Mohon tunggu...
Chevaza Aura Hana Pratiwi
Chevaza Aura Hana Pratiwi Mohon Tunggu... Lainnya - SMAN 28 Jakarta || XI IPS 1

Bukan penulis handal 📇

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Reinkarnasi

22 November 2020   13:37 Diperbarui: 22 November 2020   13:53 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tuan ini memang suka bercanda ya. Saya Cedric Horan. Pelayan pribadi King David, ayah anda"

Noah terkejut saat mendengar nama dan melihat wajah pria itu, sangat mirip dengan sahabatnya di masa depan. Hal yang membedakan mereka hanya nama belakang atau nama keluarganya.

Tetapi, siapa King David? Dan mengapa Cedric memanggilnya Prince Noah? Apakah ia seorang pangeran?

Mengenyahkan berbagai pertanyaan yang bersarang di kepalanya, Noah akan mengikuti alurnya saja.

+++

Menghindari para tamu adalah jalan yang dipilih oleh Noah. Tentunya ia akan kebingungan dengan topik perbincangan mereka. Jika biasanya dia akan berbincang seputar olahraga baseball dengan teman-temannya, disini ia harus mengikuti topik perbincangan lawan bicaranya seputar perdagangan, pelayaran, hingga kesenian.

Setelah meminta Cedric untuk menyampaikan kepada para tamu perihal dirinya yang sedang tidak ingin diganggu, kini Noah sedang berdiri di balkon yang menghadap ke arah danau dengan gelas wine di tangannya.

Beberapa saat kemudian, Noah melihat seorang gadis yang berjalan anggun dan sesekali menari-nari di pinggir danau dengan jubah berwarna maroon. Sayangnya, Noah tidak dapat melihat wajah gadis itu sepenuhnya karena gadis itu mengenakan topeng cantik yang menutupi bagian matanya.

"Cantik...", gumam Noah sambil tersenyum.

Kombinasi pemandangan yang sangat indah dan menenangkan bagi Noah, ditambah dengan bulan purnama yang memantulkan sinarnya ke air danau. Benar-benar seperti sebuah lukisan.

Namun, ketenangan itu tidak bertahan lama. Terdengar suara keributan yang berasal dari ballroom istana. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun