Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Nasionalisme Lee Zii Jia Dipertanyakan, Menanti Revans Ginting pada Axelsen, dan Uji Konsistensi Para Raksasa di Malaysia Open 2022

27 Juni 2022   22:08 Diperbarui: 27 Juni 2022   22:28 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lee sebenarnya memiliki peluang di Istora. Saat itu, ia mampu menyelematkan empat match poin. Namun, tidak mudah bagi Lee untuk benar-benar merebut kemenangan dari Axelsen dan menghentikannya merebut gelar keempatnya tahun ini.

Sekadar menggarisbawahi kedigdayaan Axelsen. Sejak Februari 2020, Axelsen hanya kalah lima kali dalam 23 pertandingan, tidak terhitung saat ia menarik diri. Di Indonesia Open, ia meraih gelar Super 1000 ketujuh dari delalapan final Super 1000 secara beruntun.

Sejak kalah dari pemain muda India, Lakshya Sen di semifinal German Open, Maret lalu, ayah satu anak ini hanya kalah empat game dari 27 pertandingan. Luar biasa, bukan?

Performa Axelsen yang fenomenal itu seharusnya memacu para pemain seperti Ginting dan Lee Zii Jia untuk mempersiapkan diri lebih keras, mendapatkan kebugaran maksimal, menyiapkan strategi, mempertebal mental, dan mengeksekusinya secara tepat di lapangan pertandingan.

Ginting paling berpeluang untuk lebih dahulu meladeni Axelsen ketimbang Zii Jia. Keduanya berada di "pool" atas dan berpeluang kembali bertemu di perempat final, mengulangi cerita di Indonesia Open 2022.

Kekalahan beruntun di hadapan publik sendiri dan skor "head to head" yang kian tertinggal, Ginting semestinya kian bersemangat untuk menghentikan Axelsen yang kini memimpin 8-4 dalam rekor pertemuan mereka.

"Pool" atas juga ditempati para unggulan lain seperti Jonatan Christie dan Chou Tien Chen dari Taiwan.

Untuk menjalankan misi balas dendam, Ginting yang dijagokan di tempat keenam harus melewati dua rintangan berat. Mulai dari Sai Praneeth B dari India di babak pertama, lantas berpeluang menghadapi juara dunia 2021 dari Singapura, Loh Kean Yew yang di atas kertas bisa mengatasi Lee Cheuk Yiu asal Hong Kong.

Sementara Lee berada di "pool" bawah bersama Kento Momota (Jepang/unggulan 2) dan para pemain muda seperti Lu Guang Zhu dan Zhao Jun Pen (China)  dan Kunlavut Vitidsarn dari Thailand.

Nhat Nguyen dari Vietnam akan menjadi lawan pertama Lee Zii Jia. Selanjutnya, menghadapi pemenang antara Rasmus Gemke versus Shesar Hiren Rhustavito. Pertemuan dengan Momota berpeluang tercipta di babak delapan besar.

Bila Ginting dan para pemain lain tak sanggup menghentikan langkah Axelsen, begitu juga terhadap Lee Zii Jia, maka kedua pemain berbeda generasi ini bakal bertarung di laga pamungkas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun