Mohon tunggu...
Hilal Ardiansyah Putra
Hilal Ardiansyah Putra Mohon Tunggu... -

Pengiat Literasi Kutub Hijau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perang Yarmuk, Syahidnya Sang Penantang Kematian

18 Maret 2019   15:08 Diperbarui: 4 Juli 2021   19:04 4129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Yarmuk (unsplash/ali-arif-soydas)

Dan... sampailah Ikrimah di sebuah latar baru jihad Islam bernama Lembah Yarmuk. Heroisme di lembah inilah yang kelak mengekal-abadikan namanya dengan tinta cahaya. 

Di sana, di lembah yang menjadi canvas sejarah jihad Islam, ketika setengah juta pasukan Romawi sedikit lagi mampu mengulung habis para mujahidin setelah mereka berhasil mengepungnya dari segala arah, di saat genting inilah Sang Panglima Ikrimah mengambil perannya. 

Baca juga : Bumi Palestina adalah Tanah Air Kaum Muslimin

Sebuah peran yang begitu dalam, dan sulit diterima oleh orang yang gila kenikmatan dunia. Ya... Ia hancurkan segala kabut yang mengelabu di bayang mata, ia hilangkan seribu satu ketakutan yang mencekam, dan ia memutuskan untuk.... menantang kematian.

Ia tegak, kemudian dengan lantang bagai gemuruh memberikan semangat prajurit-prajuritnya, "Wahai kaum muslimin, siapa yang mau berbaiat untuk kematian?" Mendengar seruannya, 400 pasukan Islam maju dengan gagah menyambut seruan Ikrimah . 400 orang pemberani inilah yang oleh sejarah dicatat abadi dengan julukan Brigade Penantang Kematian. 

Baca juga : Perang Jamal: Perang antar Saudara Muslimin

Melihat orang-orang yang "nekat", Panglima Tertinggi Khalid bin Walid bergegas menuju Ikrimah bin Abi Jahal dengan maksud mencega niat "gila"nya. Ikrimah lantas menatap lamat wajah Khalid dengan tatapan penuh cinta nan bercahaya kemudian berkata, 

"Jangan kau halangi aku wahai Khalid... Engkau telah terlebih dahulu berjihad bersama Rasulallah n. Sedangkan aku dan ayahku, sungguh kami dulu adalah orang yang paling keras permusuhannya kepada Rasulallah n. Oleh sebab itu, biarkan aku membayar semua keburukan itu. Wahai Khalid, sungguh aku telah memerangi Rasulallah n di banyak pertempuran, lantas hari ini aku lari dari orang-orang Romawi? Tidak... tidak akan wahai Khalid...!"

Mulailah brigade ini bergerak... Menuju Pasukan Romawi. Mereka kaget, tercengang melihat sepasukan yang datang melaju dengan keberanian yang tinggi siap untuk melumat tulang-tulang mereka. 

Baca juga : Keutamaan Ucapan Salam Bagi Kaum Muslimin

Para pemberani yang siap berkorban satu demi satu maju keluar dari barisan brigade menuju ribuan pasukan Kekaisaran Romawi. Ikrimah sendiri pun turut menghujamkan diri ke tengah-tengah pasukan musuh untuk mengobrak-abrik baris pertahanan Romawi yang mengepung pasukan muslimin. Benar saja, dengan keberanian yang tinggi, Ikrimah berhasil membuat cela baris pertahanan pasukan Romawi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun