Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Lompatan Besar "The Babies" di Awal Tahun, Semoga Berlanjut Sampai Jauh

5 Februari 2021   21:59 Diperbarui: 8 Februari 2021   11:09 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia mereka memang belia. Soal prestasi dan potensi jangan kita sepelehkan. Mereka boleh kita panggil The Babies, tapi kini "bayi-bayi" itu sudah bisa melompat sedemikian jauh. Rangking terbaru BWF sudah tak menempatkan mereka di barisan ekor.

Indonesia jelas tak pernah kehabisan stok pasangan ganda putra kelas dunia. Kita coba mengurut dalam satu dasawarsa terakhir. Generasi Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan belum juga gantung raket, kita sudah memiliki penerus dengan segudang prestasi.

Dua pasangan dalam satu generasi dengan prestasi paling menonjol bisa disebut. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianti. Kecuali Marcus yang hampir menginjak kepala tiga, ketiga pemain lain masih berada di rentang usia 24-25 tahun. Bersama Hendra/Ahsan, mereka melengkapi barisan top 7 di rangking BWF, dengan "The Minions" Marcus/Kevin di urutan pertama, disusul The Daddies, lantas FajRi.

Tanpa perlu mengulas sepak terjang dan seberapa hebat ketiganya, mari kita melompat ke generasi yang lebih muda. Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin sudah mulai berbicara banyak. Pasangan 19 tahun ini sudah meninggalkan kelas junior dan kini menapaki level senior.

Bermodalkan sederet prestasi di level junior yang berpuncak pada podium utama Kejuaraan Dunia Junior 2019, keduanya mulai bersaing dengan para pemain senior di kelas elite. Medali emas dua tahun lalu di Kazan, Rusia, usai merontokkan pasangan China, Di Zijian/Wang Chang, membuat keduanya menjadi buah bibir.

Leo dan Daniel saat jadi juara dunia junior 2019: badmintonindonesia.org
Leo dan Daniel saat jadi juara dunia junior 2019: badmintonindonesia.org

Di satu pihak, ini menjadi torehan tersendiri dalam lembaran sejarah bulu tangkis Indonesia sebagai medali emas pertama Indonesia di ajang tersebut sejak 1992. Di sisi lain, potensi dan bakat besar mereka terlihat jelas. Sepanjang berlaga di level junior, keduanya sudah membuktikan melalui sederet prestasi.

Legenda tunggal putra Indonesia, Alan Budikusuma lugas menyebut Leo dan Daniel sedikit banyak mewarisi kemampuan The Minions. Dalam suatu kesempatan, peraih emas Olimpiade Barcelona 1992, berkata, "Leo di depan sangat cepat dan akurat. Dia sangat mirip dengan Kevin. Daniel sangat kuat. Jadi, mereka masa depan dari pasangan ganda putra."

Lompatan besar

Merunut sejarah Leo dan Daniel sebagai pasangan, tidak hanya menarik mengangkat prestasi dan pencapaian mereka. Patut disebut pula bagaimana riwayat perkenalan mereka hingga proyeksi masa depan yang bakal mereka capai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun