Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Blogger partikelir

Antusias pada perubahan, aktif dalam gerakan kerelawanan sosial dan sedang mengembangkan bisnis berbasikan sosioprenership. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual, pencarian makna, dah bahkan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Selain mengelola channel podcast di Youtube Podcast Pedjuang! juga menjadi Pembina Gerakan Turuntangan, sebuah gerakan mengajak anak-anak muda untuk berani turun tangan dari pada sekedar urun angan. Kenal lebih lanjut follow instagram @chozin.id | fb.com/chozin.muhammad | twitter: @chozin_id | tiktok @chozinnews

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menginspirasi! Ini Dia Cerita Alumnus "Indonesia Mengajar" yang Ada di Taiwan

9 Juli 2025   11:00 Diperbarui: 9 Juli 2025   08:00 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Podcast Pedjuang

Siapa yang tidak tahu "Indonesia mengajar?", salah satu program pengabdian yang masuk list favorite anak muda hingga saat ini. Program yang digagas oleh Anies Baswedan semasa menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini telah melahirkan banyak sekali alumni yang tersebar luas melebarkan sayapnya masing masing, termasuk Wahyu Nur Hidayat. Pemuda asal malang yang akrab di sapa Wahyu ini merupakan alumnus Indonesia mengajar Angkatan 4. Dalam program tersebut, Wahyu saat itu mengabdi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Namun cerita Wahyu tidak hanya sampai di situ. Saat ini, Ia melanjutkan perjalanan intelektualnya hingga ke luar negeri. Wahyu tercatat sebagai salah satu mahasiswa program Doktoral Departement Digital Learning National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Dalam sebuah wawancara bersama M. Chozin Amirrullah di kanal YouTube Podcast Pedjuang (Senin, 7 Juli 2025), Wahyu berbagi cerita tentang bagaimana langkahnya menuju studi S3 di Taiwan dimulai. 

       Tonton lebih lanjut di Youtube Podcast pedjuang berikut!


"Awalnya saya mendaftar beasiswa dari Kementerian Pendidikan Taiwan (Ministry of Education), sekitar bulan Maret 2024. Pengumumannya keluar pada bulan Juni di tahun yang sama. Alhamdulillah, saya berhasil mendapatkan full funding dari program tersebut," tutur Wahyu.

Ia menjelaskan bahwa setiap tahun, Kementerian Pendidikan Taiwan memberikan beasiswa kepada sekitar 24 mahasiswa internasional, termasuk dari Indonesia. Para penerima beasiswa ini tersebar di berbagai perguruan tinggi di Taiwan, dengan pengantar perkuliahan menggunakan Bahasa Inggris. Wahyu juga mengungkapkan bahwa dirinya secara mandiri mengikuti kelas malam untuk belajar Bahasa Mandarin sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan akademik dan sosial di Taiwan.

Jumlah mahasiswa Indonesia di Taiwan saat ini mencapai sekitar 16.000 orang, mulai dari jenjang sarjana hingga doktoral. Mereka tersebar di berbagai kota, tidak hanya di Taipei. "Taiwan juga punya program beasiswa overseas, yaitu beasiswa yang dikhususkan bagi keturunan Tionghoa dari berbagai negara," tambah Wahyu.

Sebagai dosen di Universitas Negeri Malang, Wahyu melihat bahwa keberadaan mahasiswa Indonesia di NTUST cukup signifikan. Selain itu, kehidupan diaspora Indonesia di Taiwan pun sangat dinamis, dengan banyaknya komunitas dan organisasi yang terbentuk berdasarkan latar belakang daerah, keagamaan, maupun profesi. "Ada komunitas yang berbasis pekerja, keagamaan, sampai organisasi yang menghubungkan asal-usul daerah para perantau Indonesia di sini," jelasnya.

Kisah Wahyu adalah potret semangat belajar yang telah melampaui batas geografis, sekaligus menjadi cerita inspirasi bagi anak muda Indonesia untuk terus mencari ilmu, di manapun berada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun