Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

" I Remember Flores" (Romantisme Usai Kekalahan Jepang di Rostov Arena)

3 Juli 2018   16:02 Diperbarui: 3 Juli 2018   18:28 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sikap positif ditunjukkan para pemain dan suporter Jepang usai kekalahan atas Belgia di babak 16 besar Piala Dunia 2018/Dailymail.co.uk

Selama dua tahun ia bertugas di Flores. Berada di Nusa Tenggara Timur hingga 1947 hingga dua tahun dipenjara sekutu di Sumba dan Timor. Sato kemudian melisankan kenangan itu kepada P Mark Tennien dan Maryknoll. Cerita itu kemudian dibukukan oleh Farrar, Strauss dan Cudahy pada 1957 di New York. Buku itu lalu dialihbahasakan oleh Thom Wignyanta, dan hingga cetak kedua pada 2005 tetap mempertahankan judul yang sama. I Remember Flores.

Buku I Remember Flores/http://floresnusaiman.blogspot.com
Buku I Remember Flores/http://floresnusaiman.blogspot.com
Buku ini hanya berisi perang dan kolonialisme pada sebagian kecil. Sebagian besar adalah pengalaman pribadi menjelajahi alam Flores hingga Adonara, interaksi dengan berbagai elemen masyarakat setempat hingga masa-masa kejatuhan yang membuatnya harus mendekam di balik jeruji.

Ia lebih menitikberatkan pada kisah humanisme. Menempatkan Flores tidak semata-mata dan terutama sebagai koloni, tetapi sebagai medan belajar dengan geografi, topografi dan antropoligi baru yang berbeda. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Sesuatu yang akhirnya mengubahnya pada aspek paling dalam (baca:iman) dan kemudian membuatnya tidak bisa tidak mengingat Flores.

Salah satu ungkapan Sato di halaman 223 demikian. "...Rakyat Flores telah mengajarkan saya bahwa biarpun bom-bom dapat menghancurkan semua gereja, ada satu yang tetap hidup, yaitu iman umat. Di Flores, saya dekat api, bara iman yang ikut serta membakar jiwaku. Semua usahaku untuk memadamkannya sia-sia."

Dengan cara pandang yang sama, saya pun melihat Jepang hari ini. Jepang yang membuat bangga Asia dan memantik rindu kembali ke kampung semakin menjadi-jadi. Ah, I Remember Flores.

Oh ya, pastikan jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun