Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelas ASIK untuk Pelaku UMKM Makin Eksis

23 Desember 2020   18:32 Diperbarui: 28 Desember 2020   15:17 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melinda Pudjo, Chief of Corporate Communications Astragraphia/Astragraphia

Patut diakui kontribusi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menenang (UMKM) bagi perekonimian bangsa tidak bisa disepelehkan. Bahkan sektor ini menjadi salah satu roda penggerak ekonomi dalam negeri. Mengapa demikian?

Coba bayangkan, berapa banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dan tenaga kerja yang terserap di sektor tersebut. Begitu juga bisa dibayangkan berapa besar kontribusinya untuk pendapatan masyarakat dan bangsa. Selain dampak finansial, tidak bisa diremehkan pula manfaat pelayanan UMKM bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat luas.

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah UMKM saat ini menyentuh angka 64 juta. Angka tersebut nyaris mendominasi secara mutlak dari total keseluruhan usaha di Indonesia. Dari satu jenis UMKM, bisa dibayangkan berapa banyak tenaga kerja yang terserap, pihak-pihak yang ikut terkoneksi dan dampak yang ditimbulkannya, baik bagi masing-masing individu maupun bagi daerah dan negara, entah secara langsung atau tidak langsung.

Data Kementerian Koperasi, Usaha Keci, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, dari 64 juta pelaku UMKM dengan 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia, memiliki daya serap sebanyak 117 juta pekerja. Daya serap sektor ini mencapai 97% dari daya serap tenaga kerja di dunia usaha.

Kontribusi terhadap perekonomian nasional (PDB) pun tidak kecil. Angkanya menyentuh 61,1%, jauh lebih banyak dari sumbangsih pelaku usaha besar (38,9%).

Data-data tersebut mengguratkan kenyataan tak terbantahkan. Betapa penting sektor tersebut. Bila ekonomi kita semakin menggeliat dan dampaknya semakin besar terasa, maka sektor tersebut perlu terus didorong.

Di balik angka-angka tersebut terkandung banyak cerita. Pahit dan manis, senyum dan getir saling berkelindan. Di antaranya tentang keras dan sulitnya perjuangan para pelaku usaha agar bisa tetap eksis. Tentang mimpi dan hasrat mereka untuk semakin berkembang dan naik kelas. Tentu para pelaku usaha mikro dan kecil ingin naik "kelas" ke level menengah. Begitu juga para pelaku usaha menengah berhasrat masuk dalam kelompok usaha besar.

Dari slide presentasi astragraphia
Dari slide presentasi astragraphia

Kelas ASIK

Tentu banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu sektor UMKM agar makin berkembang. Dalam situasi pandemi saat ini guncangan yang dialami sektor tersebut begitu keras terasa, sama halnya sektor-sektor lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun