Demikian Cerezo melansir manchestereveningnews.com. Cerezo senada dengan tagar penolakan dari para penggemar yang lebih dahulu meramaikan jagad maya.
Sejumlah hal positif
Pihak Setan Merah belum mau kehilangan Ronaldo. Kenyataan ini terpancar jelas dari pernyataan berbagai pihak di klub tersebut bahwa pemain 37 tahun itu masih menjadi pemain mereka. Tidak terkecuali sang pelatih anyar, Erik ten Hag.
Di balik harapan positif tersebut, United tentu harus terbuka pada kemungkinan sebaliknya. Bukan mustahil kapten timnas Portugal itu bergeming. Bila itu terjadi, apakah kepergian Ronaldo akan menjadi hantaman keras bagi Manchester Merah? Saya pikir tidak.
Pertama, Manchester United menunjukkan hasil positif dalam tur pramusim. Bersama pelatih baru yang belum lama bergabung setelah meninggalkan Ajax Amsterdam, klub tersebut langsung mencuri perhatian.
Hasil tiga kemenangan dan sekali imbang adalah bukti. Â Tanpa pengoleksi lima Ballon d'Or itu United sukses mencukur Liverpool 4-0, membungkam Crystal Palace 3-1, menggasak Melbourne Victory 4-1, dan hanya diimbangi Aston Villa, 2-2.
Racikan Ten Hag terpancar dalam permainan yang dominan, serangan balik cepat, umpan-umpan pendek nan ciamik, serta koordinasi antarlini yang cukup baik. Selain itu, performa yang menghibur itu dibarengi dengan hasil akhir yang memuaskan, meski belum sepenuhnya maksimal.
Setidaknya dari laga-laga pemanasan itu, ada harapan merekah. Para pemain lain bisa lepas dari bayang-bayang Ronaldo dan unjuk gigi sebagai pemikul tanggung jawab baru.
Kedua, seperti mulai terlihat di Thailand dan Australia, absennya Ronaldo seperti memberi berkah bagi para pemain depan lainnya. Anthony Martial, salah satunya.
Musim lalu dipinjamkan ke Sevilla, pemain asal Prancis itu membuktikan dirinya masih bisa dipercaya United, bila klub masih ingin menggunakan jasanya.
Martial mendapat tugas sebagai pemimpin di lini seranga. Kepercayaan yang mahal itu sukses ia balas dengan tiga gol dari empat pertandingan.