Brasil posisi ketiga
Beberapa jam sebelum itu, dalam perebutan posisi ketiga, Brasil berhasil mengatasi perlawanan Kazakhstan. Kemenangan Brasil 4-2 dtientukan dengan sepasang gol di akhir pertandingan.
Enam gol di pertandingan ini bermula dari gol bunuh diri kiper Brasil, Guitta di babak pertama. Namun, situasi serupa menerpa kubu Kazakhstan di awal babak kedua. Pemain sayap Kazakhsan kelahiran Brasil, Taynan da Silva mencetak gol bunuh diri.
Skor imbang membuat laga semakin sengit. Kazakhstan yang berstatus tim pendatang baru tak kelihatan ciut nyalinya. Para pemain dari negara di Asia Tengah itu terus memberikan perlawanan.
Taynan menebus kesalahannya dengan gol di menit ke-31. Namun, keunggulan tersebut tak bertahan lama. Enam puluh detik berselang, Rodrigo membuat skor kembali sama kuat.
Brasil menunjukkan determinasi tinggi memanfaatkan sisa waktu pertandingan. Pivot Tim Samba, Ferrao mencetak gol di menit ke-34. Kemenangan Selecao dikunci oleh Le satu menit kemudian. Dalam tempo empat menit, Brasil berhasil membalikkan keadaan.
Para peraih penghargaan
Walau gagal meraih medali, Kazakshtan kebagian penghargaan: Fair Play Award. Brasil memang gagal menambah koleksi lima gelar Piala Dunia. Namun, salah satu jawara Amerika Selatan itu ikut mengirim sejumlah pemain dalam daftar peraih penghargaan individu.
Farrao yang mencetak satu gol di laga penghabisan kontra Kazakhstan menjadi pemain paling subur di turnamen edisi kesembilan ini. Ia mencetak total sembilan gol dan berhak atas “Sepatu Emas” (Golden Shoe). Pemain yang dua kali menjadi pemain terbaik dunia unggul satu gol dari bintang Portugal, Pany Varela (Silver Shoe) dan Taynan dari Kazakhstan yang mengemas total enam gol (Bronze Shoe).
