Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

The Daddies Semata Wayang di Panggung Reuni para Mantan

29 Januari 2021   23:35 Diperbarui: 30 Januari 2021   05:05 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan: badmintonindonesia.org

Babak grup BWF World Tour Finals 2020 sudah berakhir Jumat (29/1) malam WIB. Tak berapa lama kemudian, BWF pun menggelar undian semi final. Hasilnya cukup mengejutkan.

Hasil undian kembali mempertemukan sejumlah pemain atau pasangan yang sebelumnya pernah saling berhadapan, entah di dua seri sebelumnya atau di fase grup pekan ini. Tak pelak, semi final di Impact Arena, Bangkok, Sabtu (30/1), tak ubahnya panggung reuni para mantan yang pernah berjodoh di laga-laga sebelumnya.

Carolina Marin yang tengah mengincar gelar ketiga beruntun akan menghadapi Pornpawee Chochungwong. Tunggal pelapis tuan rumah Thailand itu tampil mengejutkan sepanjang babak penyisihan hingga keluar sebagai jawara Grup B.

Pertemuan Marin dan Pornpawee merupakan reuni Yonex Thailand Open dua pekan silam. Saat itu Marin menang mudah, 21-8 21-12. Namun begitu situasi bisa berubah selepas pemain Thailand 23 tahun itu mengalahkan sejumlah unggulan di fase grup pekan ini, mulai dari seniornya Ratchanok Intanon, hingga tunggal nomor satu dunia, Tai Tzu Ying. Unggul 6-1 dalam head to head tak menjamin Marin bakal mudah ke final, apalagi meraihnya dengan mudah.

Hal yang sama berlaku juga untuk Tai Tzu Ying. Kemenangan penting atas Ratchanok di laga terakhir mengantarnya ke semi final untuk berjumpa pemain muda Korea, An Se Young. An, 18 tahun, juga tampil bagus di Grup A dengan salah satu pencapaian fenomenal yakni memutus rantai dominasi Marin.

Kemenangan atas para pemain unggulan hingga statusnya sebagai jawara grup, membuat sepak terjang An tak bisa diremehkan Tai. Performa Tai yang kurang konsisten sepanjang tahun ini menjadi alarm baginya. Ia tak boleh jemawa mengingat An telah memberinya kekalahan pada 2019 silam. Sekaligus berambisi untuk lolos ke final dan membuat sejarah. Bukan tidak mungkin, bila para pemain senior lengah, maka final kali ini akan menjadi panggung para pemain muda. Ya, An dan Pornpawee.

Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk
Sumber: https://twitter.com/BadmintonTalk

Dominasi Denmark dan Taiwan

Di sektor tunggal, semi final kali ini dikuasai Denmark dan Taiwan. Kedua negara berbagi wakil sama banyak. Viktor Axelsen, akan menghadapi Chou Tien Chen. Pertemuan dua unggulan teratas menjadi laga ideal. Bisa jadi juga final dini. Pemenang di laga ini berpeluang besar naik podium tertinggi.

Menariknya, pertemuan Axelsen versus Chou terjadi selang sehari setelah keduanya bertemu di laga terakhir fase grup. Axelsen masih begitu tangguh. Juara Thailand Open I dan II belum juga mendapat lawan sepadan. Termasuk Chou, yang kembali dikalahkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun