Mohon tunggu...
Chelsea Keysya
Chelsea Keysya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya manusia suka tidur dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sisi Lain Aksi di Gedung Sate

17 Desember 2023   00:28 Diperbarui: 17 Desember 2023   01:31 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kamis (14/12/2023) siang, ribuan buruh berbondong-bondong untuk berkumpul di Gedung Sate dalam ranagka unjuk rasa atas penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Jawa Barat 2024 untuk direvisi. Selain meminta revisi besaran UMK, buruh juga meminta agar Pj Gubernur Jabar untuk menerbitkan kembali aturan mengenai upah bagi pekerja di atas satu tahun.

Walaupun perwakilan dari buruh itu sendiri sudah bertemu dengan PJ Gubernur Jabar namun sangat disayangkan pertemuan kali ini tidak membuahkan hasil apa-apa bahkan unjuk rasa ini adalah aksi lanjutan terkait ketidakpuasan buruh akan besaran UMK Jabar tahun depan yang telah ditetapkan pada 30 November 2023 kemarin.

Dampak aksi sendiri terasa disisi jalanan dimana banyak sekali ruas jalan yang terpaksa ditutup  karena massa melakukan long march seperti Jalan Layang Pasupati yang mengarah ke Gasibu. Adapun gerbang tol Pasteur yang sempat ditutup.

Selain dampak dijalanan, aksi pun berdampak pada penjual kaki lima dimana para penjual berbondong-bondong pula untuk menjajakan jualannya. Saat mendengar lokasi yang dituju untuk unjuk rasa maka penjual akan segera ke lokasi untuk berdagang karena menurut mereka lokasi aksi terkadang jadi ladang rezeki.

Seperti yang diakui oleh Maman, penjual rujak di depan Gedung Sate.

"Saya sih biasa jualan disini hari-hari biasa, tapi emang kalo ada aksi gitu dagangan lebih laku apalagi yang seger-seger," ujar Maman saat diwawancarai.

Ia mengaku bahwa demo terkadang membawa hal-hal yang tak terduga seperti dagangannya yang lebih cepat habis karena aksi sendiri diadakan pada siang hari dan ia sendiri berjualan rujak yang menurut orang-orang menyegarkan.

Maman pun secara gambling mengatakan senang dengan adanya aksi pada Kamis kemarin.

"Takut ricuh mah ada, cuma seneng juga soalnya dagangan cepet habis gak harus panas-panasan lama buat ngabisin dagangan saya," kata Maman.

Selain cepat laku para pedagang pun tidak perlu untuk berkeliling lagi untuk menghabiskan dagangannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun