Mohon tunggu...
Chindy Surya Pratiwi
Chindy Surya Pratiwi Mohon Tunggu... Penulis - Chindy

Chindy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bereksperimen adalah Hobiku

8 Desember 2020   01:31 Diperbarui: 8 Desember 2020   02:09 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan  bahwasannya fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional adalah suatu proses  dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa di dunia, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi anak usia dini agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki akhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis atau tanggung jawab.  
Usia anak yang dapat menempuh pendidikan tersebut merupakansuatu rentang usia kritis dan strategis yang dapat mempengaruhi sebuah proses serta hasil pendidikan pada tahap selanjutnya. Oleh karena itu, periode ini merupakan suatu periode kondusif yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan, kognitif, sosiomental, spiritual dan bahasa yang dimiliki oleh anak.  
Salah satu kemampuan yang harus dikembangkan dalam diri anak usia dini  adalah aspek kreativitas. Menurut (Rahcmawati & Kurniati, 2010) ia menyatakan bahwasannya  kreativitas merupakan suatu proses yang berkaitan dengan mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode, ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinasi, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang di dalamnya terdapat berbagai bidang untuk pemecahan suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak usia dini. Kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan sebuah produk baru baik yang benar-benar baru maupun memodifikasi apa yang sudah ada menjadi baru atau lebih sempurna.
Menurut Soesilo dalam (Matin, Palupi, & Pudyaningtyas, 2016) kemampuan kreativitas perlu dipupuk atau ditanamkan sejak dini karena:
1.Suatu kebutuhan harus tetap survive atau eksis dalam kehidupan seseorang atau kelompok di tengah-tengah masyarakat.
2.Kemampuan kreativitas bukanlah suatu anugerah yang bersifat statis atau biasanya disebut dengan alami yang didapat sejak lahir, tetapi bisa dan harus dilatih serta dikembangkan agar menjadi luar biasa.
3.Setiap anak manusia harus dididik dengan baik dan benar agar aktif tanpa adanya kekangan atau ketidaknyamanan dalam mewujudkan setiap gagasan yang dimilikinya,.
4.Dalam proses mengasah kemampuan seseorang dalam menghadapi persoalan dan kebutuhan hidup atau bahkan kemajuan suatu bangsa. Untuk meningkatkan kreativitas anak usia dini dapat dilakukan melalui bermain, oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat dalam mengambangkan kreativitas tersebut.
Menurut (Iru & Arihi, 2012), ia mengatakan bahwasannyayang dimaksudkan dengan eksperimen merupakan suatu percobaan atau tindakan mencoba sesuatu serta mengamati secara proses atau bertahap. Eksperimen yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses rumit atau suliy yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa, melainkan khusus yang dikuasai oleh anak usia dini sebagai bentuk suatu cara untuk memahami konsep tentang sesuatu hal ataupun yang berkaitan dengan penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu dan mengapa sesuatu itu dapat terjadi.
Dibawah ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk dapat melakukan kegiatan eksperimen (Rachmawati & Kurniati, 2010), diantaranya adalah:
1.Setiap guru harus memfasilitasi minat dan bakat yang dimiliki oleh anak tentang sesuatu dalam segala permasalahan yang nyata.
2.Memfasilitasi minat anak terhadap masalah yang sifatnya umum kepada masalah sederhana dengan menggunakan bahan ajar yang tersedia.
3.Memberikan dorongan dan semangat untuk mencari tahu kepada anak usia dini dari pada memberi tahu, karena seorang guru adalah seorang fasilitator dan motivator.
4.Memberikan penjelasan yang jelas agar anak dapat memahami apa yang diajarkan oleh guru untuk membuat catatan.
5.Mengarahkan anak untuk membuat suatu kesimpulan sederhanatentang sebuah kasus atau permasalahan yang sedang dihadapinya.
Pada saat anak sedang bereksperimen, maka anak dapat bereksperimen sesuai dengan imajinasinya tanpa adanya kekangan yang diciptakan oleh guru sehingga yang diharapkan dalam kegiatan ini dapat mengembangkan kemampuan sains melalui kegiatan eksperimen yang bermanfaat bagi anak karena dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta dapat menimbulkan imajinasinya pada anak yang akhirnya dapat menambah pengetahuan anak secara alamiah, mengembangkan kreativitas anak dan menemukan konsep pengetahuan yang terus berkembang dari waktu ke waktu serta merangsang pemikiran anak untuk dapat mencari berbagai kemungkinan jawaban atau solusi untuk dapat menjadikan alternatif dalam pemecahan masalah.
Dibawah ini ada beberapa kegiatan dalam menerapkan metode eksperimen dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini, diantaranya:
1.Balon yang dapat mengembang sendiri tanpa adanya tiupan langsung, dengan langkah awal menyediakan balon, minuman soda dan permen mentos. Kemudian caranya adalah dengan memasukkan permen mentos kedalam minuman soda, tutup uung bootol minum dengan balon lalu kocok dan biarkan beberapa saat maka balon akan terisi dengan gas dengan sendirinya dari pemuaian gas yang berasal dari minuman soda. Hal ini dapat membuktikan bahwasannya gas atau udara yang ada disekitar kita tidaklah tampak tapi dapat dirasakan.
2.Memecahkan balon dengan kulit jeruk tanpa adanya benda tajam, langkah awalnya ialah sediakan balon dan kulit jerus terlebih dahulu. Untuk caranya ialah dengan meniup balon terlebih dahulu kemudian remas kulit jeruk secara terbalik dari dalam keluar dan kemudian dari kulit jeruk tersebut akan mengeluarkan cairan yang bersifat asam tajam, lalu arahkan kulit jeruk yang sudah diremas ke atas permukaan balon. Dan buummmm balon akan meledak secara sendirinya.
3.Mencampurkan warna, langkah awalnya dengan menyediakan beberapa macam pewarna makanan yang aman untuk anak yang berbda-beda warnanya dan siapkan wadah. Cara melakukannya adalah anak akan mencampurkan warna apapun yang diinginkannya dan akan menciptkan warna baru dari campuran warna tersebut, seperi warna merah dicampur dengan warna kuning maka akan menghasilkan warna orange dan begitu seterusnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun