Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Sekdes yang Brilliant

8 November 2017   12:01 Diperbarui: 8 November 2017   15:00 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tapi penyebab pejalan kaki memenuhi jalan kan karena trotoar dipakai untuk jualan dan parkit motor. Seharusnya mereka yang disalahkan karena merampas hak pejalan kaki," kata seorang penasihat Pak Kades.

"Ah pendapat ngawur itu. Abaikan saja," kata Pak El sambil melotot kepada si penasihat.

"Baik kita abaikan saja. Kalau begitu kita buat peraturan desa, mulai minggu depan pejalan kaki dilarang memasuki jalanan depan pasar agar tidak ada lagi kemacetan dan kesemerawutan. Setuju?"

Semua yang hadir berteriak setuju dan bertepuk tangan, tanda musyawarah telah mufakat.

------------------------------

Minggu berikutnya aturan desa diberlakukan dan benar saja. Jalanan di depan pasar sudah tidak lagi ada kemacetan karena sudah tidak ada lagi pejalan kaki yang lalu lalang. Namun pedagang pasar semua pada pindah ke desa sebelah. Benar-benar maju desanya dan bahagia warganya. Semua warga desa salut dan semakin hormat kepada Pak Kades dan Sekdes karena selalu bisa memecahkan masalah mereka tanpa ada yang dikorbankan.

#FiksiPolitik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun