Mohon tunggu...
Chika Paraswati
Chika Paraswati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Mahasiswa/ Universitas Muhammadiyah Jakarta/Pendidkan Guru PendidikanAnak Usia Dini

Hobi saya adalah fotografer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dunia Seni Lukis

11 Januari 2024   18:25 Diperbarui: 11 Januari 2024   18:51 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seni Lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan dan keindahan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam dengan syarat bisa memberikan imajinasi tertentu kepada media yang digunakan.
Melukis atau menggambar sangat banyak manfaatnya, manfaat yang paling berguna yaitu untuk mengasah otak kanan yang artinya akan mengasah motorik halus, melatih focus pada pekerjaan, emosional, kreatifitas menjaga otak kanan dan kiri sehingga otak tidak lelah atau setress ketika, menghadapi persoalan aritmatik atau social, dan masih banyak juga seni rupa di Indonesia yang dapat kita dalami seperti kaligrafi, membuat patung, membatik dan banyak lagi di setiap objek yang kita lihat dan peran yang kita rasakaan dapat menjadi inspirasi untuk kita tuangkan kedalam seni lukis yang tepat dan tidak merusak atau menganggu fasilitas umum.
 
Sejarah seni lukis
Seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk menceritakan bagian-bagian penting dari kehidupan mereka. Pada masa-masa ini seni memiliki kegunaan khusus, misalnnya : sebagai media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk di ulang kisahkan. Saat-saat senggang pada masa prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan menggunakan gambar pada akhirnya pertumbuhan pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari simbol-simbol pada gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukkan. Mereka adalah seniman senian pertama di bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni. Jadi dalam perkembangan seni rupa Di Indonesia khusunya seni lukis tidak banyak diketahui. Hal itu karena karya tulis mengupas perjalanan seni rupa masih sedikit dan terbatas pada kalangan akademis. Namun, akhir-akhir ini banyak seniman yang mengupas menulis seputar dan kesenian di Indonesia.
Seni Lukis bisa menjadi bentuk ekspresi jiwa dan emosi dari pelukisnya. Fungsi seni lukis juga bisa memiliki tujuan lain, seperti untuk fungsi religius, fungsi komersial, ekspresi, dan fungsi simbolis. Lukisan juga bisa hanya memiliki fungsi estetis untuk nilai keindahan, sehingga bisa tergolong sebagai seni murni juga.
 
Berikut sebuah karya seni lukis para seniman dalam menentukan tujuan pembuatan karyanya :
1. Tujuan Religius
Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang di tujukan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politisheisme atau monotheisme. Salah satunya bentuk lukisan dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan
 
2. Tujuan Komersial
Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis jalan
 
3. Tujuan Simbolis
Seorang seniman yang memiliki tujuan  simbiolis melakukan kegiatan-kegitan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian,kekuatan dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbiolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponogoro dan karya Basuki Abdullah.
 
4. Tujuan Estetis
Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan semata-mata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias
 
5. Tujuan Ekspresi
Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresi akan melukis untuk mengepresikan perasaanya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur lain. Di sini seniman benar-benar total mencurahkan semua ekspresi dan perasaanya ke dalam sebuah lukisan . Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang seniman ini mempunyai Teknik khas tersendiri
 
6. Tujuan Magis
Seorang yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif . akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukis tema motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif di Bali
 
Aliran seni Lukis terus berkembang dari zaman ke zaman, terdapat banyak aliran seni Lukis yang terkenal misalnya seperti kubisme, aliran naturalisme, aliran romantisme, aliran surelisme, aliran improsionisme, aliran abstrakionisme, dan lain-lain.
Dan setiap jenis aliran seni lukis memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda-beda. Perkembangan zaman juga mendorong perubahan pada aliran-aliran seni lukis tersebut, baik dari gaya ataupun teknik lukisannya. Umummya tiap pelukis menekani satu atau beberapa aliran seni lukis.
Penejelasan macam-macam aliran seni lukis :
1. Aliran klasik
Seni lukis klasik adalah seni lukisan yang memiliki karakter dn ciri tersendiri. Karena karakteristik dari lukisan klasik ini sangat menarik apa lagi warna lukisannya sangat menyatu sekali dari paduan warnanya.
 
