Mohon tunggu...
Chatherine Eka
Chatherine Eka Mohon Tunggu... Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Informatics 👩🏻‍💻 | Traveler ✈️ | Basket 🏀

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Software Architecture : Fondasi Utama dalam Pengembangan Sistem Modern

11 Maret 2025   11:32 Diperbarui: 11 Maret 2025   11:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami Software Architecture: Fondasi Utama dalam Pengembangan Sistem Modern

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, keberhasilan suatu sistem sangat bergantung pada fondasi yang kuat, yaitu arsitektur perangkat lunak. Arsitektur perangkat lunak bukan hanya sekadar struktur kode, tetapi juga mencakup cara berbagai komponen perangkat lunak berinteraksi, bagaimana data mengalir, serta bagaimana sistem dapat berkembang seiring waktu. Dengan memilih arsitektur yang tepat, pengembang dapat memastikan bahwa perangkat lunak yang mereka buat akan tetap efisien, scalable, dan mudah dipelihara dalam jangka panjang.

Artikel ini akan membahas konsep dasar arsitektur perangkat lunak, perannya dalam pengembangan sistem, berbagai jenis arsitektur yang umum digunakan, serta contoh penerapannya di dunia nyata.

Apa Itu Arsitektur Perangkat Lunak?

Arsitektur perangkat lunak adalah desain tingkat tinggi dari sebuah sistem perangkat lunak. Ini mencakup keputusan mengenai:

  • Komponen utama yang menyusun sistem.

  • Cara komponen tersebut berkomunikasi satu sama lain.

  • Prinsip dan pola desain yang digunakan dalam pengembangannya.

Arsitektur ini berfungsi sebagai peta jalan bagi pengembang, memastikan bahwa sistem yang dibangun memiliki struktur yang baik dan dapat berkembang tanpa masalah di masa depan.

Peran Arsitektur Perangkat Lunak dalam Pengembangan Sistem

1. Meningkatkan Skalabilitas

Dalam dunia digital yang berkembang pesat, aplikasi harus mampu menangani peningkatan jumlah pengguna dan data tanpa mengalami penurunan performa. Arsitektur yang tepat memungkinkan sistem untuk di-scale secara efisien.

Contoh: Microservices Architecture memungkinkan perusahaan seperti Netflix dan Amazon untuk menjalankan layanan secara independen, sehingga aplikasi dapat menangani lonjakan lalu lintas tanpa mengganggu keseluruhan sistem.

2. Mempermudah Maintenance & Pengembangan

Aplikasi yang buruk arsitekturnya sering kali sulit untuk diperbaiki dan dikembangkan. Dengan arsitektur yang baik, tim pengembang dapat dengan mudah memahami, memperbaiki bug, atau menambahkan fitur baru tanpa mengganggu bagian lain dari sistem.

Contoh: Layered Architecture digunakan dalam aplikasi perbankan agar tim backend dapat bekerja pada sistem transaksi tanpa mengubah tampilan UI (User Interface).

3. Meningkatkan Keamanan

Arsitektur perangkat lunak juga berperan dalam melindungi data sensitif. Dengan memisahkan komponen yang menangani informasi rahasia, risiko kebocoran data dapat dikurangi.

Contoh: API Gateway dalam sistem perbankan memastikan bahwa hanya permintaan yang sah yang bisa mengakses sistem backend, mengurangi risiko serangan siber.

4. Meningkatkan Kinerja & Efisiensi

Arsitektur yang baik memungkinkan sistem berjalan lebih cepat dan lebih efisien dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal.

Contoh: Event-Driven Architecture yang digunakan di WhatsApp dan Facebook memungkinkan pesan dikirim dan diterima secara real-time tanpa membebani server utama.

5. Memudahkan Kolaborasi Tim

Dalam pengembangan perangkat lunak modern, berbagai tim (frontend, backend, DevOps, QA) bekerja bersama untuk membangun suatu sistem. Dengan arsitektur yang jelas, setiap tim dapat bekerja secara independen pada bagian mereka tanpa saling menghambat.

Contoh: Microservices Architecture memungkinkan tim yang berbeda untuk mengembangkan fitur yang berbeda tanpa harus menunggu bagian lain selesai.

Jenis-Jenis Arsitektur Perangkat Lunak

Berbagai jenis arsitektur telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dalam pengembangan sistem. Berikut adalah beberapa yang paling umum digunakan:

1. Monolithic Architecture

  • Semua komponen sistem berada dalam satu aplikasi besar.

  • Cocok untuk aplikasi kecil, tetapi sulit untuk dikembangkan saat sistem menjadi kompleks.

  • Contoh: Aplikasi web sederhana atau sistem internal perusahaan kecil.

2. Microservices Architecture

  • Aplikasi dibagi menjadi layanan-layanan kecil yang berjalan secara independen.

  • Memudahkan skalabilitas dan pengembangan fitur baru tanpa mengganggu sistem lain.

  • Contoh: Netflix, Amazon, dan Gojek.

3. Layered Architecture (N-tier Architecture)

  • Sistem dibagi menjadi beberapa lapisan, seperti Presentation Layer (UI), Business Logic Layer, dan Data Layer.

  • Memisahkan tanggung jawab antar komponen, sehingga lebih mudah dikelola.

  • Contoh: Aplikasi perbankan seperti BCA, Mandiri, dan BRI.

4. Client-Server Architecture

  • Terdiri dari client yang meminta data dan server yang merespons permintaan tersebut.

  • Digunakan dalam hampir semua aplikasi web dan mobile saat ini.

  • Contoh: Google, Facebook, dan aplikasi perbankan online.

5. Event-Driven Architecture

  • Sistem merespons peristiwa atau event secara asynchronous.

  • Cocok untuk aplikasi real-time seperti notifikasi dan streaming data.

  • Contoh: WhatsApp, Instagram, dan aplikasi IoT.

Contoh Nyata Penerapan Arsitektur Perangkat Lunak

E-commerce (Tokopedia, Shopee, Amazon) Menggunakan Microservices Architecture untuk menangani transaksi, rekomendasi produk, dan pengiriman secara terpisah.

Aplikasi Perbankan (BCA, Mandiri, BRI) Menggunakan Layered Architecture agar sistem transaksi dan UI berjalan aman dan terpisah.

Sistem Media Sosial (Facebook, Instagram, Twitter) Menggunakan Event-Driven Architecture untuk menangani notifikasi dan update secara real-time.

***

Arsitektur perangkat lunak bukan hanya konsep teknis, tetapi merupakan fondasi utama dalam pengembangan sistem yang sukses. Dengan memilih arsitektur yang tepat, pengembang dapat memastikan bahwa sistem mereka dapat berkembang, mudah dipelihara, aman, dan efisien.

Dalam dunia nyata, perusahaan besar seperti Netflix, Amazon, dan Gojek menggunakan arsitektur yang dirancang dengan baik untuk mendukung operasi mereka yang kompleks. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang arsitektur perangkat lunak sangat penting bagi siapa saja yang terlibat dalam pengembangan sistem modern.

Dengan arsitektur yang tepat, perangkat lunak tidak hanya menjadi lebih kuat dan tangguh, tetapi juga dapat terus berkembang untuk memenuhi tuntutan masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun