Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Jagoan-jagoan Indonesia Tersisih di All England, Bagaimana Nasib Indonesia?

9 Maret 2017   10:11 Diperbarui: 9 Maret 2017   22:01 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praveen Jordan/Debby Susanto/badmintonindonesia.org

Kejutan sudah langsung terjadi di kubu Indonesia pada hari pertama babak utama All England 2017 yang berlangsung sejak Rabu (8/3) petang hingga Kamis, (9/3) dini hari WIB. Dari 19 wakil hanya tersisa delapan wakil di babak kedua turnamen super series premier tersebut.

Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto dipastikan gagal mempertahankan gelar setelah kandas di tangan wakil Jepang.  Tampil di Barclaycard Arena, Birmingham, Praveen/Debby, unggulan empat, menyerah setelah bermain nyaris satu jam dengan skor 17-21, 21-19 dan 12-21.

Sebelumnya Praveen/Debby diunggulkan atas pasangan non unggulan ini. Namun pasangan berperingkat lima dunia ini tidak mampu menunjukkan permainan prima sejak awal pertandingan. Keduanya selalu berada di bawah tekanan pasangan berperingkat 20 dunia itu.

Hal ini diakui oleh Praveen. Menurut pemain 23 tahun itu permainan keduanya kurang meyakinkan sejak awal. Debby mengaku agresivitas keduanya tak terlihat sehingga selalu berada di bawah kendali lawan. Asa untuk mempertahankan gelar pun kandas padahal sebelum ke Inggris keduanya sudah mempersiapkan diri secara baik selama kurang lebih dua bulan.

“Kami mainnya kalah agresif dan mengontrol pukulan. Karena kalah agresif, kami jadi kebawa pola permainan lawan,” beber Debby kepada badmintonindonesia.org.

Meski gagal mewujudkan salah satu target di tahun ini, keduanya belum kehabisan semangat untuk merengkuh target lainnya. Setelah ini keduanya akan tampil di Swiss Open pekan depan.

Kegagalan pasangan jebolan klub Djarum Kudus itu diikuti oleh dua pasangan lainnya.Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti tak bisa berbuat banyak saat menantang unggulan tiga, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Ronald/Melati menyerah straight set  14-21 dan 5-21 dari pasangan Denmark itu.

Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika yang membuka pertandingan wakil Indonesia lebih dulu angkat koper. Keduanya menyerah dua game langsung dari Lu Kai/Huang Yaqiong dari Tiongkok, 9-21 dan 17-21.

Ganda putri kehilangan dua pasangan. Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari tak kuasa meladeni unggulan pertama asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Keduanya kalah dua game langsung, 15-21 dan 13-21.

Tiara Rosalia Nuraidah/Ni Ketut Mahadewi lebih dulu tersisih. Mereka gagal merebut game ketiga saat berhadapan dengan pasangan Denmark, Julie Finne Ipsen/Rikke Soby. Skor akhir pertandingan selama lebih dari satu jam itu, 20-22, 21-9 dan 18-21.

Tunggal putri tinggal menyisahkan satu wakil saja. Pemain 18 tahun asal Garut, Jawa Barat, Fitriani keok dari Sung Ji Hyun. Unggulan tiga asal Korea itu masih terlalu tangguh bagi pemain masa depan Indonesia itu yang akhirnya menyerah dengan skor, 18-21 dan 12-21. Sebelum itu Lyanny Alessandra Mainaky lebih dulu kandas di babak final kualifikasi dari Delphine Lansac asal Perancis, 15-21 dan 13-21.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun