Mohon tunggu...
Ai Nurlaelasari
Ai Nurlaelasari Mohon Tunggu... -

kian hari kian indah penuh berkah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Ku Kenal Si Dia

9 Oktober 2018   12:07 Diperbarui: 9 Oktober 2018   12:16 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tapi lama-lama fokus belajarku mulai buyar setiap harinya temanku bercerita tentang pacarnya sampai panas kupingku mendengarnya. Saat mereka bercerita aku dengarkan dengan baik dan aku balas dengan senyuman manisku saja karna aku tak pandai dalam bercinta. 

Aku dulu berfikir meskipun masih kecil tapi temanku sudah berpacaran tapi aku belum yaa. Memangnya bagaimana yaa kalau ingin punya pacar? Hah tapi sudahlah aku cukup jadi pendengar saja kala itu. Senyum manis ku lama-lama menjadi masam yang mereka ceritakan itu-itu saja kejadian yang sama tapi diceritakan setiap hari.

2

 Mulai Merasakan

Hari itu, hari pertama masuksekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Rasanya baru kemarin aku masuk sebagai siswa baru di SMP ini, dan sekarang aku berbaris bersama seluruh siswa kelas 8 dan 9 di Lapangan sekolah untuk menunggu pengumuman pembagian kelas. 

Setelah pembagian kelas diumumkan aku agak kecewa dan sungguh tak bersemangat, karna aku masuk ke dalam kelas 8A, kelas ini kata teman-temanku dulu adalah kelas favorit siswa yang saat kelas 7nya masuk peringkat 10 besar di masukan ke kelas ini dan kebetulan saat kelas 7 aku mendapat peringkat ke-3. 

Yang membuatku tak bersemangat masuk kelas ini karna teman-teman dekatku tak ada yang masuk kelas ini, dikelas 8 ini aku kenal orang-orangnya namun aku tidak akrab dengan mereka. 

Sulitnya adalah aku susah akrab dengan orang baru apalagi saat SMP itu aku sangat pendiam karna aku tidak PD dengan penampilanku, temanku sering menertawakanku karna di pipiku agak banyak tahi lalat. 

Masuk kelas hari pertama seperti biasa hanya memilih bangku mana yang akan aku tempati dan memilih teman sebangku, waktu itu aku sebangku dengan Tini dia teman sekelasku saat kelas 7 awalnya bersama dia aku ragu karna saat sekelas dulu kami tidak dekat. Setelah aku memutuskan sebangku dengan Tini.

Hari-hari belajar pun dimulai, awal-awal suasana kelas menurutku biasa saja. Bel berbunyi masuk kelas belajar, istirahat dan mulai berteman dengan teman-teman baru, istirahat selesai masuk kelas lagi kemudian pulang ke rumah. Tapi hari itu saat pagi-pagi aku baru masuk kelas teman laki-lakiku di kelas itu dan hanya berjumlah 10 orang, mereka melihat ke arahku kemudian tertawa bersama-sama.

 Aku kebingungan, takutnya ada yang salah dengan penampilanku, aku usap hidungku takutnya ada upil nyempil tapi tak ada, lalu aku raba selaput mataku takutnya ada iler meleler tapi tak ada pula. Aku bergegas saja duduk di tempatku dan bertanya pada Tini, " Tin, penampilanku aneh tidak?"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun