Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kisah Sukses Malam Pertama Carrick Bersama Manchester United

24 November 2021   19:35 Diperbarui: 25 November 2021   15:32 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Cristiano Ronaldo saat melawan Villarreal pada matchday kelima Grup F Liga Champions. Sumber: Jose Jordan via Kompas.com

"Dalamnya laut bisa diduga, mood seorang pemain bagaimana menduganya?"

Selasa malam 23 November kemarin menjadi malam spesial bagi Michael Carrick. Itu adalah laga pertamanya sebagai pelatih interim tim "dedemit merah," Manchester United. Sebelumnya komandan Carrick, Ole Solskjaer sudah terlebih dahulu dipecat karena prestasi MU yang buruk.

Kalau manajer dipecat, maka biasanya seluruh tim pelatih dan asisten akan turut lengser keprabon. Akan tetapi Carrick adalah mantan pemain MU yang mengenal betul situasi dan kondisi MU. Jadi tenaganya memang masih dibutuhkan sebagai pelatih interim, menunggu datangnya pelatih permanen MU.

Malam pertama Carrick itu terasa mengerikan karena MU harus bertandang ke Estadio de la Ceramica, markas tim The Yellow Submarine, Villareal dalam laga Liga Champion Eropa. MU wajib menang untuk mengamankan posisi di babak 16 besar.

Villareal tentunya akan bermain ngotot karena di pertandingan pertama di markas MU ketika itu, mereka kalah dengan skor tipis 1-2. Jadi ini memang pertandingan balas dendam bagi Villareal.

Babak pertama berjalan berat karena pemain-pemain MU bermain tegang. Apalagi Villareal bermain high-press untuk menekan MU di wilayahnya sendiri. Villareal benar-benar menguasai permainan sepenuhnya.

Untungnya Mc Tominay  di tengah dan Lindelof bisa bermain tenang dan solid untuk mengamankan lini belakang MU. Pujian tentunya layak diberikan kepada de Gea yang bermain gemilang untuk mempertahankan gawang MU dari kebobolan.

Efek pemecatan Ole, tekanan dari fans MU dan kengototan Villareal untuk meraih kemenangan, membuat pemain-pemain MU grogi dan seperti tidak tahu harus berbuat apa. Duet pivot Mc Tominay-Fred bermain terlalu dalam sehingga serangan MU kurang dukungan dari lini tengah.

Dominasi Villareal di babak pertama jelas sekali terlihat. Villarreal memiliki 6 percobaan dengan 2 mengarah ke gawang, 3 melebar dan 1 terblokir. Sebaliknya MU hanya bisa melepas 3 kali percobaan, dengan 1 mengarah ke gawang, 1 melebar dan 1 berhasil diblokir pemain lawan.

Hal pertama yang menjadi fokus Carrick sebagai caretaker MU adalah membenahi lini pertahanan. Duet Maguire-Lindelof kini jarang naik membantu serangan. Selama ini Maguire terlalu sering naik membantu serangan, tapi terlambat turun ketika terjadi serangan balik dari lawan. Karena panik, Maguire sering berbuat "asusila" yang akhirnya membuat kerugian bagi MU.

Dalam pertandingan ini Maguire bermain "terlalu biasa," tapi terasa cukup karena ia tidak berbuat konyol. Sebaliknya Lindelof bermain apik pakai banget, dan menjadi salah satu bintang MU karena mampu menahan gawang MU dari kebobolan. Sedangkan de Gea jelas menjadi koentji kesuksesan MU dalam memenangi pertandingan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun