Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Siasat Mengelola Syahwat di Bulan Ramadan

1 April 2023   23:38 Diperbarui: 8 April 2023   09:26 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "cheating" makan: freepik.com/nakaridore via Kompas.com

Bulan Ramadan tahun ini sungguh istimewa. Meski menjadi rutinitas tahunan yang tak terlewatkan, penyelenggaraan tahun ini terjadi setelah dan di tengah perayaan penting dalam sejumlah agama lain.

1 Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Sehari sebelumnya penganut agama Hindu tenggelam dalam keheningan total, meninggalkan aktivitas duniawi untuk mengambil waktu khusus bermeditasi. Itulah momen yang kita kenal sebagai Hari Raya Nyepi yang tahun ini merupakan peringatan Tahun Baru Saka 1945.

Beberapa waktu sebelum itu, tepatnya sejak 22 Februari 2023, umat Katolik memasuki masa Prapaskah. Dimulai pada Rabu Abu dan dipanggil untuk menjalani kewajiban berpuasa selama 40.

Sejak akhir Maret, kedua agama itu sama-sama terlibat dalam masa ret-ret agung. Umat Katolik akan merayakan puncak peringatan wafat dan kebangkitan Kristus pada 9 April nanti, dua pekan sebelum Lebaran.

Puncak perjalanan untuk merenung dan menjalani kewajiban agama selama sekian waktu. Masa-masa penuh ujian untuk kembali mengisi diri dengan kesegaran rohani.

Paus Fransiskus, dalam pesannya meyambut Masa Prapaskah, menggariskan makna Prapaskah bagi umat Katolik. Di antaranya sebagai kesempatan mendaki "gunung yang tinggi" untuk menjalani pengalaman khusus tentang pengolahan rohani (askese) sebagai umat Allah yang kudus.

Mengambil contoh peristiwa Yesus di Gunung Tabor yang sengaja membawa serta tiga murid sebagai saksi peristiwa unik. Sesungguhnya, demikian Paus Fransiksus kehadiran para murid itu adalah bagian dari upaya untuk membagikan pengalaman kasih karunia.

Selanjutnya, pengalaman itu dibagikan, bukan dipendam dan dialami sendirian. "Dia ingin pengalaman kasih karunia itu dibagikan, bukan sendirian, sama seperti seluruh hidup iman kita adalah pengalaman yang dibagikan," tegas Paus Fransiskus melansir https://www.dokpenkwi.org.

Mengelola Syahwat

Masing-masing orang tentu memaknai setiap peristiwa iman itu secara unik. Dari seruan dan ajaran yang sudah digariskan, setiap insan akan menerjemahkannya secara khas dan praktis dalam hidup sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun