Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Badai Cedera Menerjang, Ginting dan Jojo Ikut Tersapu, Indonesia Sisakan 2 Wakil di Semifinal

23 Oktober 2021   11:09 Diperbarui: 23 Oktober 2021   11:13 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie pun dibekap cedera setelah sukses bersama Indonesia di Piala Thomas 2020: AFP/CLAUS FISKER

Badai cedera terus menerjang. Tim Indonesia pun tak bisa mengelak. Kini, Indonesia hanya menyisakan dua wakil di babak semifinal Denmark Open 2021.

Padatnya jadwal turnamen bulu tangkis akhirnya memakan banyak korban. Rentetan turnamen yang digelar belakangan ini memaksa para pemain harus menjalani pertandingan tanpa memiliki jeda waktu istirahat yang cukup.

Dampak pandemi Covid-19 terasa juga di sektor badminton. Dalam dua tahun terakhir berbagai turnamen terpaksa dibatalkan dan beberapa di antaranya diagendakan ulang. Salah satunya adalah Piala Thomas dan Piala Uber 2020 yang sedianya digelar di tahun genap.

Waktu pelaksanaan kejuaraan beregu itu digeser hingga tahun ini dan dilaksanakan berdekatan dengan Piala Sudirman 2021, turnamen beregu campuran yang memang selalu digelar di tahun ganjil.

Dimulai dari Piala Sudirman di Energia Areena, Vantaa, Finlandia sejak 26 September hingga 3 Oktober. Sepekan berselang para pemain harus terbang ke Ceres Arena, Aarhus, Denmark untuk menjalani Piala Thomas dan Uber yang dimulai 9-17 Oktober.

Selepas dua turnamen beregu itu, para pemain yang ingin berpartisipasi di Denmark Open 2021 langsung bergerak ke  Odense, sekitar dua jam perjalanan darat dari Aarhus. Tak ada jeda bagi mereka untuk sekadar memulihkan tenaga. Denmark Open 2021 digelar tepat 19 Oktober hingga 24 Oktober 2021 nanti.

Bisa dipahami mengapa sejumlah pemain kemudian mengalami cedera. Waktu istirahat yang minim di satu sisi serta agenda pertandingan yang seakan tanpa jeda akhirnya membuat para pemain tak kuasa bertahan mengatasi kelelahan.

Fisik terkuras dan mental pun ikut terpengaruh. Hanya yang berfisik super prima dan bermental baja bisa melewati serangkaian turnamen itu. Tapi pada akhirnya, semua akan bertekuk lutut pada kondisi fisik.

Sejak Piala Thomas dan Uber 2020 beberapa pemain sudah harus mengundurkan diri. Status retired atau walkover disempatkan kepada Michelle Li (tunggal putri/Kanada), Saina Nehwal (tunggal putri/India), Delphine Delrue/Lea Palermo (ganda putri/Prancis), Jenica Lesourd (tunggal putra/Tahiti), Ratchanok Intanon (tunggal putri/Thailand), Shi Yuqi (tunggal putra/China), hingga pemain belia Indonesia, Nandini Putri Arumni.

Ginting dan Jojo Cedera

Tidak sampai di situ. Badai cedera terus menerjang hingga Denmark Open 2021. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (ganda putri), Qi Xuefei (tunggal putri), dan He Jiting/Liu Xuanxuan (ganda putri) dari China, berikut Nami Matsuyama/Chiharu Shida (ganda putri) dari Jepang, lalu Joel Eipe/Rasmus Kjaer (ganda putra) asal Denmark, hingga tunggal putra India, Kashyap Parupalli dan Anthony Sinisuka Ginting juga dibekap cedera di tengah kompetisi yang semula Bernama Danish Open.

Dalam 24 jam terakhir sebelum babak perempat final berakhir, sejumlah pemain kembali mengalami nasib nahas. Lee Jhe Huei/Hsu Ya Ching dari Taiwan terpaksa menyerahkan tiket semifinal ganda campuran kepada Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dari Thailand.

Bass/Popor dipastikan ke semifinal setelah Lee/Hsu memilih mundur dalam kedudukan 9-21 dan 3-11. Pertandingan yang sudah berjalan lebih dari satu jam itu dihentikan karena pasangan Taiwan itu mengalami cedera.

Sameer Verma menjadi pemain berikutnya yang harus mengakhiri kompetisi dengan cara menyedihkan. Pemain tunggal putra India tak bisa melanjutkan pertandingan gim kedua saat menghadapi pemain senior Indonesia, Tommy Sugiarto.

Verma yang kini berada di ranking 28 BWF tertinggal di gim pertama, 21-17. Duel yang sudah berlangsung 25 menit itu pun terpaksa dihentikan. Tommy, berperingkat 32 yang kini meniti karier di luar pelatnas, pun berhak melangkah ke babak semifinal.

Indonesia yang diuntungkan kemudian kembali mengalami kesialan. Jonatan Christie mengalami hal serupa. Jojo, begitu ia disapa, mengalami masalah pada pinggangnya saat bertarung dengan Kento Momota di perempat final.

Salah satu pahlawan Indonesia di Piala Thomas 2020 ini akhirnya mundur dalam kedudukan 13-21 dan 0-15. Duel unggulan pertama dan keempat ini sempat berlangsung selama 31 menit. Mundurnya Jojo berarti tiket semifinal menjadi milik Momota. Selain itu, Jojo gagal mempersempit jarak ketertinggalan dalam rekor pertemuan yang kini menjadi 1-5.

Fajar/Rian Telan Pil Pahit

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjadi harapan Indonesia harus menelan pil pahit saat berjumpa Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Unggulan empat yang mulai santer disapa Fajri itu seperti kehilangan taji.

Permainan cepat dan pertahanan rapat yang mereka peragakan dengan begitu apik di turnamen beregu baik Piala Sudirman 2021 maupun Piala Thomas 2020 tidak terlihat.

Pasangan Malaysia yang menempati ranking ke-26 BWF bisa memanfaatkan momentum untuk memimpin sejak awal pertandingan. Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk menyudahi pertandingan straight set, 21-18 21-17 dalam waktu 34 menit.

Bagi pasangan Negeri Jiran itu kemenangan ini sungguh berarti. Tidak hanya menempatkan mereka di babak semifinal turnamen Super 1000. Tetapi juga menjadi torehan tersendiri bagi mereka dalam sejarah pertemuan menghadapi pasangan Indonesia yang menempati unggulan keempat.

Sebelumnya, Goh/Nur tak pernah menang saat bersua Fajri. Tiga pertemuan sebelum ini selalu dimenangi Fajri.

Dengan demikian, Goh/Nur sukses memutus tren negatif saat bersua pasangan ranking tujuh BWF itu. Sekaligus balas dendam setelah dii pertemuan sebelumnya di Taiwan Open 2019, Fajri membungkam mereka dalam dua gim 22-20 21-14.

Bagi Indonesia, tersingkirnya Fajri sekaligus menjadi berita buruk. Dua unggulan lainnya yakni The Minions dan The Daddies lebih dahulu angkat koper.

Ibul/Bagas bermain baik sejak pertandingan pertama. Pasangan yang kini berada di posisi 41 BWF  menyingkirkan juara dunia junior 2018 asal China, 21-6 dan 21-19 dalam waktu 31 menit.

Puncak penampilan terbaik keduanya terjadi di babak 16 besar. Keduanya membuat The Minions tak berkutik. Ibul/Bagas menang rubber game 21-17 17-21 21-23.

"Mereka bermain sangat baik hari ini, dan kami tidak beruntung pada akhirnya.” Begitu pujian Marcus Fernaldi Gideon pada para juniornya itu.

Sementara itu, Fikri mengaku kemenangan ini sungguh berarti. Kemenangan pertama mereka atas unggulan pertama di turnamen resmi. Sekaligus kemenangan pertama mereka atas seniornya termasuk saat bertarung di arena latihan.

“Saya bersyukur kami bisa mengalahkan mereka. Kami tidak akan rugi apa-apa dan kami mencoba menikmati permainan. Saat masuk, kami sangat gugup dan menghadapi senior kami, tetapi kami merasa lebih baik setelah pertandingan dimulai. Kami belum pernah mengalahkan Marcus dan Kevin saat latihan, ini kemenangan pertama kami jadi kami sangat senang.”

Fajri bersama  pasangan muda Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana menjadi tumpuan sektor ganda putra. Sayangnya, nasib kedua pasangan ini serupa.

Ibul/Bagas harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah yang diunggulkan di posisi kedelapan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Ibul/Bagas sempat mengunci gim pertama. Namun, performa keduanya mulai goyah di dua gim berikutnya. Situasi ini akhirnya bisa dimanfaatkan pasangan tuan rumah untuk merebut tiket semi final usai menang 21-19 11-21 17-21 dalam waktu hampir satu jam.

Gagalnya Ibul/Bagas menandai berakhirnya kiprah ganda putra Indonesia di Denmark Open kali ini. Sektor yang diunggulkan untuk berprestasi harus tersisih lebih awal.

Tersisa 2 wakil

Seperti disebutkan di atas, pemain Indonesia tidak luput dari hantaman badai cedera. Anthony Ginting dan Jojo adalah dua pemain Indonesiayang terpaksa lempar handuk di tengah kompetisi Denmark Open yang masih berlangsung. Ginting dan Jojo mengeluhkan masalah pada pinggangnya.

Di sisi berbeda, Tommy Sugiarto justru mendapat keuntungan dari mundurnya Verma, lawan yang sudah dijumpai empat kali sepanjang karier dengan skor “head to head” sama kuat, 2-2.

Tommy yang sudah berusia 33 tahun masih terlihat bersemangat di lapangan pertandingan. Pemilik 12 gelar di berbagai level itu diuntungkan karena tidak ambil bagian di dua turnamen beregu. Secara fisik, Tommy tentu lebih prima dibanding para pemain yang harus menjalani turnamen secara maraton.

Di babak semifinal, Tommy akan menghadapi Kento Momota. Baik Jojo, sapaan Jonatan maupun Momota, menjadi andalan di dua turnamen beregu itu.

Head to head Kento Momota versus Tommy Sigiarto: tournamentsoftware
Head to head Kento Momota versus Tommy Sigiarto: tournamentsoftware

Praveen/Melati vs Bass/Popor

Wakil kedua Indonesia yang masih bertahan adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Unggulan ketiga ini melewati hadangan pasangan non-unggulan dari China, Feng Yanzhe/Du Yue di babak perempat final.

PraMel, begitu Praveen/Melati disapa oleh badminton fan Tanah Air, tetap harus berjuang tiga gim sebelum menghentikan langkah pasangan yang masih berada di peringkat 1807 BWF.

PraMel yang pernah menjadi juara di turnamen ini pada edisi 2019 menang 21-16 18-21 21-17 setelah berjuang selama lebih dari satu jam. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan individual ke-18 keduanya sepanjang bertanding di benua Eropa.

Pasangan ranking empat BWF akan menghadapi lawan berat di semifinal. Keduanya akan bersua Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.

Di atas kertas, PraMel kurang diunggulkan mengingat ranking dunia dan status unggulannya yang berada di belakang pasangan Thailand yang disapa Bass/Popor itu.

Bass/Popor diuntungkan dengan kemenangan dini saat menghadapi Lee Jhe Huei/Hsu Ya Ching di babak delapan besar. Bass/Popor dipastikan ke semifinal setelah pasangan Taiwan itu memilih mundur dalam kedudukan 9-21 dan 3-11. Pertandingan yang sudah berjalan lebih dari satu jam itu dihentikan karena pasangan Taiwan itu mengalami cedera.

Pemenang antara Bass/Popor versus PraMel akan menghadapi unggulan pertama asal China Wang Yilyu/Huang Dongping yang akan ditantang Yuta Watanabe/Arisa Higashino, unggulan empat dari Jepang.

Sektor ganda campuran benar-benar akan menghadirkan klimaks ideal, puncak pertarungan dari empat unggulan teratas. Siapakah yang akan meraih dua tiket ke partai final? Apakah berdasarkan status unggulan?

Jadwal semifinal Denmark Open 2021: tournamentsoftware
Jadwal semifinal Denmark Open 2021: tournamentsoftware

Butuh istirahat

Para pemain tentu membutuhkan waktu istirahat. Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang gagal  melangkah ke semifinal memanfaatkan kegagalan itu sebagai momentum untuk mendapatkan kembali kebugaran.

Greys/Apri menyerah dari pasangan non-unggulan asal China, Huang Dongping/Zheng Yu. Keduanya terlibat duel tiga gim berdurasi 55 menit dengan skor akhir 21-14 10-21 13-21.

Greys/Apri yang mampu mengamankan gim pertama tak mampu menjaga konsistensi di gim berikutnya. Hal ini tentu tidak lepas dari faktor stamina, terutama Greys yang sudah berusia lewat kepala tiga.

Greys/Apri mencatatkan 14 kemenangan tanpa kekalahan sejak menjuarai Olimpiade Tokyo 2020. Di balik hasil minor yang mengakhiri rentetan kemenangan itu, pasangan berbeda generasi ini bisa beristirahat.

Keduanya tidak akan ambil bagian di French Open dan Hylo Open yang akan digelar beruntun setelah Denmark Open. Greys/Apri akan mengambil waktu beberapa pekan hingga pertengahan November sebelum tampil di Indonesia Masters yang dijadwalkan pada 16-21 November di Bali.

Badai cedera bak hantu yang tengah bergentayangan, terus mengintai para pemain yang mulai tampak kelelahan.

Situasi ini membuat para pemain yang masih bertahan perlu waspada. Jangan sampai badai cedera itu justru merenggut perjuangan para pemain yang ingin berprestasi di tengah jadwal turnamen yang tak menentu.

Tidak hanya Greys/Apri, para pemain lain yang sudah bekerja keras tanpa henti pun butuh jeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun