Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Piala Dunia Tanpa Italia, Ibarat Makan Sayur Tanpa Garam

14 November 2017   18:51 Diperbarui: 14 November 2017   19:56 3778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sebelumnya berhasil memetik kemenangan 1-0 di kandang sendiri, pasukan Viking akhirnya berhasil meredam Italia di kandangnya sendiri dengan skor kaca mata 0-0. Pasukan Italia yang bertarung bak "banteng ketaton kehilangan pacar itu," akhirnya terkulai lemah setelah tak mampu memaksimalkan peluang yang ada untuk mencetak gol.

Bertarung di San Siro dihadapan puluhan ribu pendukungnya, Italia tampil impresif dengan pengusaan bola sepenuhnya. Akan tetapi mereka tidak mampu untuk mencetak barang satu gol pun ke gawang Swedia yang tampil disiplin hanya untuk bertahan.

Ketika bertandang ke markas Swedia untuk menuai kekalahan, para fans sudah khawatir kalau kali ini Italia tidak akan lolos. Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Italia bernasib malang, dan gagal lolos ke Rusia...

***

Para pengamat bola dan fans mengatakan kalau sepak bola Italia memang dalam keadaan krisis. Apakah memang benar begitu? Menurut saya tidak! Saya memang bukan penggemar liga Italia maupun timnas Italia. Akan tetapi saya tetap mengikuti sepak bola Italia karena ada beberapa pemain yang memang saya sukai, dan ada juga pemain yang tidak saya sukai tetapi saya kagumi permainannya.

Sejatinya sepak bola Italia ini penganut paham pragmatisme. Seperti halnya bangunan rumah, pondasinya adalah lini pertahanan. Pondasi tahan gempa membuat seisi rumah menjadi tenang. Sejak zaman dahulu sampai sekarang ini, lini belakang Italia menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Selain solid bertahan, lini belakang Italia juga selalu bertindak represif dan provokatif untuk merusak konsentrasi permainan lawan.

Tembok kokoh dan masif menjadi perlambang lini tengah yang solid untuk menahan serangan lawan agar tidak bisa menembus lini pertahanan. Namun tugas lini tengah bukan hanya untuk menahan dan mematahkan serangan lawan saja. Mereka juga bertugas untuk memulai serangan, mengatur ritme permainan, bahkan harus mampu menjadi finisher seperti striker juga. Lini tengah Italia memang kuat membantu pertahanan, akan tetapi kurang kreatif untuk mengkreasi serangan, terutama lewat sayap...

Untuk urusan penyerang, Italia memang termasuk miskin striker hebat. Tiga dekade terakhir, striker yang bisa masuk kategori kelas dunia hanya Roberto Baggio dan Del Piero, plus Francesco Totti sedikit dibawahnya. Tetapi mereka ini penyerang tengah bernomor 10 (second striker/gelandang serang) Striker nomer 9 (murni) paling terkenal itu adalah Filippo Inzaghi. Dia terkenal bukan karena jumlah torehan golnya, tetapi karena cara dia membuat golnya itu! Super Pippo ini memang "terlahir off-side!" Jadi gol-golnya kebanyakan tercipta lewat skema lolos dari jebakan off-side...

***

Skuad timnas Italia sekarang ini sungguh tidak kalah kualitasnya dengan timnas sebelumnya. Dulu memang selalu ada pemain bintang kelas dunia menghuni timnas Italia. Akan tetapi saat inilah mungkin komposisi pemain timnas Italia paling merata kemampuannya di semua lini. Dibelakang ada Bonucci, Barzagli, Chiellini, D'Ambrosio dan Darmian. Ini sudah komplet. Salah satu lini belakang terbaik di dunia.

Di tengah ada De Rossi, Jorginho, Veratti dan Candreva, yang kesemuanya adalah tulang punggung di klub besar. Di depan kali ini Italia kelimpahan banyak striker top. Ada Immobile, Belotti, Insigne, El Shaarawy dan juga Simone Zaza. Striker seperti Balotelli, Borini maupun Sebastian Giovinco yang cukup bagus bermain di klubnya terpaksa tidak diikut sertakan karena kalah bersaing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun