Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Penulis tinggal di Bojonegoro

Setiap perjalanan adalah peluang untuk menemukan hal baru, menghadapi tantangan, dan menemukan kekuatan dalam diri. Jangan mengeluh tentang perjuanganmu. Bersyukurlah karena kamu masih diberi kesempatan untuk berjuang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setidaknya Jangan Jadi Beban Negara

21 Agustus 2025   10:16 Diperbarui: 21 Agustus 2025   10:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita perhatikan, pola yang sama selalu berulang: di keluarga, di RT, bahkan di desa. Ada orang yang memilih ikut berkontribusi, ada yang cukup diam, dan ada pula yang malah bikin repot. Dari contoh itu kita bisa belajar satu hal: keberlangsungan hidup bersama hanya mungkin kalau setiap orang sadar diri—setidaknya jangan menambah beban.

Prinsip ini juga berlaku dalam skala negara. Bukan berarti warga dilarang menerima bantuan; tentu negara wajib hadir. Tapi, kalau bisa mandiri, kenapa harus bergantung? Kalau bisa berkontribusi, kenapa harus meminta?

Di Jawa ada pepatah, urip iku urup—hidup itu menyala, memberi terang bagi sekitar. Maknanya jelas: manusia seharusnya memberi manfaat, bukan menjadi beban.

Cerita kecil tentang kerja bakti, anak muda yang rebahan, kebiasaan membuang sampah sembarangan, atau gaya hidup yang merusak kesehatan—semua mengajarkan satu pola yang sama: beban besar negara bermula dari kebiasaan kecil warganya.

Jika warga desa bisa kembali pada semangat gotong royong dan kemandirian, beban negara otomatis berkurang. Negara tidak perlu terlalu sering menambal lubang, karena warganya sudah menjaga jalannya masing-masing.

Maka, dari obrolan ringan di warung kopi sampai renungan di pos ronda, kita bisa menarik benang merah: hidup ini bukan hanya soal menerima, tapi juga memberi. Dan dalam kehidupan bernegara, prinsip paling sederhana yang bisa kita pegang adalah ini: setidaknya jangan jadi beban negara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun