Mohon tunggu...
Ai Nurlaelasari
Ai Nurlaelasari Mohon Tunggu... -

kian hari kian indah penuh berkah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Ku Kenal Si Dia

9 Oktober 2018   12:07 Diperbarui: 9 Oktober 2018   12:16 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

" Aneh gimana? Enggak ah penampilan kamu biasanya juga gitu menurutku." Jawab Tini,

"Terus kenapa dong mereka kok kayanya ngetawain aku?" tanyaku lagi

"Ah kamu kayak belum kenal mereka aja. Mereka kan emang begitu orangnya suka sembarangan ngetawain orang pada ngerasanya diri mereka paling kece."

Memang benar kata Tini laki-laki di kelas ini memang sangat menyebalkan. Mereka sering mengejek orang lain. Sudahlah aku abaikan saja mereka waktu itu, kemudian hari-hari berikutnya sikap mereka makin aneh tiba-tiba mereka ngata-ngatain aku sama si Rahel salah satu temanku juga di kelas 8A ini mereka bilang,  "Rah, Rah tuh ada istri kamu" mereka menunjuk ke arah ku dan memanggilku.

Responsku pada mereka hanya mengangkat bahu yang berarti "Apaan sih masih anak SMP istri-istrian." 

Dan memasang wajah kesal pertanda tak suka. Awalnya ah aku abaikan saja candaan mereka yang tak berbobot itu. Tapi candaan mereka makin lama makin tak lucu saja setiap hari mereka menjodoh-jodohkan aku dengan Rahel itu, dan saat teman-temannya seperti itu si Rahel cuman senyum-senyum doang tak melawan.

Sampai suatu pagi aku sudah duduk di kursiku dan berbincang dengan Tini, gerombolan orang menyebalkan itu baru masuk kelas, saat mereka berjalan di sisi mejakusambil bercanda mereka mendorong Rahel ke arahku, lalu karna kaget aku yang sedang duduk terpaku sekejap melihat Rahel yang terdorong ke arahku. 

Kami berhadapan saat itu, dan  Deg' deg' deg'  rasanya jantungku berdetak sangat kencang saat itu, melihat wajahnya dengan jelas, tidak tahu kenapa kok berbeda yaa. Rahel itu menurutku memang agak tampan tubuhnya tinggi kurus, Hidungnya mancung, rambutnya sedikit bergelombang, dan lumayan putih. Dari kelas 7 aku juga suka dia karna baik dan pintar tapi bukan suka-sukaan yang pake cinta yaa.

Makin hari aku tak kesal jika mereka mengejekku dengan Rahel, emang malu tapi kok rasanya ah bedalah gak tahu kenapa. Tapi aku tetap dengan sikapku yang seolah tak suka, jika aku berubah sikap akan sangat gengsi rasanya. Setiap malam saat itu ketika aku ingin memejamkan mataku tiba-tiba wajah Rahel selalu terbayang dengan senyumnya yang Alamaa tak tahan aku melihatnya. Akhirnya aku simpulkan mungkin aku suka dia.wkwkw

" Aku cinta kamu jangan salahkan aku. Ini salah mereka yang suka jodoh-jodohin orang " ingin ku katakan pada Rahel tapi aku tak bernyali.

Semenjak itu hariku rasanya berbeda, saat sedang duduk sendiri tiba-tiba aku tersenyum sendiri. Dan sekarang saat teman-temanku bercerita tentang si dianya aku dengar dengan seksama rasanya mulai asyik mendengar cerita cinta monyet mereka. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun