Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lima Gol dan Tiga Kartu Merah Tandai Debut Gila Antonio Conte Bersama Spurs

5 November 2021   08:53 Diperbarui: 5 November 2021   17:50 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonio Conte debut sebagai pelatih Tottenham Hotspur di UEFA Conference League | Sumber: Twitter Tottenham Hotspur @SpursOfficial via Tribun-Medan.com

Antonio Conte baru saja menjalani debut sebagai pelatih baru Tottenham Hotspur. Ujian pertamanya terjadi di pentas Liga Konferensi Eropa UEFA.

Conte sudah harus memimpin tim baru hanya dua hari setelah ditunjuk sebagai pengganti Nuno Espirito Santo yang dipecat awal pekan ini.

Tidak mudah bagi seorang pelatih yang belum mengenal tim secara memadai tetapi sudah harus menjalani agenda pertandingan. Reputasinya sebagai pelatih top dengan segudang prestasi tidak otomatis selalu menggaransi kemenangan dalam segala situasi.

Dengan persiapan yang sangat sempit ternyata Conte tetap bisa mengupayakan agar debutnya tetap manis. 

Menjamu Vitesse Arnhem di matchday keempat Grup G kompetisi kasta ketiga di Eropa, Jumat (5/11/2021) dini hari WIB, The Lilywhites menang dengan skor ketat 3-2.

Drama lima gol plus tiga kartu merah di Tottenham Hotspur Stadium menjadi penanda laga pertama Conte sebagai manajer Spurs. 

Mantan pelatih Chelsea, Juventus, dan Inter Milan itu mendapat sambutan hangat dari para fan tuan rumah.

Tepuk tangan membahana dan nyanyian menyebut nama Conte menggema adalah tanda besarnya dukungan sekaligus harapan mereka agar tim kesayangannya bernasib lebih baik.

Debut gila

Usai pertandingan Conte angkat bicara. Ia menilai laga tersebut sungguh gila.

Menukil Sky Sports, persisnya Conte bilang begini, "Benar-benar gila laganya. Saya biasanya tidak suka laga seperti ini - apapun bisa terjadi di laga gila seperti ini. Tapi di saat bersamaan, saya rasa kami harus menang dan akhirnya terwujud."

Mengapa Conte mengatakan demikian? Beberapa hal bisa digarisbawahi dari laga ini. 

Pertama, Conte sebenarnya tidak banyak melakukan perubahan. Ia hanya menyesuaikan dengan sumber daya pemain yang ada.

Conte hanya fokus pada hal-hal di luar kekuatan armada. Taktik, misalnya.

Ia memperagakan formasi andalan 3-4-3 untuk mendukung permainan atraktif yang selalu ditargetkan. Hugo Lloris didukung Eric Dier, Cristian Romero, dan Ben Davies di sektor pertahanan.

Selanjutnya, empat penggawa di barisan tengah adalah Emerson, Oliver Skipp, Pierre-Emile Hojbjerg, dan Sergio Reguilon. Lucas Moura, Harry Kane, dan Son Heung-min mengemban tanggung jawab di lini serang.

Strategi ini berjalan sesuai rencana pada mulanya. Tuan rumah tampil impresif dan mampu menggetarkan gawang klub asal Belanda itu tiga kali dalam waktu kurang dari 30 menit.

Son Heung-min membuka keran gol di menit ke-14, lalu digandakan Lucas Moura di menit ke-22, dan gol bunuh diri Jacob Rasmussen di menti ke-28.

Namun, tiga gol belum sepenuhnya mengunci pertandingan. Durasi pertandingan yang masih cukup panjang memungkinkan hal-hal tak terduga terjadi. Persis inilah yang kemudian mengemuka.

Tuan rumah dikejutkan oleh kebangkitan klub asal kota Arnhem itu. Gawang Lloris kebobolan dua gol melalui aksi Jacob Rasmussen di menit ke-32 dan Matus Bero tujuh menit berselang.

Situasi ini membuat Spurs berada dalam tekanan. Perjuangan tuan rumah untuk membendung laju tim tamu semakin berat setelah kehilangan Cristian Romero di menit ke-59. Bek tengah asal Argentina itu diusir wasit usai menerima kartu kuning kedua tersebab pelanggarannya pada Ikoma Lois Openda.

Spurs tak bisa leluasa mengendalikan laga. Justru kendali ada di pihak Vitesse. Hugo Lloris harus melakukan sedikitnya dua penyelamatan penting untuk upaya pemain pengganti Lois Openda dan Riechedly Bazoer.

Duel ini semakin terlihat keras dengan dua kartu merah yang harus dikeluarkan wasit di 10 menit akhir pertandingan.

Kedua kartu merah itu diberikan kepada Vitesse. Danilho Doekhi harus meninggalkan lapangan pertandingan di menit ke-80 setelah melakukan pelanggaran keras pada Kane.

Tiga menit kemudian giliran kiper Markus Schubert bernasib malang. Sang penjaga gawang bertindak konyol yakni menyentuh bola dengan tangan di luar area kekuasaan yang memungkinkannya bisa memanfaatkan kedua tangannya.

Berbalik unggul jumlah pemain tak membuat Spurs bisa menambah gol.

Kedua, bisa dibayangkan tekanan yang diterima Conte bila hasil akhir berbeda. Sebelum laga usai yang kemudian melegakan hati, Conte pun ketar-ketir melihat sejumlah drama yang terjadi di lapangan pertandingan.

Unggul tiga gol, tetapi lawan kemudian bangkit dan hampir menyamakan kedudukan. SItuasi bertambah rumit setelah kehilangan satu pemain. Beruntung, Spurs akhirnya bisa keluar dari tekanan setelah dua pemain lawan dikartu merah dalam waktu singkat.

"Kami unggul 3-0 dan harusnya tidak kebobolan dua gol. Kami dalam masalah setelah kartu merah. Bagus jika tim ini dan para pemain bisa menang dengan cara susah seperti ini," ungkap Conte.

Antonio Conte dan cuplikan momen pertandingan Tottenham Hotspur versus Vitsse di Liga Konferensi Eropa: Dailymail.co.uk
Antonio Conte dan cuplikan momen pertandingan Tottenham Hotspur versus Vitsse di Liga Konferensi Eropa: Dailymail.co.uk

Pelajaran awal

Anggap saja ini laga perkenalan Conte dan Spurs. Conte tentu banyak belajar dari debut gila ini. Hal positif yang mengemuka adalah para pemain sudah bisa menerjemahkan apa yang dikehendaki sang pelatih walau belum lama bersama.

Menariknya lagi melihat performa Harry Kane di laga ini. Pemain yang sudah berkali-kali dikabarkan akan mencari klub baru bisa bermain lebih lepas. Hasilnya, ia bisa berkontribusi baik mencetak gol maupun memberikan asis. Sebuah sinyal positif akan masa depan pemain internasional Inggris itu.

Namun, seperti Conte katakan pasca-pertandingan, mereka patut belajar untuk memuluskan komunikasi, mempertebal kepercayaan diri, meningkatkan kebugaran fisik, dan bekerja lebih keras menciptakan organisasi permainan yang lebih solid.

Spurs terlihat kewalahan di babak kedua. Mereka seperti kendaraan yang cepat kehabisan energi. Bahkan, tim peringkat keempat di Eredivisie itu hampir membuat tuan rumah bungkam. Beruntung keberuntungan tim tamu segera berlalu dan penderitaan Spurs pun berakhir karena kecerobohan pemain Vitesse melakukan pelanggaran.

Spurs pun begitu rentan ketika ditekan. Kecepatan para pemain Vitesse benar-benar menguji fokus para pemain Spurs berikut ketahanan mereka. Belum lagi konsentrasi yang perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi bola mati sebagaimana terlihat dalam gol Rasmussen ke gawang Lloris.

Hal-hal ini sungguh disadari Conte. Ia berkata, "Kami perlu sedikit bersabar karena kami perlu bekerja pada banyak aspek -- secara taktik dan fisik dan juga para pemain harus memahami apa yang saya inginkan."

Singkatnya, masih banyak aspek untuk diperbaiki. Untuk itu masih ada waktu dan ruang yang memungkinkan. Conte baru datang, perlahan-lahan ia akan menyuntikkan kualitasnya pada tim.

Untuk mencapai level permainan seperti saat membawa Juventus, Chelsea, dan Inter Milan menjadi juara tentu masih jauh dari harapan. Untuk sampai tahap itu urusan tidak hanya sebatas kerja keras dan percaya diri.

Ada hal lain yang tak kalah penting adalah dukungan amunisi pemain. Soal ini baru akan terlihat lebih jelas di bursa transfer musim dingin awal tahun nanti.

Namun, kehadiran Conte setidaknya mulai mengangkat kepercayaan diri para pemain usai tak putus dirundung malang.

Conte memberikan harapan bahwa Spurs setidaknya bisa melangkah lebih jauh di Liga Konferensi UEFA. Tambahan tiga angka, Spurs kini mengemas tujuh poin dari empat laga. Spurs tertinggal tiga angka dari Rennes di posisi teratas dan masih bisa dikejar oleh Vitesse dengan selisih satu poin.

Tantangan kedua Conte akan datang dua hari ke depan. Mereka akan menghadapi Everton di panggung Liga Primer Inggris.

Conte berkata, "Saya tidak takut dengan pekerjaan. Saya tahu hanya melalui pekerjaan Anda dapat mencapai target penting."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun