Sosoknya tak sekuat yang aku pikir.
Dibalik leluconnya,Â
ternyata ia menyimpan ribuan luka yang menyakitkan.
Sosoknya tak setegar yang aku kira.
Dia hanya ingin terlihat oleh semua orang,
bahwa ia baik-baik saja.
Padahal faktanya, ia ringkih dan rapuh.
Sosoknya butuh sebuah rumah untuk ia berkeluh.
Karena pada dasarnya, tidak semua manusia punya tempat untuk berkeluh kesah.
Aku tak tau pasti apa yang telah dilakukan oleh Semesta kepadanya.
Tapi yang aku tau,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!