Mohon tunggu...
Chilmi Muhammad Alawi
Chilmi Muhammad Alawi Mohon Tunggu... -

I am an amateur writer but i have a dream to be professional writer\r\n\r\ndon't forget to follow my twitter @chilmi_muhammad

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Lagi Galau Mari Tertawa Bersama

17 Juli 2012   12:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:52 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karaoke Membawa Kutukan

Karaoke buwat cowok adalah sebuah kegiatan yang mengasyikkan, karena bisa dilakuin sendiri atau beramai-ramai, tergantung mood dan situasi, kalau mood dan situasi loe sedang tidak mendukung, misal dompet loe sedang tak berbuah kertas dan loe lagi jomblo, mending gue saranin loe karaoke sendirian aja, di jamin loe bakalan aman dari razia manusia kere yang berkeliaran di jalanan dan akan terhindar dari dosa berduaan dengan cewek yang bukan muhrim loe,

caranya gimana? pertama loe buka semua baju dan celana yang loe pakai, tunjukkan tato putih berbentuk peta yang menghiasi tubuh loe pada dunia. Kemudian langkahkan kaki loe masuk ke dalam kamar mandi, tapi inget, loe mesti masuk kamar mandi loe sendiri, jangan sampai salah masuk kamar mandi tetangga, bisa di gampar yang punya, apalagi kalau loe pas buka tu pintu kamar mandi tetangga, loe nemuin sesosok makhluk yang sedang asyik-asyiknya nongkrong, wal hasil loe bakalan masuk penjara karena dugaan mengganggu kenyamanan tetangga yang sedang bertapa.

Setelah loe masuk kamar mandi yang tepat, siapkan pertunjukan show yang akan loe gelar, gunakan gayung dan mulailah beraksi. Tapi saran gue lagi, selagi loe sedang asyik-asyiknya karaoke di dalam kamar mandi, pastikan loe sedang tidak dalam posisi mengerjakan soal ujian, takutnya loe entar malah di suruh keluar gara-gara berisik (nah lo kok gak nyambung ya?)

Namun, kalau keadaan loe agak sedikit mendingan, gue saranin loe pergi karaoke bareng temen-temen aja, kayak pengalaman gue berikut ini. Waktu itu gue lagi baru-barunya nginjekin kaki di kota Malang (maklum selama ini gue naik motor, gak pernah jalan kaki), saat itu gue adalahmahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi favorit di Indonesia. Karena masih baru, pastilah wajib ngelakuin yang namanya OSPEK. Kebetulan juga saat itu sedang memasuki bulan puasa (la emangnya bulan pernah makan?), maksudnya bulan Ramadhan, sehabis ospek, gue dan temen-temen berencana buat buka bersama dan di lanjutkan dengan karaoke bareng.

Rencana dan tujuan pun di buat, saat hari sudah beranjak gelap, kami semua berkumpul, dan berangkat bersama-sama menuju sebuah restoran mewah guna mengais sisa-sisa makanan bekas dari pengunjung. HA HA HA. Gak lah itu tadi bercanda, kami berangkat menuju sebuah rumah makan (nah loh Indonesia memang unik kan, ada rumah sakit, rumah bersalin, rumah hantu dan rumah makan, jangan-jangan suatu saat muncul rumah tikus, dimana para koruptor bikin sebuah kompleks perumahan) sesampainya disana gue dan temen-temen langsung cap cus pesen makan, dan minum tentunya.

Karena saat itu barengan dengan waktu berbuka, maka pesanan pun agak sedikit lama datangnya. Dengan sok alim kami semua berusaha bersabar, tapi setelah makanan terlihat akan segera di sajikan barulah terlihat keaslian mereka (temen-temen gue), inget bukan gue loh. Hahaha. Mereka semua terihat melotot dan menjulurkan lidah sambil meneteskan iar liur, mirip apa ya? Ih no comment aja lah. Hahaha. Saat itu yang tersajikan adalah beberapa porsi nasi goreng, kenapa nasi goreng? Ya iyalah secara itu rumah makan yang jualan nasi goreng, masa kita harus pesen nasi aking.

Terlihat begitu lahap temen-temen gue waktu makan, terutama si Reno (bukan nama sebenarnya) sampai-sampai rela membersihkan makanan temen-temen yang lain dengan sendoknya, gue bilang

No, loe kelaperan apa emang gak pernah makan nasi beginian?

Ah, berisik gue makan juga loe!!!

Busyet dah, nih anak apa keturuan kanibal kali ya? Mau makan orang juga

Dalam hati gue bilang “enak juga kalau penjualnya melihara makhluk seperti ini, tanpa di gaji bisa di manfaatin buat cuci piring, gak percaya,tu tengok aja air liurnya netes terus kalau lihat ada makanan sisa.

Sehabis bantuin penjual nasi goreng habisin barang dagangannya, kita beralih menuju ke tempat karaoke, sebelumnya gue sedikit bingung dan berpikir, emang karaoke itu seperti apa sih? Maklum gue kan anak kampung jadi belum ngerti yang begonoan. Tapi dari pada gue malu, mending gue ikutan nimbrung , sok asyiik aja.

Sebelum sampai di tempat karaoke, kita sempet muter-muter kebingungan karena gak tau tempat mana yang akan di tuju, walau halangan, rintangan, membentang tak kan jadi masalah dan tak kan jadi beban pikiran begitulah lirik lagu dari kera sakti yang menggambarkan perjalanan kita waktu itu. Namun akhirnya kita sampai juga di tujuan, begitu bersyukurnya teman-teman di kala itu. tanpa cap cis cus, kita semua masuk. Langsung aja temen gue yang bernama wahyu pesen tempat

“Mbak, ada tempat kosong gak buat kita?”

Mbak penjaganya menjawab “ada mas, tu disana banyak tempat kosong”

“Di mana mbak ?” Wahyu menimpal

“Di TPA (Tempat Pembuangan Akhir)”

“Loh kok di situ sih mbak?”

“La masnya gak jelas, maksudnya mau pesan tempat karaoke?” udah penuh semua mas” sambil cengingisan.

“Dari tadi kenapa mbak, pake bawa-bawa tempat kelahirannya segala” Wahyu kesel >.<

Dari pada kita pulang dan tidak membawa sebuah hasil, maka di putuskan untuk sekedar melihat-lihat sekeliling tempat itu. sudut demi sudut ruangan kita jajaki (kayak curut aja bahasanya) ya udah di ganti jadi, bagian demi bagian ruangan kita jajaki, tapi tak ada sesuatu yang terlihat mengasyikkan, sampai suatu saat, dimana kita berada si sebuah lorong jalan yang gelap, tanpa adanya sebercik cahaya pun, barulah hal yang mengasyikkan datang, seorang Mulya yang begitu cool dan maco mencium sebatang kaca yang cantik, seketika itu juga hati kaca tadi remuk berantakan menghiasi tangan Mulya.

Gue langsung tanya “Eh, loe nafsu kok sama kaca, jelas-jelas nih banyak cewek nganggur”

“Songong loe, bukan gue yang nafsu, tapi tu kaca yang shahwatnya berlebih”

“hahaha, buktinya tangan loe sampai merah-merah gitu, habis di cipok ya?”

“Goblok, ini darah bego”

Gue baru sadar dan bilang “Hah?”

Walhasil semua panik untuk memberikan pertolongan pertama pada Mulya, sampai-sampai ada yang mau buka jaket,buka baju, bahkan ada yang mau buka celana segala, tapi jangan sampai ada yang buka celana bisa-bisa muncul korban lagi gara-gara ngelihat tongkat hansip bergelantungan. Dengan sigap kami semua membawa Mulya ke rumah sakit terdekat. Sebuah teka-teki baru pun muncul apakah ini kutukan mbak penjaga tadi ya, yang di bilang Wahyu kalau tempat lahirnya di TPA???

Karena gue jiwa solidaritasnya kepada teman besar, sebesar gunung dan seluas lautan, gue langsung ambil motor dan Mulya gue dudukin di tengah di apit gue sama Dimas di belakang, kami boncengan tiga dengan berdesak-desakan, terasa ada sesuatu yang aneh saat si Mulya merebahkan palanya di pundak gue.

“Eh, loe gak homo kan?” Gue tanya

Diem

Sekali lagi gue tanya dengan nada agak keras “ Mulya, loe gak homo kan?”

Namun mala Dimas yang jawab, “emang ada apa Chil?”

“Nih, si Mulya nyenderin palanya di pundak gue sama pegangan pinggang lagi”

“Loe goblok apa tolol, dia tu lemes, darahnya banyak yang keluar”

Dengan nada datar gue jawab “OH…..”

Gak berapa lama, gue lihat ada sebuah tempat bertuliskan klinik 24 jam, langsung aja motor gue arahin ke situ, berharap si Mulya segera dapat pertolongan sebelum darahnya habis di hisap Dimas dari belakang. Setelah sampai gue tanya sama penjaganya, sementara Mulya dan Dimas masih nunggu di ruang tunggu.

“Pak,dokternya ada kan?” dengan suara ngos-ngosan gue bilang

“Ada mas, di dalem, sebentar saya panggilkan”

Bapak penjaganya segera keluar dari meja resepsionis untuk masuk ke dalam, gak berapa lama bapak tadi keluar dan bilang

“Silahkan mas, sudah di tunggu”

“Makasih banyak pak”

Gue ajak Mulya dan Dimas masuk ke dalam, sampai di depan pintu gue nyapa tu dokter

“Selamat malam dok, bisa bantuin temen saya gak?”

“Ya silahkan mas, ada masalah apa? Mau cabut apa control aja?”

Gue sempet hening sejenak, “emang apanya yang di jabut? Nih anak orang kan hanya luka dikit karena pecahan kaca, masak sampai segitunya, tangannya sampai harus di amputasi? Terus ntar gue bilang gimana sama Mulya? Karena merasa kurang paham, gue tanya sama dokternya lagi

“Maksudnya di cabut sama cuma sekedar control itu apa ya dok?”

“Iya, memangnya temen mas mau cabut gigi apa control aja?”

Dengan shock berat gue bilang “Hah? Dokter ini dokter gigi?”

“Iya mas, memangnya kenapa?”

“Gak papa dok, saya salah masuk kamar berarti, hehehe” senyum nahan malu.

“Lho memangnya temen mas sakit apa?”

“Kecelakaan dok, habis nyium kaca, eh kacanya gak kuat dengan ciumannya, hancur deh, dan mendarat di tangan temen saya”

“Lo, harus segera di tangani tu mas, takutnya kena pembuluh nadinya, ayo saya antar ke rumah sakit terdekat”

Dalam hati gue, untung gue salah masuk kamarnya ke klinik dokter gigi, coba kalo masuk ke klinik dukun gigi, bisa-bisa si Mulya di anterin ke rumah Mak Erot kali (yang satu profesi)

Hahahahaha

Karena kebaikan dokter gigi tadi, akhirnya si Mulya bisa ngerasain nyamannya kursi empuk mobil dalam perjalanan ke rumah sakit terdekat, namun gue juga bisa bernafas lega, karena gak ada yang nyandar-nyandar dan pegeng-pegang pinggang gue lagi. Tak berapa lama kita sampai di rumah sakit terdekat (bukan klinik dokter gigi lagi), si Mulya segera mendapatkan sambutan yang luar biasa hebat dari petugas setempat dan segera ditangani oleh dokter spesialis yang bersangkutan.

Pesan Moral>>jangan sekali-kali nyumpahin penjaga karaoke, karena siapa tau dia adalah seorang nenek sihir jahat. Dan jangan sekali-kali fallin’ in love with Kaca, karena kaca adalah makhluk yang lemah terhadap cinta.

Jalan-jalan ke Surabaya bersama papa

Pagi-pagi enaknya beli celana

Cium kaca enaknya tak seberapa

Namun sayang dokter gigi yang harus merana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun