Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Renjanaku (7) Proposal Kontrak Penjualan

30 September 2025   05:31 Diperbarui: 30 September 2025   01:42 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://asset-2.tribunnews.com/prohaba/foto/bank/images/ilustrasi-jatuh-cinta.jpg

"kalau urusan proyek ini nanti selesai, mau gak ya Martha kuajak kencan. Mau kah Martha kalau kami mencobanya sekali lagi?"

Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat. Ketika mengantar Martha balik ke kantornya, aku kemudian berkata kepadanya, "Tha, thanks ya buat semuanya, terutama buat komentarnya. Sejujurnya itu point yang sangat penting bagiku. Mungkin dulu, aku tidak terlalu peduli pandangan orang lain padaku. Aku sadar, dulu aku bukan orang yang baik bagi orang lain bahkan buat aku sendiri, dan terutama buat kamu. Untuk itu aku minta maaf"

Aku kemudian menatapnya serius sambil berkata lagi, "Tha, sekarang aku mau berusaha berbuat baik buat semuanya yang aku bisa. Aku tidak mau melihat ke belakang lagi. Kalau kamu tidak keberatan dan ada waktu senggang, aku senang sekali kalau kita bisa makan siang dan ngobrol kayak tadi."

"Iya deh, aku juga makasih ya uda ditaktirin. Makasih juga buat ngobrolnya. Iya deh kapan-kapan kita telfonan aja ya. Ntar diatur aja deh, thanks ya Rick, bye"

***

Hampir dua setengah bulan ini aku sibuk dengan perusahaan tempat Martha bekerja. Apalagi mereka akan membuka tambang baru di dua lokasi. Ini akan menjadi kontrak yang sangat besar bagi kami, dan aku tidak mau gegabah. Aku juga melibatkan atasanku langsung, Pak Made. kami sudah dua kali dipanggil Direktur Pemasaran, dan beliau mendukung kami dengan segala kemudahan agar dapat segera mendapatkan kontrak Penjualan tersebut.

Aku intensif berdiskusi dengan Pak Imam dan Martha, bahkan bolak balik survey ke lokasi untuk mencari data-data yang diperlukan guna keperluan set-up pemilihan jenis dan jumlah peralatan yang paling tepat untuk kebutuhan customer. Ini hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya, mengingat besarnya kontrak penjualan ini bagiku.

Aku juga sudah memperhitungkan para kompetitor saingan. Aku tahu Pak Imam dan Martha tidak mungkin menawarkan kontrak pekerjaan ini hanya kepada perusahaan kami saja, tetapi tentu saja kepada banyak perusahaan. Namun tak ada keraguanku terhadap kompetitor-kompetitor tersebut.

Di semua perusahaan itu, aku punya teman untuk berbagi informasi. Sudah menjadi tradisi, Sales itu bekerja sesuai dengan target penjualan. Jadi kalau target penjualan dari perusahaannya sudah tercapai, ada juga Sales yang mau menjual produk perusahaan yang lain secara diam-diam guna mendapatkan komisi yang lebih besar. Yang penting tidak ketahuan perusahaan!

Itulah sebabnya sesama Sales itu berteman baik karena saling membutuhkan. Biasanya juga Manager mengetahuinya, tetapi akan mendiamkannya saja selama target penjualannya terpenuhi. Aku juga sering melakukan hal seperti itu. "Kue kontrak" ini sangat besar untuk dibagi, lebih dari cukup bagi semua pemain. Yang penting aku yang menjadi leader penjualan.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun