Christian belum sanggup melepaskan ketegangan untuk bermain bebas dan mengeluarkan segenap kemampuannya, seperti saat membantu tim muda Indonesia meraih perak di Badminton Asia Team Championship (BATC) 2022 di Malaysia, akhir Februari lalu. Ia masih  kerap dihinggapi ragu-ragu.
Christian jelas masih perlu banyak belajar. Dan hari ini, Ia pun mendapat pelajaran berarti dari veteran Vietnam itu.
Skenario 3 emas
Christian Adinata menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang tumbang dalam perebutan tiket perempat final. Selebihnya, para pemain Indonesia sukses melewati hadangan lawan-lawannya.
Dengan sembilan wakil dari lima nomor yang masih bertahan, harapan untuk menebus kegagalan di nomor beregu masih terbuka lebar. Tidak hanya "pecah telur" medali emas, tetapi juga mewujudkan target minimal tiga medali emas.
Apakah kita masih memiliki alasan untuk berharap? Tentu saja. Berikut beberapa skenario yang bisa berakhir bahagia.
Pertama, sektor ganda putra berpeluang besar meraih medali emas. Indonesia memiliki dua pasangan ganda putra yang diunggulkan di tempat pertama dan kedua.
Mereka adalah Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Di babak 16 besar Pram/Yere menumbangkan wakil Malaysia, Junaidi Arif/Muhammad Haikal, 21-13, 17-21, 21-14. Sementara, The Babies, julukan Leo/Daniel menekuk Vixunnalath Phichith/Bounpaseuth Vanthanouvong dari Laos, 21-9, 21-13.
Daftar unggulan ini tentu bukan tanpa dasar. Kedua wakil Indonesia itu memiliki ranking dunia tertinggi dibanding pasangan dari negara lain.
Selain itu, Pram/Yere (ranking 16 BWF) Â dan The Babies (ranking 23 BWF) sudah mulai teruji di level senior. Mereka sudah mendapat cukup pengalaman, bahkan bisa bersaing di kompetisi level atas. Gelar juara Asia 2022 yang baru saja disandang Pram/Yere adalah bukti mutakhir.