2. Aliran RomatismeRomantisme merupakan Lukisan dengan aliran yang berusaha meningkatkan kenangan romatis dengan cara yang lebih dramatis dan terasa di alam mimpi dan terdapat keindahan disetiap objeknya
3. Aliran realisme
Di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan objek dalam suatu karya sebagaimana ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interprestasi tertentu
4. Aliran Naturalisme
Di dalam seni rupa barat menampilkan sebuah objek realistis dengan penekanan setting alam.
5. Aliran Sulerisme
Aliran surelisme aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk- betuk yang sering di temui didalam mimpi
6. Aliran Impresionalisme
Seni lukis improsionalisme adalah sebuah gaya dari macam-macam melukis dengan menekankan pada kesan pencahayaan pada warna yang kuat, sementara bentuk tidak menajadi prioritas
7. Aliran Abstrak
Aliran abstrak sebuah lukisan yang meninggalkan bentuk-bentuk umum. Lebih berorientansi pada symbol-simbol serta perpaduan.
 
Secara teknis melukis relative mudah tergantung pada kesiapan seseorang yang ingin melukis. Berkarya itu kalau tidak dibarengi dengan skill hanya memiliki gagasan saja belum tentu bisa melahirkan sebuah hasil karya seni. Karena menciptakan hasil karya seni itu harus dibarengi dengan skill dan gagasan. Jadi hambatan bagi seorang pelukis yaitu tergantung pada gagasan.

Semua orang diusia relative dari yang tua hingga yang muda atau anak-anak itu pasti semuanya pernah mengalami menggunakan Bahasa rupa. Di usia pra sekolah SD itu selalu menggunakan Bahasa pada artinya melukis juga ada pada masa kanak-kanak.
Mengenai harga lukisan itu relative karena tergantung lukisannya. Jika balai lelang itu bisa puluhan juta atau bisa juga ratusan juta. Jadi seorang yang ingin membeli lukisan itu melihat lukisan dengan mengandung arti dari sebuah lukisan. Dan seni rupa itu sebetulnya yang khusus secara komersial menjual lukisan itu di gallery-gallery termasuk juga di balai lelang sebenarnya tempat karya-karya lukisan yang sudah siap jual para seniman juga tidak sembarangan melukis mereka mencari inspirasi di tempat-tempat yang menurut mereka nyaman untuk melukis.
 
Secara Bahasa seni jika kita ingin menyampaikan sesuatu dan menyampaikannya itu lewat media kanvas dan cat. Jika tidak ada lagi kanvas dan cat maka tidak akan bisa mewakili gagasan dan tidak bisa menghasilkan sebuah karya seni rupa yang indah. Dengan itu kita memerlukan gagasan dan tubuh sebagai media penggerak, dan ruang supaya membutuhkan tempat yang nyaman dan tenang untuk melukis.
 
Teruslah menciptakan hasil karya seni lukis. Karena disetiap lukisan itu pasti mempunyai arti tersendiri. Melukis dapat membuat kita lebih tenang karena disitulah kita menuangkan ekspresi isi hati jiwa dan pikiran kedalam kanvas dan cat warna-wani, sehingga memberikan lukisan itu terkesan indah dan mengadung arti dari sang pelukis itu sendiri.
sudah banyak sekali seniman-seniman terutama seni lukis di Indonesia, contohnya seperti para pelukis dijalan, museum atau tempat wisatawan yang sering kita temui jika mengunjungi ke sesuatu tempat, dan untuk memberikan penghargaan terhadap karya usaha seorang seniman tersebut yang sudah berhasil maka dari itu kita harus menghargai dan mengapresiasi seni rupa untuk mengembangkan kreasi nilai estetika karya dan menyempurnakan karya , meningkatkan juga memupuk rasa cinta terhadap karya seni dan melestarikan atau mempertahankan kebudayaan alam Indonesia ini dari seorang seniman .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun