Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku Terbunuh di Tanah Rantauan, Seperti Nasib Anak Manggarai Di Makasar

16 September 2020   00:39 Diperbarui: 16 September 2020   20:19 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Youtube/ P Pyn Tajong

Masa depan dan waktu yang akan datang, tentang apa yang akan terjadi tidak bisa kita ketahui dan baca. Apakah bernasib baik, atau bernasib buruk, itu tidak kita ketahui. 

Seperti yang dialami oleh Marcel putra asal Manggarai ini. Dia tidak tahu apa yang terjadi di waktu yang akan datang, dia tidak pernah tahu bahwa dia akan meninggal di tanah rantauan dengan cara dibunuh oleh orang. 

Mungkin saat berangkat kerja Marcel pergi dengan penuh semangat, tersenyum dan bahagia berharap bisa mendapatkan uang atau rejeki. Dia tidak memikirkan bahwa nyawanya akan melayang hari itu. Mungkin dia bekerja mengikuti arahan dari bosnya, atau bekerja dengan prinsip hidup yang dbangunnya.

Dalam perjalanan kerja dia dibunuh, dengan alasan tidak memenuhi permintaan pelanggan yang adalah pelaku untuk mengantikan air galon. Menurut saya bila diprediksi atau dianalisis berdasarkan pemikiran saya, mungkin Marcel tidak melayani mungkin karena stok habis, atau dia lagi sakit, atau mungkin pelanggan tidak membayar, atau mungkin Marcel memiliki kesibukan lain, dan sebagainya.

Komunikasi

Sebagai mahluk sosial komunikasi itu penting dalam hidup bersama. Dalam merencanakan sesuatu secara bersama harus dibicarakan bersama. Jika ada perbedaan pendapat diungkapkan dalam dialog itu, bukan dengan menaruh dendam, tunggu pada waktunya. Kesadaran diri dan melihat diri sendiri penting disini. 

Misalnya berkaitan dengan masalah yang dialami Marcel, pelaku sebenarnya mesti berpikir kenapa Marcel tidak melayani permintaannya. Karena setiap tindakan pasti ada alasan, Marcel tentu punya alasan, dan pembunuhan bukan alasan yang tepat.

Komunikasi adalah hal terpenting. Saat bertemu dialog dulu, Tanya kenapa begini dan kenapa begitu, alasannya apa. Dari berita saya melihat bahwa pelaku langsung menikam Marcel, ada perencanaan. Oleh karena itu hukumannya pun harus sesuai dengan hukum berlaku.

Pihak keluarga korban berusaha untuk mengendalikan diri, berusaha untuk bertindak sebagai pribadi yang menyerahkan semuanya pada proses hukum dan tentu dengan tetap mengawasi. 

Hindari adanya dendam dengan menginginkan untuk balas dendam. Karena balas dendam tidak mendatangkan solusi yang tepat dan tidak menyelesaikan masalah, justru menambah wawasan baru. Sebagai keluarga kita mendoakan beliau keluarga kita yang pergi meninggalkan kita. Kita menyerahkan penyelesaian masalah ini melalui jalur hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun