk kedalam daerah dataran tinggi hal ini dibuktikan dengan sering sekali desa ini diselimuti kabut tebal ketika cuaca mendung. Mayoritas mata pencaharian warga Desa Pledokan adalah bertani dan berkebun, memang hal tersebut juga didukung dengan banyaknya sumber daya alam yang ada di desa tersebut salah satunya adalah masih banyaknya pohon aren di daerah tersebut. 

Tim KKN Reguler Ke-77 UIN Walisong Semarang kelompok 91 pada hari Rabu (27/10/21) yang bertepatan pada hari ke-23 mengabdikan diri ke masyarakat di Desa Pledekoan mengikuti kegiatan salah satu warga sekitar yang memiliki kebun di belakang rumahnya dan beliau juga berporfesi sebagai pengambil air nira. 

" kalo mas-mas mbak-mbaknya mau lihat saya mengolah air nira dari pengambilan air nira dikebun sampai jadi gula jawa mbaknya bisa datang kerumah saya sekitar jam 6 pagi ", Pak Restu (30). 

Sehari setelah menentukan kapan Tim KKN Kelompok 91  bisa mengikuti kegiatan Pak Restu maka tibalah pada hari rabu dimana pas jam 6 pagi kita sudah sampai di kediaman rumah pak Restu. 

Tidak menunggu begitu lama kita diajak Pak Restu kebelakang rumah beliau yang mana di belakang rumah beliau adalah sebauh tanah yang memiliki kemiring yang curam dan banyak sekali tumbuhan-tumbuhan seperti layaknya di sebuah hutan. Kita harus berhati-hati sekali dalam menyusuri kebun tersebut karena memang jalan yang dilalu adalah tanah yang basah karena disebabkan oleh curah hujan yang tinggi disekitar daerah tersebut dan ditambahlagi kondisi jalanya yang begitu menukik kebawah seperti layaknya jurang yang curam. 

Pada pagi itu pak restu hanya menyadap dua pohon aren saja di belakang rumahnya dan sebenarnya Pak Restu juga memiliki kebun di tampat lain yang lumanayan jauh dari rumahnya. 

Menurut paparan Pak Restu beliau sudah dari lama menekuni kegiatan pengambilan air nira tersebut karena hal itu merupakan sebuah warisan dari orang tuanya dulu yang mana orang tua dari pada Pak restu ini adalah seorang pengambil air nira juga. 

Air nira yang diambil dari pohon aren memiliki beberapa persen kadungan gula didalamnya sekitar 10-15% dan air nira ini bisa jadikan beberapa olahan tertentu seperti dijadikan sebuh gula aren kemudian juga bisa difermentasikan menjadi sebuah tuak dan juga bisa dibuat sirup, air nira juga sebenarnya bisa diminum secara langsung karena air tersebut memiliki beberapa khasiat yaitu salah satunya adalah penurun deman, mengatasi sembelit dan juga penghilang stress. 

Menurut pemaparan Pak Restu air nira diambil sekali dua kali pagi dan sore dan biasanya satu pohon air nira bisa menghasilakan 1-2 dirigen ukuran 20-25 liter dan dari pengamatan tim KKN pada saat itu air nira yang sudah diambil tersebut yang diwadahi dirigen kemudian olah menjadi menjadi gula aren.

Proses pengolahan air nira menjadi gula aren yang pertama dilakukan adalah penyaringan air nira yang mana hal tersebut bertujuan untuk supaya air dipastikan bersih dari kotoran-kotoran bekas diambil di kebun, setelah disaring kemudian setelah dilakukan proses penyaringan air nira yang sudah bersih tersebut ditungkan ke wajan yang cukup besar dan dimasakan menggunakan api yang sedang. Pada pemasakan air nira menjadi gula jawa ini memakan waktu yang cukup lama sekitar 4-5 jam dikarenakan pemasakan air nira ini membutuhkan waktu yang lama maka pemasakan dilakukan secara tradisional yang dalam artinya menggunakan kayu bakar. Selama pemasakan terjadi air nira yang dimasakan tersebut harus sering-sering diaduk suapaya tidak gosong dan menjadikannya terasa pahit nantinya. 

Dalam pemasakan air nira yang sudah mendidih bisanya air nira tersbut mengelurkan buih-buih yang mana buih-buih ini harus wajib dibuang karena nantinya waktu pada proses pencetakan gula bisa mengeras dan tidak berubah warna menjadi kehitaman. Gula aren yang memiliki kualitas yang baik biasnya memiliki warna yang coklat. Setelah selesai Proses pemasakan tiba pada proses pencetakan, proses pencetakan adalah proses penuangan air nira yang sudah siap dicetakan kedalam cetakan dan setelah dimasukan kedalam cetakan butuh waktu semalaman untuk bisa menjadi mengeras dan siap untuk dipasarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun