Ini penting dicatat: wawancara kerja bukan ujian lisan biasa. HRD tidak hanya menilai dari apa yang kamu ucapkan, tapi bagaimana kamu mengucapkannya. Nada bicara, gestur, kontak mata, hingga senyum kecil saat membuka jawaban---semuanya masuk ke radar observasi HRD.
Gestur yang terlalu kaku bisa dianggap sebagai kurang percaya diri. Jawaban yang terlalu berputar-putar bisa terbaca sebagai sinyal tidak siap atau kurang menguasai topik. Bahkan cara duduk pun bisa mengirim sinyal: apakah kamu antusias, tegang, atau malah tidak tertarik.
Salah satu HRD senior pernah bilang, "Kandidat yang terlalu percaya diri dan menyela pertanyaan HR sering kali jadi red flag. Karena itu menunjukkan mereka mungkin sulit dikendalikan dalam tim."
Pengalaman Interview: Dari Dua Sisi Meja
Saat saya menjadi kandidat, salah satu wawancara paling berkesan adalah ketika pewawancara justru tidak banyak bicara soal pekerjaan. Ia mengajak ngobrol soal hobi, buku yang saya baca, bahkan sedikit politik. Ternyata, itu bagian dari cara HRD menilai kemampuan berpikir kritis dan wawasan umum saya. Bukan jebakan, tapi cara elegan melihat sejauh mana seseorang bisa nyambung diajak diskusi---kemampuan penting dalam kerja tim lintas divisi.
Sebaliknya, saat saya pernah duduk di sisi HRD (dalam sebuah proyek perekrutan tim komunitas), saya belajar satu hal penting: kandidat yang jujur jauh lebih menarik daripada yang sok tahu. Ketika ada pertanyaan teknis dan ia berkata, "Terus terang, saya belum tahu cara itu, tapi saya tertarik mempelajarinya," itu justru menunjukkan kerendahan hati dan growth mindset---dua hal yang sangat dicari.
Tips Menjadi Kandidat Idaman HRD
Lantas, bagaimana sih caranya agar kita tampil sebagai kandidat idaman HRD?
Kenali perusahaan yang dituju. Baca profilnya, nilai-nilainya, dan sesuaikan gaya komunikasi kita.
Latih komunikasi dan storytelling. Cerita tentang pengalaman kerja atau tantangan yang pernah kita hadapi jauh lebih mengena daripada jawaban normatif.
Tunjukkan ketulusan. HRD bisa mencium apakah kamu benar-benar tertarik atau sekadar mencari pelarian dari tempat kerja sebelumnya.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!