Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

"Perang Saudara" Ganda Campuran, Fajar/Rian Belum Terbendung, dan Menanti Duel Jorji vs Marin di Semifinal Spain Masters 2023

31 Maret 2023   08:15 Diperbarui: 31 Maret 2023   09:31 12431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rehan/Lisa akan terlibat "perang saudara" kontra senior mereka Praveen/Melati di perempat final Spain Masters 2023| Dok PBSI via Kompas.com

Dari 12 wakil Indonesia yang bertarung di babak 16 besar Spain Masters 2023, Kamis (30/3/2023) petang hingga malam hari WIB tujuh di antaranya berhasil menggapai tiket perempat final.

Sebanyak lima wakil harus angkat koper lebih awal dari turnamen BWF World Tour Super 300 yang digelar di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid itu.

Pil pahit harus ditelan Adnan Maulana/Nita Violina Marwah (ganda campuran), Putri Kusuma Wardani (tunggal putri), Christian Adinata (tunggal putra), Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (ganda putri), dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (ganda putra).

Adnan/Nita kurang beruntung di poin-poin kritis saat menghadapi Mathias Thyrri/Amalie Magelund. Duel tiga gim itu berakhir dengan skor 21-15, 14-21, dan 20-22 untuk keunggulan pasangan Denmark.

Putri KW gagal mengulangi kejutan di saat menghadapi Pusarla V.Sindhu. Bila di pertemuan sebelumnya pekan lalu di babak 16 besar Swiss Open 2023 Putri KW menang 21-15, 12-21, dan 21-18 tidak demikian kali ini.

Rupanya, unggulan dua asal India itu sudah mempersiapkan diri dengan baik dan bisa menguasai keadaan di lapangan pertandingan sehingga berhasil balas dendam dengan kemenangan straight set 21-14 dan 21-16.

Kekalahan dua gim juga dialami Christian dari pemain senior Denmark, Rasmus Gemke. Penerus tunggal putra Merah-Putih yang kini bercokol di peringkat 64 BWF harus mengakui keunggulan lawannya yang berada di ranking 20 BWF sekaligus menjadi unggulan keenam, 20-22 dan 15-21.

Febri/Amalia sesungguhnya punya peluang melaju bila saja mampu memanfaatkan status sebagai jagoan di hadapan Liu Shen Shu/Tan Ning. Sayangnya, unggulan ketujuh itu tak bisa berbuat banyak dan harus menyerahkan tiket delapan besar kepada pasangan non-unggulan dari China yang memenangi pertarungan tiga gim, 21-11, 20-22, dan 21-8.

Sementara itu, Bagas/Fikri yang menempati unggulan kelima di luar dugaan takluk dari Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee, peringkat 60 dari Taiwan, 14-21, 21-10, dan 20-22.

"Perang saudara" ganda campuran

Sektor ini menempatkan tiga wakil di perempat final yakni Amri Syahnawi/Winny Oktavina Kandow, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Amri/Winny menyingkirkan pasangan Denmark Jesper Toft/Clara Graversen, 19-21, 21-13, dan 21-16 pada pertemuan pertama di antara mereka.

Rehan/Lisa menyudahi perlawanan Lee Jhe-Huei/Hsu Ya Ching dalam dua gim, 21-12 dan 21-14, sekaligus memperpanjang catatan kemenangan menjadi 2-0 atas wakil Taiwan itu.

Sedangkan, Praveen/Melati bisa mengatasi perlawanan pasangan Kanada, Ty Alexander Lindeman/Josephine Wu, 22-20 dan 21-18.

Tentu, kelolosan mereka menjadi kabar gembira. Hanya saja, salah satu dari antaranya dipastikan tersingkir nanti.

Sebab, terjadi "perang saudara" antara Praveen/Jordan versus Rehan/Lisa. Duel antara pasangan senior kontra pasangan muda unggulan tujuh yang tengah naik daun.

Pertemuan pertama pasangan senior vs junior di panggung internasional: tournamentsoftware.com
Pertemuan pertama pasangan senior vs junior di panggung internasional: tournamentsoftware.com

Menariknya, Amri/Winny juga berada di bagan bawah yang memungkinkan terciptanya "all Indonesian semifinal." Ini terjadi jika dan hanya jika pasangan yang lolos dari babak kualifikasi itu terus menjaga tren positif saat bersua "pembunuh" Adnan/Nita yang juga merangkak dari babak kualifikasi.

Kita berharap Amri/Winny bisa menjaga momentum bagus dan termotivasi merasakan manisnya bermain di semifinal, serentak membuat sektor ganda campuran Merah-Putih dipastikan punya satu wakil di partai pemungkas.

Tiga wakil yang akan bertarung akan melewati tahap seleksi guna mencari yang terbaik dan yang paling siap beradu dengan pemenang dari bagan atas dengan unggulan pertama dari Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai menjadi favorit.

Fajar/Rian belum terbendung

Tersingkirnya Bagas/Fikri menghindarkan skenario saling sikut antarsesama pasangan Indonesia.

Bila tidak, juara All England 2022 itu akan beradu dengan senior mereka yang baru saja menginjak podium jawara All England 2023 beberapa pekan lalu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Fajar/Rian yang merupakan unggulan pertama belum juga menemui hambatan berarti. Ganda putra nomor satu dunia mampu meredam Andreas Sondergaard/Jesper Toft yang berusaha menjegal mereka di 16 besar.

Fajar/Rian menang straight set 21-13 dan 22-20 untuk menghadapi duo Lee. Di atas kertas, jelas Fajar/Rian lebih diunggulkan. Dari segala sisi seharusnya Fajar/Rian bisa melangkah ke babak berikutnya.

Kita berharap Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan bisa menjaga momentum. Usai menyudahi perlawanan Ayato Endo/Yuta Takei, 21-15, 20-22, dan 21-16, juara Asia 2022 itu bisa mengantisipasi Ren Xiang Yu/Tan Qiang.

Duel ini bakal menarik. Pertarungan sesama pasangan muda yang akan menyajikan tontonan menghibur.

Hanya saja, Pram/Yere patut waspada. Pasangan China yang berusia 24 tahun itu tengah "on fire". Di babak sebelumnya, mereka mengalahkan unggulan delapan dari Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.

Kedua pasangan dengan ranking dunia berdekatan ini, tentu termotivasi untuk memenangi pertemuan pertama, sekaligus awal dari persaingan mereka di panggung dunia.

Selain itu, hasil yang akan diraih akan menentukan konstelasi ganda putra dengan Indonesia, China, Taiwan, dan Jepang bertarung untuk menjadi yang terbaik.

Bila Pram/Yere menang, maka berpeluang jumpa pasangan China lainnya yang tak kalah berbahaya, He Ji Ting/Zhou Hao Dong untuk memperebutkan satu tiket final dari "pool" bawah.

Semoga dua wakil ganda putra Merah-Putih yang tersisa bisa menjaga rantai prestasi sektor ini.

Berharap pada Jorji dan Meilysa/Rachel

Agak mengejutkan, namun tidak perlu terlalu berlebihan, sektor tunggal putra tak punya wakil di babak delapan besar.

Setelah Christian tersingkir, maka harapan untuk mengulangi pencapaian edisi sebelumnya dengan sendirinya menguap.

Finalis edisi sebelumnya, tahun 2021, Chico Aura Dwi Wardoyo malah batal tampil sebab belum sepenuhnya pulih dari cedera.

Lebih baik dari sektor tunggal putra, dua sektor lainnya yakni tunggal putri dan ganda putri masih menyisahnya satu harapan. Gregoria Mariska Tunjung dan Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose.

Jorji harus bertarung sengit dalam laga melelahkan menghadapi Kim Ga Eun dari Korea Selatan. Unggulan lima ini menang, 12-21, 21-14, dan 23-21. Selanjutnya, Jorji ditantang Line Christophersen.

Semestinya Jorji bisa mengatasi harapan Denmark yang kini berperingkat 27 BWF. Jorji punya modal bagus yakni performa yang terus meningkat.

Pebulutangkis kelahiran Wonogiri yang hanya terpaut dua tangga dari 10 besar dunia pun punya catatan bagus menghadapi Line. Jorji menang dua gim, 21-17 dan 21-19 saat mereka bertemu di babak 32 besar India Open 2023.

Bila Jorji sanggup mengulanginya maka lawan berat menantinya di semifinal. Unggulan pertama sekaligus jagoan tuan rumah, Carolina Marin tengah bersemangat menghadirkan prestasi di hadapan pendukung sendiri. Marin bila bisa bermain baik maka Natsuki Nidaira, non-unggulan dari Jepang tidak bisa menghentikannya.

Apakah duel Jorji versus Marin bakal tersaji di empat besar?

Tanpa Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang semula berencana tampil sebagai unggulan teratas, maka tanggung jawab ganda putri kini berada di pundak Meilysa/Rachel.

Wakil semata wayang yang merangkan dari babak kualifikasi. Kemenangan atas dua pasangan dengan ranking lebih baik, termasuk atas Chang Ching Hui/Yang Ching Tun di babak 16 besar, sekiranya mempertebal kepercayaan diri untuk beradu dengan sesama pasangan yang berangkat dari babak kualifikasi, Liu Sheng Shui/Tan Ning.

Meilysa/Rachel bisa memanfaatkan kesempatan untuk merasakan atmosfer semifinal pertama mereka dengan menebus kegagalan kompatriotnya, Febriana Kusuma/Amalia Pratiwi yang dijegal Liu/Tan sehari sebelumnya.

Motivasi berlipat untuk bertarung di pertemuan pertama mereka diperkuat dengan kenyataan secara peringkat Meilysa/Rachel jauh lebih tinggi.

Wakil Indonesia berada di posisi 55 BWF sementara Liu/Tan masih berada di luar lingkaran 120 besar dunia.

Namun, seperti sudah menjadi fakta umum, peringkat dunia tidak bisa dijadikan patokan. Liu/Tan menunjukkan itu saat menyingkirkan unggulan tujuh dari Indonesia sebelumnya.

Alarm yang harus diwaspadai Meilysa/Rachel. Isyarat yang patut dibaca keduanya agar bisa melangkah lebih jauh.

Semoga ada kabar gembira datang dari tujuh wakil Merah-Putih pada Jumat (31/3/2023) petang hingga malam nanti.

Amin

Jadwal wakil Indonesia di perempat final Spain Masters 2023, Jumat (31/3/2023): tournamentsoftware.com
Jadwal wakil Indonesia di perempat final Spain Masters 2023, Jumat (31/3/2023): tournamentsoftware.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun