Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menanti Klimaks 4 Jagoan Indonesia di Final Indonesia Masters 2018

28 Januari 2018   00:37 Diperbarui: 28 Januari 2018   11:40 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang masuk menuju Istora/dokpri

Sejak babak pertama Owi dan Butet tak pernah menghadapi lawan-lawan berat. Mereka pun meraih kemenangan dengan mudah dalam dua game langsung. Di partai final kedigdayaan peraih emas Olimpiade Rio 2016 itu diuji unggulan enam Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Pasangan China itu melangkah ke final setelah menyingkirkan satu-satunya wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Lai dalam dua set, 18-21, 14-21.

Owi dan Butet belum pernah bertemu Siwei dan Yaqiong sebelumnya. Senioritas pasangan Indonesia ini akan diuji oleh pasangan ganda campuran masa depan Negeri Tirai Bambu itu. Bila Owi dan Buteet mampu meraih kemenangan di partai final, maka mereka akan menjadi satu-satunya pemain atau pasangan dengan gelar juara Indonesia Masters terbanyak. Sebelumnya keduanya sudah meraih tiga gelar masing-masing pada 2010, 2012 dan 2015 ketika masih kategori Grand Prix Gold.

Antusiasi penonton menyaksikan Indonesia Masters 2018/dokpri
Antusiasi penonton menyaksikan Indonesia Masters 2018/dokpri
Jumpa mantan terbaik dunia

Greysia dan Apriyani akan menantang mantan ganda putri terbaik dunia asal Jepang, Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi. Pasangan terbaik Indonesia ke final setelah menyingkirkan unggulan kelima, lee So Hee dan Shin Seung Chan.

Greysia dan Apriyani membuktikan sebagai kekuatan baru di sektor ini. Jawara Franch Super Series 2017 itu menunjukkan perjuangan yang luar biasa. Mereka tidak hanya memiliki "defense" yang kokoh, juga cerdik dalam mencuri poin. Meski memiliki "power" untuk melepaskan smash bahkan "jumping smash", keduanya tidak menjadikannya sebagai senjata utama. Sesekali mereka mengkombinasikan dengan dropshot yang mematikan lawan.

Beberapa kali pasangan nomor 11 dunia ini kehilangan poin saat service dan salah pengertian. Namun "chemistry" yang telah dibangun, plus komunikasi yang baik memungkinkan mereka mampu saling mengingatkan dan menguatkan. Sempat tertekan dan kehilangan gim kedua, mereka akhirnya mampu mengunci kemenangan rubber set, 21-11, 17-21, 21-17.

Partai final bakal berjalan menarik. Kedua pasangan sama-sama memiliki pertahanan yang rapat dan kecerdikan dalam menempatkan bola. Dari segi pengalaman Misaki dan Ayaka memang lebih diunggulkan, sebagaimana telah dibuktikan saat mengatasi perlawanan pasangan kawakan Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl, 23-25, 21-15, 21-16 di semi final. Kekalahan Christinna dan Kamilla sekaligus menjadi kado pahit bagi wakil Eropa yang tak memiliki wakil di final, sekaligus memperpanjang catatan belum pernah ada pemain Eropa yang menjadi jawara di turnamen ini sejak pertama kali bergulir.

Begitu juga dalam rekor pertemuan yang selalu berpihak pada pasangan dari Negeri Matahari Terbit itu dalam dua pertemuan terakhir, termasuk di laga terakhir di Japan Super Series 2017. Namun Greysia dan Apriyani sedang dalam tren positif, performa dan kekompakan semakin baik. Dukungan penuh publik tuan rumah bisa menjadi tambahan stimulus bagi unggulan delapan itu untuk menaklukkan peraih emas Olimpiade Rio itu.

Greysia dan Apriyani/badmintonindonesia.org
Greysia dan Apriyani/badmintonindonesia.org
Final ketujuh

Bagi Marcus dan Kevin final ini menjadi yang ketujuh dalam tujuh turnamen secara beruntun. Sebelumnya duo berjuluk "The Minions" ini menjejaki final Korea Super Series (SS), Japan SS, Denmark SS, China SSP, Hong Kong SS dan Dubai Super Series Finals. Pasangan nomor satu dunia ini lolos ke partai pamungkas setelah mengakhiri kiprah Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Pasangan nomor satu dunia hanya butuh setengah jam untuk menyudahi perlawanan wakil India itu dengan skor 21-14, 21-11.

Di partai final The Minions kembali bertemu dengan Li Junhui/Liu Yuchen. Pertemuan ini menjadi salah satu final ideal lantaran mempertemukan dua unggulan teratas. Kedua pasangan sudah enam kali bertemu dengan rekor kemenangan terbanyak dipegang wakil Indonesia. Dalam lima pertemuan terakhir, setelah pertemuan pertama yang berakhir dengan kekalahan, Marcus dan Kevin tak pernah kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun