Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berteman dengan Genflix, Temukan "Friendshit" di Sana

18 Februari 2021   19:28 Diperbarui: 18 Februari 2021   19:37 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini layanan konten internet over-the-top (OTT) bukan lagi barang baru. Dari sekian banyak bentuk layanan, salah satu yang cukup populer-walau masih perlu dibuktikan- di tanah air adalah streaming video-on-demand (disingkat SVoD).

Kebutuhan akan tayangan video dan klip yang bisa dipilih, dipilah dan dikontrol sesuka hati mulai menjadi primer. Konsumsi akan film, serial TV, video streaming, dan aneka program lainnya, tidak lagi sebatas menonton, tetapi juga menyimpan dan mengunduh semau gue.

Khalayak tidak lagi mau menjadi penonton pasif yang hanya menunggu suguhan seperti saat menonton TV konvensional. Tiap orang ingin menjadi tuan atas diri sendiri, termasuk atas apa yang hendak ditonton, dengan siapa mereka menonton, dan dengan cara apa mendapatkannya.

Bila beberapa tahun silam tontonan audio-visual melalui TV masih menjadi barang langka, tidak demikian hari ini. Pada zaman orang tua kita misalnya, TV adalah barang mahal dan menontonnya adalah hiburan yang istimewa.

Saat itu tayangannya sungguh terbatas, kualitas gambar seadanya, dan tiap orang tidak bisa mengambil keputusan atas apa yang mau ditonton. Banyak kali terjadi interupsi karena gangguan jaringan atau pun mau tidak mau harus berdamai dengan perangkat yang ada.

Ilustrasi nonton TV zaman dahulu:FACEBOOK.com/Backpacker Nusantara
Ilustrasi nonton TV zaman dahulu:FACEBOOK.com/Backpacker Nusantara

Bagi anggota keluarga yang tidak memiliki pesawat televisi pengalaman "nonton bareng" di rumah tetangga membuat hati berbunga-bunga tak terkira. Adalah berkah luar bisa bila bisa mendapat kesempatan menikmati tayangan selama berjam-jam. Bahkan untuk itu orang rela menyerahkan sejumlah uang atau menggadaikan barang sebagai kompensasi atau sekadar dukungan operasional.

Kecuali daerah-daerah yang masih terpencil, situasi itu sudah menjadi masa lalu. Pengalaman dan teknologi macam itu telah menjadi sejarah.

Saat ini masing-masing orang sudah memiliki akses untuk mendapatkan tayangan yang diinginkan. Dengan modal jaringan internet yang tersambung ke telepon pintar, laptop, tablet, atau TV pintar, tiap orang bisa leluasa mendapatkan tontonan favorit.

Bahkan, "nonton bersama" nyaris menjadi pengalaman langka. Masing-masing orang sudah bisa dengan mudah mendapatkan berbagai infrastruktur teknologi dan digital sehingga memiliki peluang dan kendali yang sama. Menonton tidak lagi menjadi pengalaman bersama tetapi menjadi lebih personal. Bila itu benar adanya, maka kenikmatan pribadi sudah bukan sesuatu yang sulit didapat hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun