Mohon tunggu...
chelsea patricia liaw
chelsea patricia liaw Mohon Tunggu... siswi

suka nontonnn

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenapa Tidur Berpengaruh Pada Konsentrasi Pelajar SMP?

15 Oktober 2025   19:41 Diperbarui: 15 Oktober 2025   19:41 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
United Sleep Centers

Tahukah kamu? Banyak pelajar sering mengabaikan waktu tidur karena alasan belajar atau menyelesaikan tugas. Kebiasaan bergadang ini dianggap wajar, padahal tidur memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan fokus belajar. Dalam upaya meraih prestasi, tidur sering kali menjadi hal yang dikorbankan tanpa disadari. Menurut laporan Kompas (2024), sekitar 65% pelajar di Indonesia mengaku tidur kurang dari 8 jam per malam akibat kebiasaan belajar hingga larut atau bermain ponsel sebelum tidur. Padahal, remaja membutuhkan waktu tidur ideal selama 8--10 jam setiap hari agar tubuh dan otak dapat berfungsi optimal.

Kurangnya waktu tidur dapat menyebabkan kelelahan, menurunnya konsentrasi, serta perubahan suasana hati, yang akhirnya berdampak pada prestasi belajar. Fenomena ini menunjukkan bahwa masalah kurang tidur di kalangan pelajar bukanlah hal sepele, melainkan persoalan serius yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting bagi pelajar untuk memahami pengaruh tidur terhadap konsentrasi, cara menjaga kualitas tidur yang baik, serta dampak kurang tidur terhadap kegiatan belajar sehari-hari.

Menurut Yolanda Amat (2007), tidur adalah keadaan di mana otak, pikiran, dan tubuh diberi kesempatan untuk beristirahat. Selain itu, penting bagi kita mengetahui bahwa pola tidur berkaitan langsung dengan fungsi kognitif( (kemampuan berpikir dan memahami) oleh karena itu, kualitas tidur bukan sekadar soal merasa segar, melainkan juga soal kesiapan otak untuk menerima dan memproses informasi. Berdasarkan data Detik.com (2025), sekitar 3 dari 5 pelajar usia 13--17 tahun di Indonesia tidur kurang dari 8 jam per malam, sehingga masalah ini bersifat luas dan relevan bagi banyak siswa.

Lebih jauh, kurang tidur mengganggu proses fisiologis penting. Pertama, tidur membantu konsolidasi memori,  yaitu proses memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang,  sehingga pembelajaran yang dilakukan saat bangun akan "mengendap" saat tidur. Menurut para ahli (misalnya Dr. Matthew Walker), gangguan tidur akan mengurangi efektivitas konsolidasi tersebut. Akibatnya, siswa yang rutin kurang tidur cenderung melupakan materi yang baru dipelajari dan mengalami kesulitan saat mengingat kembali materi pada saat ujian.

Dampak praktisnya terhadap konsentrasi dan kinerja belajar juga nyata. Misalnya, banyak guru melaporkan bahwa beberapa siswa sering menguap, menunduk, atau tertidur sebentar dikelas, hal ini menunjukkan gangguan perhatian sesaat yang berulang. Selain itu, kurang tidur dapat menurunkan daya ingat kerja dan waktu reaksi, sehingga saat menghadapi soal kompleks atau diskusi cepat, siswa menjadi lebih lambat dan kurang akurat. Contoh nyata: seorang siswa yang sebelumnya aktif dan mendapat nilai tinggi, setelah beberapa minggu begadang karena menyelesaikan tugas, melaporkan kesulitan memahami soal ujian dan akhirnya nilainya turun.

Untuk mencegah dampak tersebut, beberapa langkah konkret bisa diterapkan. Pertama, atur jadwal tidur teratur: misalnya tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 06.00 agar mendapatkan 8 jam tidur, dengan demikian, ritme sirkadian lebih stabil dan kualitas tidur meningkat. Sirkadian adalah siklus 24 jam dari perubahan mental dan fisik yang dipengaruhi oleh jam biologis internal tubuh dan dipengaruhi terutama oleh cahaya dan kegelapan. Kedua, batasi screen time sebelum tidur: usahakan mematikan ponsel satu jam sebelum waktu tidur karena cahaya biru menghambat produksi melatonin sehingga menyulitkan kesiapan tidur. Ketiga, ciptakan lingkungan tidur yang mendukung (gelap, suhu nyaman, tanpa gangguan suara). Contoh nyata pencegahan di sekolah: beberapa sekolah yang menerapkan program "no-homework night" satu malam per minggu atau mensosialisasikan jadwal belajar efektif dengan melaporkan peningkatan kesadaran siswa tentang pentingnya tidur, serta pengurangan kasus mengantuk selama pembelajaran dikelas.

Secara singkat, kurang tidur dapat membuat pelajar sulit fokus, cepat lelah, dan prestasi belajar menurun. Karena itu, tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan konsentrasi saat belajar. Sebaiknya pelajar mulai mengatur waktu belajar dan istirahat dengan seimbang agar tidak kekurangan tidur. Yuk, mulai perbaiki pola tidurmu dari sekarang! Tidur yang cukup bikin tubuh lebih segar, pikiran tenang, dan belajar jadi lebih maksimal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun