Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Dari Yogyakarta hingga Vietnam Open: Gelar BWF World Tour Pertama Dejan/Gloria dan Modal Ester Nurumi ke Panggung Dunia

3 Oktober 2022   07:25 Diperbarui: 4 Oktober 2022   14:00 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ester Nurumi raih podium tertinggi di Yogyakarta, gelar pertamanya di kelas senior| Sumber: pbsi.com

Dalam dua pekan terakhir Yogyakarta menjadi tuan rumah dua turnamen badminton internasional, mulai dari Indonesia International Series dan berlanjut dengan Indonesia International Challenge 2022.

Kedua turnamen itu digelar di Gedung Olahraga (GOR) Among Rogo. Turnamen yang disebutkan pertama berakhir pada 25 September, sementara yang kedua baru saja berakhir pada Minggu (2/10/2022) petang WIB.

Di hari yang sama, Nguyen Du Cultural Sports Club di Ho Chi Minh City, Vietnam menjalani partai pamungkas Vietnam Open 2022.

Dua turnamen pertama masing-masing level International Series dan International Challenge, sementara yang disebutkan terakhir berada di kategori Super 100.

Terlepas dari level setiap turnamen, ketiga turnamen ini menjadi kesempatan bagi para pemain muda Indonesia unjuk gigi juga beberapa pemain senior kita untuk kembali mendapatkan kepercayaan diri setelah mengalami masa-masa sulit.

Kita mulai dari Vietnam.

Ganda campuran berjaya

Sektor ganda campuran menunjukkan tajinya di turnamen yang memperebutkan total hadiah 75 ribu USD itu.

Terjadi final sesama pemain Indonesia antara Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati versus Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.

Dejan/Gloria ke final usai memenangi "perang saudara" menghadapi Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela, 21-17, 21-13. Sementara itu, Rehan/Lisa menghentikan wakil India, Rohan Kapoor/Reddy N. Sikki, 21-16, 21-14.

Dejan/Gloria menunjukkan keunggulan pengalaman atas pasangan muda yang diunggulkan di tempat pertama. Seperti kita tahu, Gloria yang berpasangan dengan Hafiz Faizal merupakan pentolan pelatnas utama PBSI yang belum lama ini terdepak.

Pekan lalu Dejan/Gloria juara di Yogyakarta, sepekan kemudian berjaya di Vietnam Open 2022| Sumber: pbsi.com via kompas.com
Pekan lalu Dejan/Gloria juara di Yogyakarta, sepekan kemudian berjaya di Vietnam Open 2022| Sumber: pbsi.com via kompas.com

Dejan, pemain muda, berusia 22 tahun, ditandemkan dengan Gloria yang sudah berusia 28 tahun. Gloria dengan jam terbang yang lebih tinggi menjadi pelengkap bagi Dejan.

Kombinasi senior-junior itu ternyata cukup padu. Mereka bisa melewati berbagai rintangan dan berpuncak pada kemenangan atas Rehan/Lisa yang sebenarnya mematok target juara.

Dejan/Gloria yang kini masih merangkak dari luar 70 besar BWF terbukti mampu menghentikan lawannya dengan ranking dunia lebih baik. Rehan/Lisa, berperingkat 35 BWF pun harus mengakui keunggulan straight set, 13-21 dan 18-21.

Bagi Dejan/Gloria gelar tersebut sungguh berarti. Itulah gelar World Tour pertama mereka sejak dipasangkan. Tentu, ini menjadi penyemangat bagi mereka untuk bersaing di level turnamen lebih tinggi.

Indonesia sebenarnya berpeluang menambah satu gelar lagi. Sayangnya, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi tak mampu meredam pasangan bersaudara asal Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.

Ana/Tiwi yang tampil apik saat menyingkirkan Lui Lok Lok/Ng Wing Yung asal Hong Kong China, 21-9 dan 21-12 di semifinal, tak bisa mengatasi tekanan saat poin-poin kritis.

Pertemuan antara dua unggulan teratas ini sebenarnya adalah penutup ideal. Kedua pasangan sedang dalam performa bagus. Ranking dunia mereka pun tak terpaut jauh.

Mereka cukup menghibur penonton dengan pertarungan ketat terutama di gim kedua. Setelah takluk 16-21, Ana/Tiwi yang kini berada di posisi 33 BWF sempat memaksa terjadi beberapa kali deuce sebelum menyerah 25-27 dari lawannya yang menghuni peringkat 24 dunia.

Secara keseluruhan, distribusi gelar Vietnam Open kali ini sungguh merata. Tidak ada yang membawa pulang dua gelar. Lima gelar direbut lima negara berbeda.

Bila terjadi "all Indonesian final" ganda campuran, China pun mengukirnya di ganda putra dengan Ren Xiang Yu/Tan Qiang yang dijagokan di tempat keempat keluar sebagai pemenang.

Ren/Tan menguburkan harapan unggulan dua He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam pertarungan rubber game, 17-21 21-18 dan 21-8.

Kodai Naraoka memberi Jepang satu-satunya gelar. Unggulan tiga ini menaklukkan wakil China, Sun Fei Xiang, 19-21 21-14 dan 21-17.

Thuy Linh Nguyen menjaga wajah tuan rumah. Sebagai unggulan keenam sekaligus wakil semata wayang tuan rumah di partai final, ia berhasil meredam pemain yang lebih berpengalaman asal Malaysia, Goh Jn Wei. Goh yang menempati unggulan ketujuh takluk 15-21 dan 13-21 dari lawannya yang berada di ranking 58 BWF.

Rekap final Vietnam Open 2022: tournamentsoftware.com
Rekap final Vietnam Open 2022: tournamentsoftware.com

Gagal sapu bersih

Pekan lalu, tuan rumah benar-benar mendominasi. Dari sekitar 11 negara yang berpartisipasi (Australia, Austria, Estonia, Iran, Jepang, Malaysia, Thailand, Singapura, Chinese Taipei, dan Amerika Serikat), para pemain Indonesia berhasil sapu bersih gelar. Bahkan, terjadi final sesama pemain tuan rumah di kelima sektor.

Saat itu, Dejan/Gloria yang menempati unggulan teratas keluar sebagai pemenang ganda campuran, setelah mengalahkan pasangan senior-junior jebolan Cipayung juga, M. Reza Pahlevi Isfahani/Melati Daeva Oktavianti 19-21, 21-9, 23-21, dalam tempo 1 jam dan 2 menit.

Pertemuan antarpasangan senior di ganda putra, Alfian Eko Prasetya/Ade Yusuf Santoso versus Reinard Dhanriano/Kenas Adi Haryanto hampir satu jam, akhirnya dimenangi pasangan yang disebutkan pertama, 21-16, 18-21, 21-16.

Ririn Amelia/Virni Putri merebut gelar ganda putri usai mengalahkan rekan senegara, Ridya Aulia Fatasya/Kelly Larissa, 21-18, 13-21, 18-21.

Gelar tunggal putra menjadi milik Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay usai mengandaskan harapan Iqbal Diaz Syahputra 22-20, 21-15.

Hasil final Indonesia International series 2022: tournamentsoftware.com
Hasil final Indonesia International series 2022: tournamentsoftware.com

Mutiara Ayu Puspitasari mencuri perhatian di sektor tunggal putri. Pemain berusia 16 tahun ini keluar sebagai juara usai mengalahkan seniornya, Stephanie Widjaja, 21-15, 10-21, 20-22.

Sementara di ajang Indonesia International Challenge, tuan rumah hanya mampu menggondol tiga gelar dari sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Sektor ganda putra dimenangi Jepang.

Tidak ada wakil tunggal putra Indonesia yang bertahan hingga partai pamungkas. Gelar juara sektor ini dimenangi wakil Taiwan, Lin Kuan-Ting usai membungkam pemain Jepang, Keita Makino dalam tiga set, 14-21, 21-14 dan 21-14.

Sektor ganda campuran konsisten berprestasi di tiga ajang dalam dua minggu belakangan. Kali ini podium tertinggi ditempati Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami. Unggulan teratas ini memenangi pertarungan menghadapi rekan senegara, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, 21-17, 14-21 dan 21-16.

Anggia Shitta Awanda/Putri Larasati yang tidak diunggulkan malah keluar sebagai pemenang setelah memenangi pertandingan dramatis menghadapi sesama pasangan non-unggulan dari Taiwan. Sung Yu-Hsuen/Wang Szu-Min, 21-19 dan 22-20.

Berry Angriawan/Rian Agung Saputro yang sudah kaya pengalaman gagal menggapai klimaks. Keduanya tak berkutik di tangan wakil Negeri Sakura, Takumi Nomura/Yuichi Shimogami, 16-21 dan 15-21 setelah bertarung 35 menit.

Modal ke Kejuaraan Dunia

Bila pekan lalu Mutiara Ayu bersinar, kali ini Ester Nurumi Tri Wardoyo yang mencuri perhatian. Pemain muda asal Papua itu memenangi pertarungan atas sesama pemain muda yang diunggulkan di tempat pertama, Komang Ayu Cahya Dewi.

Ester yang adalah adik kandung pemain tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo, menang rubber set, 15-21, 21-14, dan 21-15 dalam waktu lebih dari satu jam.

Bagi Ester kemenangan ini sangat penting. Ini adalah gelar pertama bagi pemain berusia 17 tahun itu di level senior.

Ester tampil tanpa beban. Alhasil ia bisa mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya. Komang sebenarnya tidak bermain buruk. Hanya saja, pemain asal Bali itu tak bisa memanfaatkan kesempatan untuk mencuri poin. Ia banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu.

Terlepas dari itu, bagi Ester gelar ini jelas menambah kepercayaan dirinya. Modal bagus baginya untuk menghadapi Kejuaraan Dunia Junior 2022 yang akan digelar di Palacio de Deportes de Santander, Spanyol, 17-30 Oktober tahun ini.

"Pastinya bertambah percaya dirinya. Ini modal saya untuk ke Kejuaraan Dunia Junior 2022 apalagi saya juga ada target kan," tandas Ester menukil situs resmi PBSI.

Semoga gelar ini memotivasi Ester dan para pemain muda Tanah Air untuk bersinar di pentas dunia.

Hasil final Indonesia International Challenge 2022: tournamentsoftware.com
Hasil final Indonesia International Challenge 2022: tournamentsoftware.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun