Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Percaya Peramal, Lupa Percaya Diri dan Tuhan

1 Maret 2024   14:41 Diperbarui: 1 Maret 2024   14:50 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com/

Dengan percaya akan kuasa Tuhan dalam hidup, saya percaya bahwa setiap pengalaman hidup yang dialami ada bagian dari rencana Tuhan. Kegaggalan agar berubah dan kesuksesan akan bersyukur, singkatnya agar semakin mendekatkan diri pada Tuhan.

Saya meyakini bahwa kebahagiaan yang akan terjadi di masa depan berkat anugerah Tuhan yang memberkati usaha dan perjuangan kita dalam hidup. Bukan berdasarkan ramalan seseorang. Saya mengambil contoh, seseorang yang datang ke peramal dan diramalkan bahwa nanti akan datang rejeki dalam hidupnya. Lalu, setelah diramal apakah kamu tidur dan tidak bekerja, karena sudah diramal akan datang rejeki. Tentu tidak. Kita masih tetap bekerja dan berjuang dalam hidup. Rejeki itu bukan karena ramalan, karena kerja keras dan usaha kita serta diberkati oleh Tuhan. Atau contoh lain, jika diramalkan akan mendapatkan jodoh dan pasangan di masa yang akan datang. Tentu dalam logika saya, pasti akan mendapatkan jodoh kalau kita sudah siap untuk menikah dan sudah direncanakan Tuhan.

Dari sisi lain berdasarkan pemikiran saya bahwa semakin sering kita datang ke peramal semakin kita merendahkan akal sehat dan pengetahuan sendiri yang telah didapatkan di tempat sekolah.  Dari segi pengetahuan menurut saya, tidak mungkin orang mampu melihat kehidupan di masa yang akan datang. Berkaitan bencana alam terjadi karena saatnya memang bencana yang diakibatkan oleh factor-faktor tertentu. Jadi yang diutamakan sebenarnya dalam hidup adalah iman akan Tuhan dan pengetahuan.

Saya membayangkan bahwa jika saya datang ke peramal, terus diramal kamu akan sukses di masa yang akan datang. Karirmu akan bagus. Saya pasti akan bertanya lebih lanjut. Berarti saya boleh dong di rumah saja dan tidak bekerja. Sebab menurut saya kebahagiaan terjadi berkat usaha dan kerja keras. Coba bayangkan jika diramalkan sukses dan orang yang diramal malas bekerja, apakah masih sukses. Tentu tidak.

Dalam hidup yang terpenting adalah kepercayaan diri. Kita harus membangun kepercayaan diri dalam hidup. Berkaitan peristiwa yang terjadi di masa yang akan datang tidak perlu kita ketahui di hari ini, biarkan itu terjadi di waktunya. Jangan membuat diri dibebani oleh ramalan. Misalnya seseorang diramalkan akan sakit bahkan akan gagal dalam bekerja meskipun bekerja keras. Apakah tidak membuat diri kepikiran sehingga pada akhirnya bisa sakit karena terlalu berpikir tentang sakit yang akan diderita berdasarkan ramalan itu.

Saya pernah mendengar cerita dari seseorang yang pernah datang ke tempat peramal. Dia menceritakan bahwa dirinya pernah pergi ke tempat peramal. Dia pergi karena diajak oleh seseorang. Sesampai disana dia diramal oleh peramal dan disampaikan bahwa dia nanti akan mengalami kesulitan dalam kuliah akan tetapi tetap bisa lulus. Lalu, saya pun bertanya kepada teman ku itu: Apakah benar seperti itu? Teman saya menjawab bahwa iya tentu semuanya benar, tapi bukan benar karena sesuai yang diramalakan, benar karena memang kuliah itu sulit. Namanya dalam belajar pasti ada kesulitan untuk memahami teori-teori tertentu. Berkat kerja keras dan usaha, saya dapat lulus dan memahami. Saya bertanya lebih lanjut: Apakah kamu percaya peramal? Tidak, katanya. Dia lebih lanjut mengatakan, bahwa kalau waktu itu dia percaya peramal, pasti dia akan putus asa dan tidak ingin kuliah lagi, sebab akan mengalami kesulitan. Akan tetapi, dengan saya tidak percaya, saya terus berjuang, disiplin dan bertanggung dalam kuliah saya dapat lulus.

Kegaggalan dan kesuksesan

Berada ditangan kita masing-masing

Kebahagiaan adalah keinginan

Jalan mencapainya pilihan

Kematian sesuatu yang pasti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun