Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Skuat Darurat Pesta 9 Gol, Jerman Kian Menggila di Tangan Hansi Flick, dan Kado Manis untuk Loew

12 November 2021   13:20 Diperbarui: 14 November 2021   02:01 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marco Reus (kiri) membobol gawang Liechtenstein di Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Wolfsburg, Jerman (12/11/2021): ODD ANDERSEN via Kompas.com

 

Bagaimana Anda melihat penampilan timnas Jerman belakangan ini terutama sejak ditangani Hansi Flick?

Kemenangan telak sembilan gol tanpa balas atas Liechtenstein di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, Jumat (12/11/2021) adalah salah satu bukti.

Tentu akan muncul sejumlah keberatan bila pesta sembilan gol di Volkswagen Arena, Wolfsburg dijadikan tolak ukur.

Liechtenstein dianggap bukan lawan sepadan. Kekuatan Jerman dan Liechtenstein tak berimbang. Tak heran bila Leroy Sane dan Thomas Muller bisa mencetak brace alias dua gol.


Ilkay Gundogan, Marco Reus, hingga Ridle Baku pun turut mencatatkan nama mereka di papan skor. Sementara itu, Daniel Kaufmann dan Maximilian Goppel terpaksa membuat blunder ke gawang sendiri.

Negara kerajaan seluas tak lebih dari 160 km persegi itu tak memiliki tradisi sepak bola sekuat Jerman, termasuk tak lebih baik dari dua negara yang mengapitinya yakni Austria dan Swiss.

Jarang terdengar pemain dari negara beribukota Vaduz itu menjadi bintang di klub-klub top Eropa. Tidak ada yang bisa disandingkan antara negara di tepi timur Sungai Rhein itu dengan timnas sekelas Jerman.

Hansi Flick (kanan) dan para pemain Jerman di laga kontra Liechtenstein: Dailymail.co.uk
Hansi Flick (kanan) dan para pemain Jerman di laga kontra Liechtenstein: Dailymail.co.uk

Kekuatan armada terlihat semakin timpang setelah Liechtenstein harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit kesembilan. Sebabnya, Jens Hofer melakukan pelanggaran yang tak bisa dimaklumi: melayangkan tendangan ke wajah Leon Goretzka.

Pasca Jens Hofer dikartu merah barulah Jerman bisa membuka keran gol dua menit kemudian. Itu pun dari titik putih yang sukses dieksekusi Ilkay Gundogan.

Berbagai keberatan itu sesungguhnya tidak akan mereduksi tren positif Der Panzer di bawah kendali Flick. Sejak menangani Jerman pada 1 Agustus lalu, pria 56 tahun itu tak pernah terpeleset.

Lebih dari itu, Flick sukses memompa Jerman menjadi tim yang trengginas dan produktif. Tingkat produktivitas Die Mannschaft semasa Flick terlihat dari torehan 27 gol dalam enam pertandingan.

Menurut catatan Opta, belum ada manajer yang bisa mengukir jumlah gol sebanyak itu. Tidak juga pendahulunya, Joachim Loew.

Memang patut diakui, jumlah hampir 30 gol itu dipanen dari tim-tim medioker seperti Liechteinstein (2-0), Armenia (6-0), Islandia (4-0), Rumania (2-1), dan Makedonia Utara (4-0). Sekali lagi, tim-tim tersebut tak memiliki kedalaman skuat sebaik Jerman.

Kado Indah untuk Loew

Tantangan yang dihadapi Flick tentu belum seberat Loew. Enam laga awal yang mulus masih akan diuji di laga-laga selanjutnya, terutama saat menghadapi tim-tim top. Jerman saat ini memuncaki Grup J dengan 24 poin dari sembilan pertandingan.

Selisih poin Jerman dan Makedonia Utara di posisi kedua terpaut jauh, sembilan angka. Dengan sisa pertandingan yang sangat minim, maka Jerman sudah meraih toket otomatis ke putaran final di Qatar tahun depan.

Saat itu, skuat Jerman dan Flick akan diuji secara sungguh-sungguh. Sejauh mana mereka bisa menjaga tren baik sepanjang babak kualifikasi ketika berhadapan dengan tim-tim jempolan di panggung sebesar Piala Dunia.

Sebagai orang baru di posisi manajer timnas Jerman, Flick belum berpengalaman seperti Loew. Loew menangani timnas selama 15 tahun dengan puncak prestasinya adalah mengantar Jerman keluar sebagai juara Piala Dunia 2014.

Saat itu, Jerman tampil tak kalah moncer. Menggasak tuan rumah Brasil 7-1 di semifinal, lantas menumbangkan Argentina di partai puncak berkat gol tunggal Mario Goetze di menit ke-113.

Joachim Loew mendapat sambutan dari skuat pemenang Piala Dunia 2014: Dailymail.co.uk
Joachim Loew mendapat sambutan dari skuat pemenang Piala Dunia 2014: Dailymail.co.uk

Loew kemudian memilih mundur setelah pertandingan babak 16 besar Piala Eropa 2020. Kekalahan 0-2 dari Inggris yang kemudian menjadi finalis menjadi penutup bagi karier Loew bersama timnas Jerman.

Sebelum itu, Jerman mencapai semifinal Piala Eropa 2016, kalah dari tuan rumah Prancis. Kemudian menelan pil pahit di Piala Dunia 2018: pertama kali tersisih di babak penyisihan grup turnamen akbar itu.

Jerman juga gagal berbicara banyak di pentas UEFA Nations League. Loew sejatinya diikat kontrak hingga Piala Dunia 2022. Namun, ia memilih mundur lebih awal.

Walau begitu, Loew sudah memberikan banyak pelajaran selama lebih dari satu dekade. Terhitung sejak naik level dari asisten pelatih Jurgen Klinsmann pada Agustus 2006.

Tak heran Loew kemudian pantas menerima apresiasi tinggi. Pertandingan kontra Liechtenstein menjadi momen penghormatan bagi pria 61 tahun itu.

Sebelum pertandingan, para pemain, mantan pemain timnas, tim pelatih dan fan diberi kesempatan mencurahkan apresiasi kepada Loew.  Jabat tangan hangat dengan segenap tim termasuk anggota skuat pemenang Piala Dunia 2014 yakni Lukas Podolski, Sami Khedira, dan Miroslav Klose.

Loew mendapat hadiah, tidak hanya dari Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), juga dari penggemar. Ada serang fan yang mengangkat mosaik dengan tulisan "Danke Jogi" saat Loew berjalan ke lapangan disambut tepuk tangan membahana.

Kemenangan telak di pertandingan ini menjadi hadiah tak kalah indah bagi Loew. Loew tentu tersenyum manis melihat penerusnya itu bisa melanjutkan estafet kepemimpinan dengan hasil positif dan menghadiahinya kemenangan di momen perpisahan.

Flick pun tak kalah semringah. "Tentu saja saya puas. Saya senang Loew bisa melihat sembilan gol setelah ia pergi," ungkap Flick situs resmi DFB usai laga.

Skuat darurat

Patut disebut Jerman menghadapi pertandingan ini dalam situasi darurat. Pasalnya, sebelum pertandingan salah satu pemain terkonfirmasi positif COVID-19. Dia adalah Niklas Sule.

Tidak hanya itu. Empat pemain seperjalanan dengan Sule pun harus diistirahatkan. Joshua Kimmich, Serge Gnabry, Jamal Musiala, dan Karim Adeyemi.

Tak heran, Flick harus melakukan tujuh pergantian pemain dari tim yang sebelumnya diturunkan saat menghadapi Makedonia Utara. Perubahan ini ternyata tak mempengaruhi penampilan tim.

Semangat dan daya gedor Jerman tak surut. Formasi 4-2-3-1 yang mengkombinasikan pemain muda dan pemain berpengalaman tetap membuat taring Jerman terjaga. Muller, Gundogan, Marco Reus, Antonio Ruediger tetap bisa berkoordinasi dan bekerja sama apik dengan para pemain muda seperti Thilo Kehrer, Leon Goretzka, dan Ridle Baku.

Jerman tetap bisa mengendalikan permainan dengan penguasaan bola mencapai 82 persen, melepaskan 42 tembakan dengan 23 dari antaranya mengenai sasaran.

Tim tamu yang hanya melakukan satu pergantian berada dalam situasi penuh tekanan terutama sejak kehilangan salah satu pemain saat laga belum genap 10 menit.

Martin Stocklasa yang kembali mengandalkan formasi 5-3-2 tak bisa membendung agresivitas Jerman. "Ball possession" Liechtenstein hanya 18 persen dan sama sekali tak bisa melepaskan satu tendangan tepat sasaran dari empat percobaan ke gawang Manuel Neuer. Tim tamu malah dua kali memberi hadiah gratis bagi Jerman melalui gol bunuh diri.

Lolos otomatis ke Piala Dunia tahun depan dengan rekor sempurna di bawah kendali Flick adalah torehan manis Jerman yang patut dirayakan. Hanya saja, perjuangan Flick belum berakhir. Justru ujian sesungguhnya baru akan tersaji nanti.

Mampukan Flick menjaga hasil sempurna itu dan berujung mengikuti jejak Loew untuk memberi trofi kelima untuk menyamai Brasil sebagai tim paling suskes di Piala Dunia?

Vielen Dank Loew dan Viel Erfolg Flick!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun