Mohon tunggu...
chitania sari
chitania sari Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penguatan Toleransi untuk Perdamaian Dunia

10 Desember 2017   10:20 Diperbarui: 10 Desember 2017   11:21 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak banyak negara yang punya kondisi seperti Indonesia. Kalaupun ada mungkin tidak sekompleks negara kita. Kita punya ratusan bahkan ribuan perbedaan yang terhampar dari Sabang sampai Merauke.

Tapi sebenarnya bukan tidak ada gejala intoleransi yang menimbulkan ketidakdamaian di Indonesia. Terdapat kelompok-kelompokyang berorientasi transnasional yang menyebarkan paham agama yang intoleran terhadap aliran yang berseberangan dalam satu agama ataupun terhadap penganut lain. Ini yang menyebabkan terganggunya perwujudan perdamaian dunia.

Hal yang sudah dilakukan oleh Indonesia adalah penguatan dan pemberdayaan penganut agama moderat yang biasanya terwakili dalam beberapa organisasi keagamaan dan tersebar di seluruh Indonesia. Para pengurus dan tokoh agama sering harus selalu mengingatkan masyarakat untuk selalu bersikap toleran, harmoni intra dan antar agama. Dengan begitu kedamaian dalam masyarakat dan kemudian kedamaian yang mencakup seluruh dunia akan tercapai.

Kekerasan, faham radikal dan intoleransi disebarkan dengan cepat melalui internet dan jalur komunikasi dan media lainnya. Tak hanya mampu menembus batas wilayah tapi juga negara, batas regional dan batas keyakinan sekalipun. Toleransi yang sudah tumbuh dengan baik di Indonesia menjadi tak berarti karena dirusak oleh perbedaan.

Kita tentu ingat kunjungan raja Salman dari kerajaan Arab ke Indonesia ; Bali dan Jakarta Maret lalu. Dalam kunjungan tersebut raja Salman amat terkesan dengan keberagaman dan toleransi di Indoensia. Bahkan dia sempat bertemu dengan 28 orang lintas agama , yaitu sembilan tokoh dari Islam, empat tokoh Kristen, empat tokoh Katolik , empat tokoh Budha , empat tokoh Hindu dan tiga tokoh agama Konghcu.

Pada kesempatan itu raja Salman berkomitmen mengukuhkan hubungan antar agama . Selain itu penjaga dua kota suci itu menekankan pentingnya dialog antar umat beragama dan toleransi. Karena bagaimanapun toleransi dan harmoni umat merupakan salahsatu aset terbesar Indonesia karena akan berkontribusi nyata bagi perdamaian dunia.

Karena itulah, seharusnya kita harus berjuang untuk menguatkan toleransi demi lingkungan kita yang lebih baik, juga demi perdamaian dunia yang kita pijak ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun