Mohon tunggu...
Christian Wulung
Christian Wulung Mohon Tunggu... -

Seorang pelajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Buka Mata Kita untuk Jurnalisme Multimedia

7 September 2017   00:28 Diperbarui: 7 September 2017   00:34 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kata-kata kunci silakan kunjungi  

Memahami arti jurnalisme multimedia harus secara perlahan. Mari kita pisahkan terlebih dahulu kata jurnalisme dan multimedia. Mari kita bahas dulu multimedia. 

Multimedia juga harus dipisahkan terlebih dahulu, yaitu ada kata multi dan media. Multi artinya banyak, bermacam-macam, dan beragam. Media artinya sarana penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan. Jika digabungkan, multimedia adalah sarana penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan yang bentuknya banyak, bermacam-macam, dan beragam.

Jurnalisme adalah proses dan kegiatan yang dilakukan untuk pengumpulan dan pencarian berita atau informasi (news gathering),memproses hasil pengumpulan dan pencarian berita atau informasi tersebut (news processing), dan mempublikasikan berita atau informasi tersebut (news publishing).

Dari uraian-uraian tersebut, jurnalisme media dapat disimpulkan. Jurnalisme multimedia adalah proses dan kegiatan yang meliputi news gathering, news processing, dan news publishing yang dipadukan dengan sarana penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan yang bentuknya bermacam-macam, banyak, dan beragam. Jurnalisme multimedia meliputi banyak hal. Penyampaiannya juga melalui banyak hal, seperti media digital.

Media digital adalah salah satu bentuk media baru. Dalam proses media digital, semua data yang masuk di dalamnya diubah menjadi angka. Perubahan itu juga merupakan sebuah proses. Dalam hal komunikasi dan media representasional, 'data' ini biasanya berbentuk kualitas seperti cahaya atau suara atau ruang yang direpresentasikan yang telah dikodekan menjadi 'bentuk budaya' (sebenarnya 'analog'), seperti teks tertulis, grafik dan diagram, foto, gambar bergerak yang direkam, dan lain-lain. Dengan kata lain, digital adalah perubahan bentuk yang tadinya fisik menjadi berbentuk tidak fisik atau abstrak. 

Contoh perubahan itu bisa kita lihat pada foto yang di-scan. Foto yang awalnya berbentuk fisik (bisa diraba dan dipegang) menjadi tidak berbentuk fisik karena masuk ke dalam komputer atau laptop dan ponsel pintar. Foto yang bisa diraba dan dipegang sebelum di-scan itu disebut analog (lawannya digital). Proses perubahan dari analog menjadi digital ada istilah yang dinamakan algoritma.

Algoritma adalah matematis yang ada di dalam program untuk merubah analog menjadi digital atau proses-proses yang ada di dalam digital. Contoh algoritma adalah bahasa-bahasa pemrograman yang ada di dalam komputer. Algoritma tersebut sudah otomatis ada di dalam pemrograman sehingga kita tidak bisa mengotak-atiknya. Artinya, secara tidak langsung kita dikendalikan oleh algoritma. Contoh lain untuk memperlihatkan algoritma yang mengendalikan kita adalah filter bubble.

Filter bubble bisa kita temukan di search engineyang ada di dalam pencarian internet. Search engineyang dimaksud seperti Google, Yahoo, Bing,dan lain-lain. Filter bubble bertugas untuk merekam kebiasaan kita ketika sedang mencari informasi di search enginesehingg search enginebisa memperlihatkan kecenderungan pencarian kita di daftar paling atas. Contohnya adalah jika kita sering melakukan pencarian tentang transportasi darat, pasti ketika kita membuka search enginekembali, akan muncul kecenderungan search engineitu memperlihatkan transportasi darat walaupun kita tidak mencarinya.

 Contoh lainnya adalah ketika kita sering mencari berita-berita tentang Presiden, maka ketika kita mencari hal-hal tentang Presiden pasti search engineitu akan memiliki kecenderungan memperlihatkan berita-berita yang baik mengenai Presiden.Tidak pernah search enginememperlihatkan keburukan Presiden. Mungkin hanya sedikit saja yang diperlihatkan. Kecenderungan itu sebagai informasi yang disimpan oleh hypertext. Kerja hypertextadalah menyimpan informasi secara digital yang juga nantinya dikatakan hypertextual. Hypertextualadalah hypertextdi atas teks. Itulah kerja algoritma yang "dibantu" oleh hypertextdan hypertextual. Seolah-olah kita dipermudah, padahal aslinya kita dikendalikan olehnya. Artinya, algoritma membuat kita hanya bisa mendapatkan informasi yang sejenis.

Kembali lagi pada jurnalisme multimedia digital, "kedigitalan" jurnalisme multimedia membentuk adanya interaktivitas. Interaktivitas adalah adanya perubahan pengguna media yang tadinya hanya sebagai viewer(hanya melihat), sekarang bisa menjadi user(pengguna). Hal itu dapat dilihat secara nyata di media sosial. Banyak pengguna media sosial yang bisa ikut terlibat di dalam produk informasi media sosial. Keterlibatan sebagai userdapat dilihat ketika para pengguna dapat memberikan feedbackberupa komentar, suka, tidak suka, dan membagikan lebih luas. Dengan "status" pengguna media yang menjadi user, muncullah komunitas online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun