Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Big Match" Setelah Jeda Internasional: Pekan Krusial Liverpool dan Uji Konsistensi Manchester City

1 April 2023   12:53 Diperbarui: 2 April 2023   07:03 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool vs Manchester City di Community Shield, 30/7/2022. Kedua tim akan bersua di pekan ke-29 EPL: AFP/Nigel Roddis via Kompas.com

Setelah dua pekan jeda internasional, agenda kompetisi domestik kembali bergeliat. Pekan ke-29 Liga Premier Inggris (EPL) 2022/2023 akan disambut dengan "big match" antara Manchester City versus Liverpool.

Duel ini akan digelar di Etihad Stadium, Sabtu (1/4/2023) petang WIB. Sajian di awal bulan April yang tentu saja sungguh dinanti.

Kedua tim sudah menjadi pesaing dalam beberapa musim terakhir. Musim ini, sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, aroma persaingan itu sedikit memudar.

Namun, pertemuan kedua tim tetap menjadi sebuah rivalitas tersendiri. Posisi kedua tim yang tidak berdekatan di tabel klasemen sementara tetap tidak mengurangi aroma persaingan.

Liverpool saat ini menempati posisi keenam dengan koleksi 42 poin dari 26 laga. City berada empat tangga di depannya dengan 61 poin dari 27 pertandingan.

Selisih 19 poin dengan Liverpool memiliki satu laga lebih sedikit dan jumlah laga keseluruhan menuju akhir musim yang kian sedikit memaksa kedua tim harus menambah motivasi.

City punya misi ganda. Tidak hanya "balas dendam" atas kekalahan di pertemuan pertama kedua tim di Liga Inggris, tepatnya di pekan ke-11 pada Oktober 2022, dengan skor akhir 0-1.

Serentak menjaga persaingan dengan Arsenal yang masih nyaman di puncak klasemen. Kedua tim terpaut delapan angka dengan The Gunners sudah memainkan satu laga lebih banyak.

Secara matematis, bila The Citizen sanggup mengulangi catatan manis seperti pertemuan terakhir kedua tim di Piala Liga Inggris, akhir Desember tahun lalu, maka jarak itu akan menjadi lima poin. Dengan demikian, api harapan City mempertahankan gelar di akhir musim masih terjaga.

Apakah skenario ini akan berjalan sesuai rencana dan harapan kubu Manchester Biru? Jelas tidak semudah itu!

Pekan krusial Liverpool

Patut diakui kondisi The Reds sedang tidak sestabil City. Dalam lima laga terakhir, perjalanan Si Merah bak "roller coaster."

Pekan sebelumnya Liverpool diimbangi tuan rumah Crystal Palace tanpa gol, setelah sebelumnya menggasak Wolverhampton dua gol tanpa balas.

Kemenangan itu menyusul hasil impresif di Anfield saat berpesta tujuh go tanpa balas ke gawang Manchester United.

Pesta besar yang terjadi setelah dua kali menelan pil pahit, masing-masing saat ditekuk Bournemouth di pentas domestik dan kalah 0-1 dari Real Madrid di leg kedua babak 16 besar yang memastikan tersingkir dari kompetisi elite Eropa itu.

Sebaliknya, City sempurna dalam lima laga terakhir. Bristol, Newcastle United, Crystal Palace, Leipzig, hingga Burnley adalah lawan-lawan yang mereka kalahkan di berbagai level kompetisi.

Dalam situasi tidak menentu, Liverpool dihadapkan pada rentetan pertandingan berat. Setelah istirahat sepekan, Liverpool akan memasuki pekan-pekan krusial.

Tidak hanya menghadapi Manchester City, tetapi juga Chelsea, dan Arsenal dalam rentang waktu delapan hari.

Ketiga laga itu akan menentukan perjalanan mereka menuju empat besar Liga Premier Inggris. Liverpool perlu mengatasi tekanan, bersiasat memaksimalkan tenaga dengan strategi yang tepat, untuk sekurang-kurangnya tidak sampai kehilangan poin.

Pertanyaan berikut, apakah Liverpool bisa mengatasi ujian bertubi-tubi ini?

Kualitas Jurgen Klopp tentu tidak diragukan lagi. Namun, magis pelatih asal Jerman itu jelas terlihat berkurang ampuhnya musim ini, berbeda dengan musim-musim terbaik sebelumnya.

Kemenangan besar atas Setan Merah beberapa pekan lalu mungkin saja menjadi salah satu laga terbaik mereka sejauh ini. Namun, apakah itu dengan sendirinya menunjukkan level permainan Liverpool sudah kembali ke titik semula dan akan konsisten berada di sana?

Masalah utama

Mantan gelandang Liverpool, Danny Murphy kepada Chris Bevan dari BBC Sport, sebagaimana dilansir dari bbc.com, mensinyalir masalah utama Liverpool saat ini terletak pada pola pikir para pemain.

Ia tidak terlalu yakin penurunan performa Liverpool karena masalah fisik, juga kerapuhan di aspek pertahanan.

Ketika tim ini bisa bermain sangat baik menghadapi tim yang lebih baik, maka terlihat fokus dan kepercayaan diri sesungguhnya menjadi kunci.

Ketika unsur nonfisik itu tidak di jalur yang benar maka sulit mengharapkan Liverpool dalam versi semestinya.

Untuk menghadapi tim-tim besar aspek fisik dan mental harus bisa berpadu. Ketika fokus terjaga maka mereka bisa mengatasi setiap pertandingan, termasuk menghadapi tim-tim dengan posisi lebih baik di tabel klasemen.

Napoli yang sedang "on fire" di kancah Liga Champions, lalu City, United, hingga Newcastle di kandang dan tandang adalah bukti bahwa Liverpool bisa sangat mematikan ketika bermain dengan konsetrasi yang terjaga.

Uji konsistensi City

Meski secara statistik laga-laga Liverpool belakangan ini tidak sepenuhnya mulus, namun potensi tim ini untuk menjadi penentu siapa yang akan menjadi yang terbaik musim ini, tetap tersedia.

Liverpool pertama-tama akan berjuang untuk diri sendiri. Menyelamatkan diri di zona Liga Champions, meski pada akhirnya finis musim ini tanpa satu gelar pun.

Pemandangan ironis yang sangat jauh berbeda dengan musim lalu ketika nyaris meraih quadruple meski pada akhirnya hanya meraih trofi Piala Liga Inggris dan Piala FA.

Jordan Henderson dan kolega akan berjuang memaksimalkan semua laga sisa sambil berharap, meski berat, bisa menyelinap masuk pada pekan-pekan terakhir seperti yang mereka lakukan pada 2021 silam.

Ditambah lagi, fokus Liverpool tidak lagi terpecah setelah menelan pil pahit di berbagai kompetisi. Situasi yang berbeda dengan City yang masih punya mimpi meraih tiga gelar: Liga Premier Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.

Pada waktu bersamaan, nasib tim-tim papan atas, terutama City dan Arsenal, juga berada di tangan Liverpool.

Sebut saja, bila di pertemuan akhir pekan ini Liverpool menggagalkan harapan City mendapat poin, maka Arsenal akan tersenyum lebar. Tekanan mereka akan berkurang ketika menghadapi Leeds United beberapa jam kemudian.

Begitu juga ketika Liverpool menjamu Arsenal pekan berikutnya. Liverpool bisa saja merusak mimpi indah The Gunners.

Mari kita kembali ke laga di Etihad nanti. Bila City tidak berhati-hati maka mereka bisa diterpa bencana.

Memang City belum pernah menderita begitu hebat di kandang saat kedatangan Liverpool. Dengan kata lain, Liverpool belum pernah menang besar di kadang City sejak era kepelatihan Pep Guardiola mulai 2016 silam.

Namun, tidak ada yang mustahil. Kemenangan 7-0 atas Manchester United yang sedang berada di jalur positif adalah isyarat jelas yang harus Guardiola baca.

Bila Mohamed Salah, pemain yang menghukum mereka di perjumpaan pertama, bisa tampil sebaik saat menghancurkan United, maka tidak mudah bagi Nathan Ake untuk menghentikannya. Demikian prediksi Danny Murphy.

Entah kita setuju atau tidak dengan pendapat Murphy, yang pasti City harus waspada. Apalagi bila senjata andalan mereka, Erling Haaland belum sepenuhnya pulih dari cedera pangkal paha.

Sementara tim tamu, tidak hanya Salah, kembalinya Luis Diaz untuk menemani Darwin Nunez membuat lini serang Liverpool benar-benar tak bisa dipandang sebelah mata. 

Apakah City akan konsisten di jalur kemenangan?

Selamat menyaksikan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun