Mohon tunggu...
chilmi nisa
chilmi nisa Mohon Tunggu...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Contoh Perilaku Sosial Anak

13 Maret 2018   20:30 Diperbarui: 13 Maret 2018   20:38 6994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perilaku Sosial Anak Usia Dini

            Perilaku sosial adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang lain, kegiatan yang berkaitan dengan pihak lain yang memerlukan sosialisasi dalam hal bertingkah laku yang dapat diterima oleh orang lain, belajar memerankan peran sosial yang dapat diterima oleh orang lain, serta upaya mengembangkan sikap sosial yang layak diterima oleh orang lain.

 Perilaku sosial pada anak usia dini diarahkan untuk pengembangan sosial yang baik, seperti kerjasama, tolong menolong, berbagi, simpati, empati dan saling membutuhkan satu sama lain. Untuk itu sasaran pengembangan perilaku sosial pada anak usia dini ialah untuk keterampilan berkomunikasi, keterampilan, memiliki rasa senang dan periang, memiliki etika tata krama yang baik.

Secara spesifik, hurlock (1980:118) mengklasifikaiskan pola perilaku sosial pada anak usia dini ini ke dalam pola-pola perilaku sebagi berikut :

  • Meniru, yaitu agar sama dengan kelompok, anak meniru sikap dan perilaku seseorang yang sangat ia kagumi.
  • Persaingan, yaitu keinginan untuk mengungguli dan mengalahkan orang lain. Persaingan ini biasanya sudah tampak pada usia empat tahun. Anak bersaing dengan teman untuk meraih prestasi seperti berlomba-lomba dalam memperoleh juara dalam suatu permainan.
  • Kerja sama, Mulai usia tahun ketiga akhir, anak mulai bermain secara bersama kooperatif, serta kegiatan kelompok mulai berkembang dan meningkat baik dalam frekuensi maupun lama nya berlangsung, bersamaan dengan meningkatnya kesempatan untuk bermain dengan anak lain.
  • Simpati, karena simpati membutuhkan pengertian tentang perasaan-perasaan emosi dan orang lain, maka hal ini hanya kadang-kadang timbul sebelum tiga tahun. Semakin banyak kontak bermain, semakin cepat simpati akan berkembang.
  • Empati, seperti halnya simpati, empati membutuhkan pengetian tentang perasaan dan emosi orang lain, tetapi disamping itu juga memebutuhkan kemampuan untuk membayangkan diri sendiri ditempat orang lain.
  • Membagi, anak mengetahui bahwa salah satu cara untuk memperoleh persetujuan sosial ialah membagi miliknya, terutama mainan untuk anak-anak lainnya. Pada momen-momen tertentu anak juga rela membagi makanan kepada anak lain dalam rangka mempertebal tali pertemanan mereka dan menunjukkan identitas keakraban antar mereka.

pict : http://kaltim.prokal.co/read/news/265858-kalau-anak-cengeng-ajak-anak-main-di-taman

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun