Mohon tunggu...
Christopher lesmana
Christopher lesmana Mohon Tunggu... Atlet - Blogger

Christopherlesmana97@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anzac Day: Mengenang Kiprah Tentara Australia di Indonesia pada Perang Dunia II

6 Mei 2021   01:30 Diperbarui: 6 Mei 2021   01:34 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentara Australia di Papua dalam PD II. Sumber: nationalinterest.org

                                           Untuk warga Australia, jika berbicara tentang hari "sakral" mungkin tak ada yang lain selain "Anzac Day". "Anzac" adalah sebuah singkatan dari Australian and New Zealand Army Corps yang berarti adalah hari untuk memperingati ratusan ribu tentara Australia dan Selandia Baru yang gugur sejak Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam hingga konflik Irak-Afghanistan.

"Anzac Day" selalu diperingati pada tanggal 25 April setiap tahunya, dimana tanggal ini juga merupakan hari pendaratan tentara Australia dan Selandia Baru di Gallipoli, Turki pada tanggal 25 April 1915 dalam konflik Perang Dunia I. 

Dari ratusan ribu tentara Anzac yang gugur dalam semua konflik, mungkin tak banyak yang tahu dan bahkan lupa bahwa sebagian dari tentara yang gugur tersebut kehilangan nyawa mereka di bumi Indonesia. 

Tercatat 634 tentara Australia gugur di Indonesia pada Perang Dunia II melawan agresi militer Jepang, Australia adalah bagian dari ABDACOM atau persekutuan Australia, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat untuk mempertahankan wilayah kolonial Asia Pasifik dari ancaman invasi Jepang. 

Adapun alasan dari dikirimkanya tentara Australia ke Indonesia kala itu adalah untuk membantu tentara Belanda sekaligus mencegah tentara Jepang menginvasi benua Australia. 

Sayangnya kekuatan sekutu dari gabungan 4 negara tersebut tidak mampu untuk membendung serangan kilat Jepang yang begitu mendominasi mulai dari darat, laut hingga udara. 

Dalam waktu 3 bulan lebih sejak serangan Pearl Harbour dan kejatuhan Hongkong pada Desember 1941, negara-negara Asia Tenggara yang merupakan koloni dari negara-negara Eropa mulai jatuh ke tangan Jepang mulai dari Indo-China ( Vietnam, Kamboja, Laos), Malaysia-Singapura, Filipina hingga terakhir Indonesia yang dahulu dikenal sebagai Hindia-Belanda. 

Ada banyak faktor mengapa Asia Tenggara bisa jatuh ke tangan Jepang dalam waktu singkat meski dijaga oleh kekuatan militer gabungan 4 negara tersebut. 

Pertama, pertahanan akan kekuatan militer dari 4 negara tersebut yang masing-masing menjaga koloni mereka tidak sebanding dengan kekuatan militer Jepang yang menyerang dengan kekuatan penuh. 

Kedua, adanya prioritas utama terhadap kondisi Eropa yang saat itu sedang berkecamuk dengan serangan Jerman dibawah pimpinan Adolf Hitler yang menyerang negara-negara Eropa lainya sehingga Inggris yang terkenal dengan kekuatan Angkatan Laut dan Udara-nya untuk fokus dalam melawan kekuatan Jerman. 

Kemudian itu sangatlah berimbas buruk terhadap Australia yang saat itu hanya dianggap sebagai kekuatan "Pelapis" yang mungkin kekuatanya tidak sebanding dengan 3 negara lainya, hingga Australia seolah terjebak dengan perang tersebut. 

 *Di kota Ambon, Maluku tepatnya di Pandan Kasturi, Sikimau, terdapat suatu area pemakaman bernuansa kebaratan yang berdekatan dengan laut.  Di tengah area pemakaman yang cukup asri tersebut, terdapat suatu gapura dimana terdapat tugu yang bertuliskan "Gull Force" dan tulisan bahasa Inggris yang bertuliskan "Untuk Mereka Yang Gugur di Pulau Maluku dan sekitarnya". Kemudian di dekat deretan nisan tersebut juga berkibar bendera Australia. 

Area pemakaman yang bernama "Ambon War Cemetary" tersebut adalah tempat peristirahatan terakhir bagi ratusan tentara Australia yang gugur dalam melawan agresi militer Jepang pada Perang Dunia II. 

Ambon War Cemetery. Sumber : ww2cemeteries.com
Ambon War Cemetery. Sumber : ww2cemeteries.com
Selama Perang Dunia II, tentara Australia yang dikirimkan ke Indonesia memang ditempatkan di wilayah Indonesia Timur seperti pulau Timor, kepulauan Maluku, dan Papua ( baik Barat maupun Nugini) dengan tujuan untuk mencegah dan menghentikan gerak laju invasi tentara Jepang agar mereka tidak bisa mencapai benua Australia, dimana wilayah Indonesia Timur yang disebutkan diatas dapat dikatakan sebagai benteng terakhir bagi Australia untuk mempertahankan negaranya dari ancaman invasi Jepang. Karena jika sampai mereka kehilangan semua wilayah tersebut, maka jalan bagi Jepang untuk mendarat di Australia sangatlah terbuka lebar. 

Pertempuran Maluku memang dapat dikatakan sebagai pertempuran paling ganas dan brutal yang dihadapi oleh Australia dalam melawan Jepang disamping pertempuran Kokoda di Papua Nugini. Dalam pertempuran yang berlangsung dari 30 Januari hingga 3 Februari 1942 tersebut. 

Jepang melancarkan serangan penuh terhadap seluruh kepulauan Maluku khusunya kota Ambon yang dijaga oleh 2600 tentara Belanda dan 1100 tentara Australia. 

Setelah pertempuran yang berjalan dengan sangat tak berimbang dari segi jumlah tentara dan kekuatan militer, akhirnya Belanda dan Australia menyerah kepada Jepang.

Tawanan Australia di Laha, Ambon. Sumber : forces-war-records.co.uk
Tawanan Australia di Laha, Ambon. Sumber : forces-war-records.co.uk
Di daerah Laha yang berada di pulau Seram, Maluku sekitar 300 tentara Australia yang menyerah kemudian dieksekusi mati oleh tentara Jepang yang diakibatkan oleh keberanian dan kengototan tentara Australia dalam melawan tentara Jepang. Bukan hanya itu, ratusan tentara Australia lainya juga kehilangan nyawanya dalam kamp penahanan Jepang yang diakibatkan oleh Manultrisi dan juga eksekusi yang dilakukan oleh perwira Jepang. 

Pada tahun 1945, ketika Jepang sudah mendekati kekalahanya, tentara sekutu mulai melancarkan operasi militer untuk membebaskan negara-negara Asia Tenggara yang sebelumnya direbut oleh Jepang termasuk Indonesia. 

Dalam rangka merebut kembali Indonesia, pihak sekutu membagi dua operasi bagian yaitu tentara Amerika ditugaskan untuk merebut Papua Barat sedangkan tentara Australia ditugaskan untuk merebut Balikpapan yang merupakan kilang minyak dan juga pusat kekuatan udara paling strategis saat itu.

Tentara Australia mendarat di Balikpapan. Sumber : vnwa.org.au
Tentara Australia mendarat di Balikpapan. Sumber : vnwa.org.au

Tentara Australia di Balikpapan. Sumber : battleforaustralia.asn.au
Tentara Australia di Balikpapan. Sumber : battleforaustralia.asn.au
Dengan kekuatan 33.000 tentara dengan dibantu oleh dukungan udara dan laut dari Amerika Serikat serta sebagian kecil tentara KNIL,  Australia melancarkan operasinya yang bernama Operation Oboe Two untuk merebut kota Balikpapan. Setelah 20 hari pertempuran yang cukup sengit, tentara Australia akhirnya berhasil merebut kota Balikpapan pada tanggal 21 Juli 1945. 

Pada pertempuran 20 hari tersebut, Australia harus kehilangan 229 tentara serta 634 tentara yang terluka. Sebulan kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat setelah dua kota mereka, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. 

Anzac Day di Balikpapan. Sumber : jokar.com.au
Anzac Day di Balikpapan. Sumber : jokar.com.au
Anzac Day di Ambon. Sumber : antara.com
Anzac Day di Ambon. Sumber : antara.com
Untuk mengenang pertempuran Balikpapan, pemerintah Australia melalui kerjasama dengan pemerintahan Indonesia mendirikan Tugu Australia yang berdekatan dengan lapangan Merdeka dan komplek Pertamina dimana Tugu tersebut selalu diadakan acara memorial setiap tanggal 25 April yang dihadiri oleh Dubes Australia dan sebagian perwira militer Australia serta keluarga dan kerabat dari tentara Australia yang gugur. Acara memorial tersebut juga diadakan di Ambon dan Kupang yang merupakan ajang pertempuran bagi tentara Australia dalam melawan Jepang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun