Mohon tunggu...
Chokorari
Chokorari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Chokorari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN-T Unhas Gelar Pelatihan Ecoenzim Jadi Solusi Limbah Rumah Tangga

3 Agustus 2025   12:59 Diperbarui: 3 Agustus 2025   13:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Pembuatan Ecoenzim (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan sosialisasi dan pelatihan "Green Drops: Pelatihan dan Produksi Ecoenzim Sebagai Gerakan Lingkungan Desa," kegiatan bertempat di gedung Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Desa Palae, Kabupaten Sinjai Selatan, Kecamatan Sinjai, Sabtu (2/08).

Sosialisasi dan pelatihan ini merupakan hasil dari observasi mengenai permasalahan dan kebutuhan warga desa Palae, kemudian dijadikan sebagai program kerja individu oleh Weny Vadilla.

Berdasarkan penjelasan Weny, rumah tangga menghasilkan limbah organik yang biasanya dibuang tanpa adanya pengolahan berkelanjutan. Padahal limbah tersebut dapat diolah menjadi ecoenzim. Ecoenzim merupakan cairan hasil fermentasi alami yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman, membersihkan rumah, dan menjaga lingkungan. Melalui pelatihan ini, masyarakat diajak untuk mengenal dan membuat ecoenzim sebagai langkah sederhana namun berdampak besar dalam pengelolaan limbah sehari-hari.

"Kalau ada sisa sampah organik seperti kulit buah jeruk dan lainnya, bisa kita olah menjadi ecoenzim," ujar mahasiswa biologi tersebut.

Materi selanjutnya adalah tata cara pembuatan ecoenzim yang dimulai dari melarutkan gula ke dalam air hingga merata, tambahkan potongan limbah organik yang sudah dicacah, kemudian masukkan ke dalam wadah dan tutup rapat. Simpan di tempat teduh selama lebih kurang tiga bulan.

"Tapi jangan lupa untuk kocok botol satu sampai dua kali per minggu," Jelas Weny.

Setelah difermentasi selama kurang lebih 3 bulan, ecoenzim yang dihasilkan berwarna coklat tua, tidak berbau busuk, dan memiliki aroma fermentasi yang khas. Cairan ini mengandung senyawa aktif yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari.

"Ciri ciri ecoenzim yang baik, warna coklat atau keruh, tidak berbau busuk dan mengandung endapan dan gelembung kecil secara alami," tambah Weny.

Kegiatan berikutnya adalah pelatihan pembuatan ecoenzim bersama warga, kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun