Mohon tunggu...
maschasil
maschasil Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa yang gemar menulis di web maschasil.com

Saya adalah seorang mahasiswa sekaligus mencoba didunia blogger untuk mengaplikasikan hobi nulis saya, semoga saya dalam mencari ilmu bisa bermanfaat. kunjungi juga may blog maschasil.com disana anda akan mendapatkan inspirasi dan motivasi yang anda butuhkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Netral dalam Pemberitaan di Pilkada Serentak 2018

5 Juli 2018   11:13 Diperbarui: 5 Juli 2018   11:27 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bangka.tribunnews.com

Netral dalam Pemberitaan di PILKADA Serentak 2018

Informasi atau berita dalam media massa merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh gatekeeper yang dijabat oleh pemimpin redaksi atau redaktur pelaksana surat kabar. Berita merupakan salah satu informasi yang diberikan oleh surat kabar, media online dan media elektronik. Dalam hal penyajian berita harus melalui seleksi.Karena isi berita sangat berpengaruh pada minat masyarakat untuk membaca dan menontonnya.

Oleh karena adanya seleksi dalam pemuatan berita, maka tidak semua berita atau informasi yang ada dapat ter-expose. Berita yang dimuat biasanya hanya berita yang memiliki nilai jual. Karena, persepsi, interpretasi, maupun opini publik mudah dipengaruhi lewat iklan maupun berita dalam media. Maka untuk menghindari terjadinya disfungsi media, media harus bisa menjadi penengah. Media harus bisa memberikan pendidikan politik yang benar, bukan memprovokasi atau berpihak pada salah satu calon gubernur yang akan maju.

Masyarakat saat ini sudah cerdas dan melek informasi. Karenanya media-media yang berpihak kepada kandidat akan bisa diketahui dan dibaca oleh masyarakat. Itu sebabnya, netralitas media massa sangat diharapkan terutama menjelang Pilkada serentak 2018.

Sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar. Netralitas wartawan dan media massa sangat menentukan siapa nantinya calon yang akhirnya dipilih oleh masyarakat untuk memimpin Sumut lima tahun ke depan, pemimpin yang layak di daerahnya masing-masing.

Jika media tidak hati-hati atau karena kepentingan terselubung, media akan terjebak dalam pemberitaan satu kandidat saja dan masyarakat saat ini sudah 'pintar' dalam menyikapi pemberitaan sebuah media. Wartawan, media massa dan media elektronik pastilah memiliki kepekaan dalam menyajikan pemberitaan terhadap calon-calon yang muncul. Dukungan secara pribadi terhadap salah satu kandidat sah-sah saja, hanya saja dalam penyajian berita media massa secara umum haruslah mengedepankan netralitas dan tidak berpihak hanya pada satu calon saja.

Media massa memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi akurat tentang pasangan calon yang maju dalam Pilkada serentak 27 Juni 2018 nanti. Siapa pun nantinya yang terpilih menjadi pemimpin Sumut lima tahun ke depan, tidak terlepas dari kedewasaan masyarakat untuk menentukan pilihan yang tepat.

Abdul chasil semester 6 unisnu Jepara  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun