Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Tangan Dingin Rexy Mainaky di Balik Rekor Baru Ganda Putra Malaysia dan Rekap Final BWC 2022

28 Agustus 2022   22:15 Diperbarui: 29 Agustus 2022   16:21 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Podium ganda putra di BWC 2022, The Daddies perak, Fajar/Rian perunggu, dan Aaron/Soh raih emas: PP PBSI via bolasport.com

Kini, setelah melewati periode yang sulit dengan banyak tantangan, Rexy sukses mendorong Aaron/Soh menjadi juara dunia pertama dari negara itu.

Tentu, Rexy yang berstatus direktur pelatih ganda putra harus sedikit menunggu. Ia sampai harus menggerutu bahkan memberikan kritik pedas kepada anak-anak didiknya. Ia tak bisa menyembunyikan kekecewaan dan menahan diri untuk tidak berbicara tentang kekurangan mereka.

Satu demi satu pasangan Malaysia tak bisa bersaing dalam beberapa turnamen belakangan ini meski mereka lebih dijagokan.

Ternyata, dalam diam, Aaron/Soh yang juga tak luput dari kritikan mengubah setiap kata-kata pedas dari pria kelahiran Ternate, Maluku dan cuitan kasar netizen setempat sebagai motivasi yang hari ini mereka bayar lunas dengan prestasi.

Axelsen Tak Terbendung, China Juara Umum

Viktor Axelsen melanjutkan dominasinya. Tunggal putra asal Denmark itu kembali berjaya usai memetik kemenangan atas Kunlavut Vittidsarn.

Pemain yang disapa Viggo itu seperti terlalu tangguh bagi pemain muda Thailand yang dipaksa menyerah straight set 21-5 dan 21-16 dalam tempo 50 menit.

Ini menjadi kemenangan kelima Viggo atas View dalam lima pertemuan sejauh ini. Gelar keenam bagi Axelsen sepanjang tahun 2022 dan tak pernah kalah di partai final.

Penampilannya sungguh konsisten. Kedigdayaannya belum bisa sepenuhnya dipatahkan dengan hanya sekali menderita kekalahan di tahun ini.

Usianya yang baru 28 tahun tetapi sudah dua kali menjadi juara dunia membuatnya masih memiliki cukup waktu untuk mempertahankan dominasinya. Melihat ia bermain dan mengatur diri dengan begitu efisien, rasa-rasanya sulit bagi para pemain lain untuk bisa merebut takhta dan prestasi darinya dalam waktu dekat.

Indonesia bernasib seperti Korea Selatan dan Thailand: kebagian masing-masing satu perak dan satu perunggu. Tambahan perunggu  bagi tim Garuda datang dari pasangan ganda putra Fajar Alfian/Rian Ardianto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun