Mohon tunggu...
chitania sari
chitania sari Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hentikan Aksi Teror di Bulan Suci

9 Juni 2016   09:53 Diperbarui: 9 Juni 2016   10:26 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teror Bom - surabayaonline.co

Bulan Ramadhan ternyata tidak menyurutkan para teroris berhenti menyiapkan teror. Kemarin, petugas keamanan berhasil menangkap tiga terduga teroris di Surabaya. http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/06/160608_indonesia_teroris_surabaya . Meski belum ada penjelasan resmi, polisi menemukan adanya senjata dan bom rakitan, di tempat kejadian. Dengan ditemukan barang bukti tersebut, bisa jadi sudah disiapkan serangkaian rencana teror di sejumlah titik. Tanpa bermaksud berspekulasi, fakta ini menunjukkan bahwa para terduga teror ini benar-benar tidak menghargai bulan Ramadhan. Bulan suci yang seharusnya digunakan untuk mendekatkan diri pada Tuhan, justru digunakan untuk menyiapkan serangkaian aksi teror.

Sebelumnya, ISIS sempat menyerukan akan melakukan serangkaian aksi teror selama Ramadhan ke Eropa. Seruan dalam bentuk suara ini, disebarluaskan melalui sosial media. http://international.sindonews.com/read/1110572/41/isis-serukan-serangan-ke-barat-selama-bulan-puasa-1463920123 Bulan Ramadhan, dianggap sebagai bulan penaklukan dan jihad. Sekali lagi, ancaman ini menunjukkan adanya pemahaman yang keliru. Ramadhan merupakan bulan pengendalian, bukan penaklukan. Mengendalikan hawa nafsu itu adalah jihad yang sesungguhnya. Bukan menebar teror yang justru dianggap sebagai jihad.

Sekali lagi, Ramadhan harusnya dimakna sebagai bulan untuk introspeksi, memperbanyak perbuatan baik. Bukan justru tetap memelihara kebencian, dan membiarkannya mengendalikan diri yang berujung pada tindak kekerasan. Sadarlah, puasa di bulan Ramadhan bukanlah sekedar rutinitas setahun sekali. Puasa tidak hanya sebatas menahan lapar dan haus. Puasa merupakan momentum untuk membersihkan diri, dari berbagai pengaruh buruk. Bersihkan pikiran kita dari semua jenis kebencian. Tanamkan kedamaian, agar kita terus mengimplementasikan dalam kebaikan perkataan dan perilaku.

Terorisme merupakan tindakan tidak manusiawi, tindakan brutal, yang sengaja diciptakan untuk menimbulkan rasa takut pada orang lain. Apa yang terjadi di Suriah, yang kemudian coba disebarluaskan ke negara lain melalui aksi teror, tidak dibenarkan secara Islam. Islam secara jelas melarang umatnya untuk melakukan tindakan tidak manusiawi. Jangankan membunuh, atau berbuat menyakiti, berkata kasar penuh dengan kebencian saja, sudah tidak dibenarkan. Islam selalu mengajarkan kedamaian. Lalu kenapa, kelompok radikal yang juga mengklaim dirinya seorang muslim, justru tidak menebarkan kedamaian?

Mari kembali kita perdalam Al Quran, agar jalan yang salah itu kembali arah yang benar. Allah SWT telah memberikan tuntunan, agar kita mengikutinya. Dalam QS Ali Imran ayat 164 disebutkan, “sungguh Allah telah memberi kenikmatan kepada orang-orang mukmin ketika Allah mengutus di kalangan mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri,yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu,mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

Mari kita ikuti apa yang diajarkan Rasulullah SAW. Dengan mengikuti ajarannya, akan membawa berkah dan rahmat bagi kita semua. Dan di bulan suci ini, merupakah waktu yang tepat untuk belajar agama, untuk memperbanyak ibadah dan berbuat baik antar sesama. Hilangkah kebencian dan tindakan teror dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Gantilah dengan pesan damai, agar dunia kita kembali damai, dan bersih dari aksi terorisme.


Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun