Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kisah Sukses Malam Pertama Carrick Bersama Manchester United

24 November 2021   19:35 Diperbarui: 25 November 2021   15:32 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Cristiano Ronaldo saat melawan Villarreal pada matchday kelima Grup F Liga Champions. Sumber: Jose Jordan via Kompas.com

Carrick menaruh Jadon Sancho di posisi favoritnya, sayap kanan. Di babak pertama Sancho bermain biasa saja. Tidak istimewa, tapi ia mau turun ke bawah untuk membantu pertahanan.

Sancho sepertinya punya sesuatu, tapi ia masih berusaha mencari-cari bentuk permainan yang pas. Di babak pertama ia sepertinya belum klik dengan ritme permainan timnya.

Akan halnya Ronaldo, tidak ada seorang pun manusia di bumi ini yang meragukan kemampuannya. Tidak juga oleh para dedemit yang hidup di alam ghoib sana. Ronaldo itu ibarat "mahasewa" yang membawa bom Molotov di ranselnya. Ia tinggal berseru, "mana koreknya?" lalu bom akan meletup.

Kalau Ronaldo mendapat umpan matang, maka ia akan memberikan gol brilian bagi timnya. Umpan matang seperti ketika ia bermain di Madrid itulah yang jarang didapatkannya di MU!

Laga di babak pertama berakhir o-o. Carrick memang sengaja meminta para pemain MU tampil sedikit defensif. Ronaldo jelas kurang pasokan bola. Namun ia sepertinya mengerti dengan strategi pelatih.

Ronaldo bahkan acap kali turun ke bawah untuk membantu pertahanan. Sesuatu hal yang tak pernah dilakukannya selama ini. Sepertinya Ronaldo percaya sepenuhnya kepada Carrick.

Strategi carrick ini memang jempolan. Masalah di MU sekarang ini bukan bersifat teknis, melainkan psikis. Para pemain saat ini kehilangan kepercayaan diri. Baik kepada manajemen, pelatih dan sesama rekan sendiri. Jumlah pemain banyak, sementara tempat terbatas. Pastinya banyak intrik-intrik di internal pemain maupun manajemen tim yang biasanya juga dikompori oleh media luar.

Jadi poin paling penting itu adalah membuat pemain fokus ke pertandingan dengan melupakan segala intrik-intrik yang ada sekarang ini. Bisa melewati babak pertama tanpa kebobolan di kandang lawan, itu sudah hal bagus untuk menaikkan moral tim.

Tugas Carrick adalah menaikkan moral dan menumbuhkan kepercayaan diri para pemainnya. Sisanya serahkan saja kepada para pemain karena mereka ini punya "magic yang tersembunyi di kaki mereka!

 Babak kedua permainan MU semakin membaik walaupun Villareal masih tetap lebih mendominasi. Permainan MU benar-benar berubah ketika Bruno Fernandes dan Rashford masuk menggantikan van de Beek dan Martial. Fernandes dan Rashford benar-benar mengubah gaya permainan MU yang kini lebih agresif lewat trio Fernandes, Sancho dan Rashford.

Sebaliknya mental para pemain Villareal mulai drop karena lelah fisik, terus menyerang tapi tidak berhasil melesakkan barang satu golpun ke gawang MU.

Rashford yang mengandalkan kecepatannya benar-benar merepotkan pertahanan Villareal, apalagi Rashford selalu memanfaatkan lebar lapangan. Tujuannya adalah untuk membuat 1-2 orang bek Villareal terpancing  naik untuk menutup pergerakannya. Hal ini tentunya akan membuka celah di jantung pertahanan Villareal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun